11. All start from here

1.9K 150 14
                                    



De Javu ,,
Five years ago!!








"Naomi, selamat ya! Kamu sudah berhasil menjadi seorang ibu, bayinya cowok. Cakep banget, ganteng kaya papahnya. Putih manis kaya bundanya" kekeh Yuta, ayah Nana.

Naomi Jaemin, lelaki manis yang kerap di panggil Nana itu adalah putra semata wayang dari pasangan Nakamoto Yuta dan Winwin.

"Terimakasih ayah, tapi mengapa bayiku tidak menangis ya??" ucap Jaemin, tatkala sang anak tengah menelungkup di dadanya.

Menyesap puting berlemak miliknya dengan kuat.

"Tidak papa, dia akan menangis di waktu yang tepat. Bayi terlahir di dunia tandanya ia sedang berbahagia, masa harus menangis" winwin menenangkan.

"Lalu, dimana Jeno Na??" Tanya Haechan, sahabat Nana.

"Kan mass Jeno di luar negeri Chan, nanti dia sampai di sini"

"Wah, aku turut berbahagia atas kelahiran anakmu Na. Semoga kelak, anakmu menjadi sosok yang berguna dan penyayang sepertimu" timpal Mark, suami Haechan.

Namun,, seorang dokter masuk ke ruangan itu.

Tentu saja hal itu membuat Yuta selaku ayah Jaemin menanyakan hal yang membuat anaknya gelisah,—perkara tangis bayi itu.

"Saya sangat berat hati untuk mengatakannya, tetapi kehendak tuhan memang tidak ada yang bisa menepisnya"

Yuta menarik tangan dokter itu, menuju depan ruangan. Menjauh dari keramaian.

"Dokter, apa yang terjadi pada cucu saya!"

Dokter itu tersenyum tipis, menata hatinya sebelum meloloskan kata-katanya.

"Baby J, tidak bisa mendengar. Jalan satu-satunya, saya merekomendasikan sebuah Hearing Aids untuk membantunya berkomunikasi, di saat baby berusia satu tahun nanti"

Saat ini, Yuta ingin marah kepada Tuhannya. Namun,—mendapati Jeno berjalan tergesa ke arah ruangan Nana membuatnya menelan kembali amarah itu.

"Hal ini di sebabkan oleh benturan keras di saat Nana hamil dan mengenai kepala janin tersebut, sehingga indera pendengaran janin tidak berfungsi atau mati"

—-



Kini pemandangan yang Jeno tatap pertama kali adalah bagaimana cara mulut bayinya menyesap kuat puting Nana.

Jeno mengusap lembut kepala bayinya yang tidak bersuara. Hanya suara tegukan rakus yang ia dengar serta desis lirih dari mulut sang bayi.

"Na, maaf ya nggak bisa nemenin kamu lahiran"

"Nggak papa kok mass, mass udah makan?"

"Udah, makasih ya udah peduliin aku"

Jaemin tersenyum, merasakan hangatnya di kecup lembut oleh sang suami.

Sedang asiknya, tiba-tiba Jaehyun datang. "Ayah, bagaimana kabarmu??"

"Jeno ya, ada hal yang harus ayah katakan. Nana, ayah minta waktunya sebentar ya?"

Sedikit kecewa namun Jeno tetap melangkah, membuntuti ayahnya.

Mereka berbincang seraya menikmati minuman hangat di kantin rumah sakit.

Jaehyun adalah sosok yang berwibawa, penyayang sekaligus mertua yang baik. Jaehyun sangat menyayangi Nana, lelaki yang memiliki paras manis seperti Taeyong,—istrinya sendiri.

Begitu juga Nana yang memiliki sifat penyabar, pemaaf dan kopi buatan Nana lumayan enak. Itulah yang membuat Jaehyun tidak ada hentinya memuja Nana. Jeno tidak salah memilih seorang istri, pikirnya.

Call Me Buna || NOMIN ENDWhere stories live. Discover now