Prolog

1.5K 292 169
                                        

"Bisa saya mulai ijab qabulnya?" tanya pak penghulu yang disetujui oleh para tamu undangan. Kecuali seorang gadis bernama Britana Diajeng Shireenz yang tampak menatap kosong lurus ke depan.

"Mbak Brita, apakah anda baik-baik saja?"

Brita yang kaget mendapat pertanyaan mendadak dari pak penghulu pun hanya mampu menganggukan kepalanya. "Saya ba—"

"WHATT? GUE MENIKAH??"

Sontak teriakan terkejut dari Brita membuat atensi seluruh tamu undangan beralih menatap aneh ke arah dirinya. Entah makhluk apa yang merasuki diri Brita, hingga ia dipandang seolah baru tersadar jika dirinya akan menikah.

"Brita! Apa yang kamu lakukan?!" bisik Mamanya tampak marah sembari menyenggol lengan Brita, karena merasa malu melihat putrinya tiba-tiba berteriak tidak sopan di depan semuanya.

Berbeda dengan kedua orangtuanya yang merasa malu, Brita justru merasa ada yang janggal dengan dirinya. Apa yang terjadi?

Seingatnya tadi dirinya sedang berada di kantin sekolah sembari mendengarkan curhatan dari kedua sahabatnya. Hingga ia tak sengaja ketiduran, dan mendadak malah terbangun di dalam sebuah gedung dengan jati dirinya yang tampak berbeda. Ia seperti terlempar ke masa depannya sendiri secara instan!

Ini benar-benar suatu hal yang mustahil!

"Maafkan sikap putri saya yang kurang sopan dan berkenan barusan, pak." ucap Ayah Brita meminta maaf kepada pak penghulu.

Pak penghulu hanya tersenyum maklum lalu mengangguk. "Sekali lagi saya bertanya, bisa saya mulai ijab qabulnya?"

"Bisaaa!" teriak serempak semua orang yang sudah tampak tak sabaran ingin menyaksikan pernikahannya.

Sementara Brita hanya mampu berpasrah dan berserah diri sepenuhnya pada takdirnya.

"Bismillahirrahmanirrahim."

"Saudara Muhammad Abimanyu Akhtar. Saya nikahkan engkau dengan anak saya, Britana Diajeng Shireenz binti Bapak Ramana Atmaja. Dengan mas kawin berupa seperangkat alat sholat dan uang 1 milyar rupiah dibayar tunai."

"Saya terima nikahnya dan kawinnya Britana Diajeng Shireenz binti Bapak Ramana Atmaja dengan mas kawin tersebut tunai!" Abi mengucapkannya dengan lantang dan lancar tanpa kendala apapun.

"Bagaimana para saksi, sah?"

"SAHHH!!"

"Alhamdulillah."

"Selamat ya mas Abi dan mbak Brita atas pernikahannya!"

Berbeda dengan mereka semua yang tampak kompak berbahagia sembari mengucapakan selamat untuknya, Brita justru merasa ini adalah awal dari penderitaannya.

Pernikahan yang sakral itu sudah berhasil mengikatnya dengan seorang pria bernama Abi yang tak sama sekali dicintainya.

Ini benar-benar gila!

≧∇≦

Haloo, kembali sama aku di cerita baru!

Cerita ini hanya cerita ringan pengisi waktu luang yang ada di haluanku.

Semoga pembaca suka dan terhibur ya!

Jangan lupa Vote & Comment sebelum lanjut ke next part...💗💗💗

Clockwise (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora