76

931 87 16
                                    

"Hei apa kau percaya padanya?" tanya Zhaoyang.

"Siapa? Xiaowen?" jawab Jianying.

"Iya, aku pernah bertemu dengannya di Kerajaan Wei. Dia memang kepala bandit, bagaimana jika dia menipu kita?"

"Zhaoyang kewaspadaan mu itu benar, tapi apa kau tidak melihat dia di lindungi dua panglima besar milik Lian Wei?" sahut Xu Kai.

"Benar aku percaya pada adikku" sahut Jianying.

"Kalian jangan terlalu banyak berpikir, cepat kita berangkat" ajak Xiuhuan.

"Luoyang bawa beberapa murid untuk mengambil bahan pangan. Lalu kirimkan ke barat dan selatan. Kita tidak tahu kapan mereka akan menyerang" perintah Xuemin.

"Baik Yang Mulia" sahut Luoyang lalu bergegas pergi.

Malam ini sekitar dua ribu tentara masing-masing, seribu di barat dan selatan sedang bersiap. Mereka para pasukan dan pemimpin yang lain sedang menunggu perintah untuk berangkat. Tak lama muncul Wang Sin San, segera setelah kemunculannya ia memerintahkan untuk segera berangkat.

Sementara itu Lian Wei yang masih asik dengan makanan lezat di hadapannya, di hampiri oleh Tao Mo.

"Tuan"

"Ada apa?"

"Mereka telah berangkat ke barat dan selatan. Sesuai dengan arahan dari anda"

"Baiklah. Bagaimana dengan persiapan yang ada di istana?"

"Itu... Mereka merubah rencana"

"Apa? Merubah rencana?"

"Benar, mereka akan berangkat saat pagi buta"

"Pagi buta ya, seharusnya itu waktu yang cukup untuk mereka sampai di camp"

"Lalu apa yang di rencanakan oleh Tiong Wai?"

"Masih seperti rencana awal tuan"

"Baik, pastikan seluruh pasukan yang mengepung Kekaisaran Song telah siap"

"Baik tuan" ucapnya lalu pergi dari sana.

"Mingmei"

"Ya putri"

"Perintahkan Bao Yu ke barat dan Yelu ke selatan. Lalu kau pergi lah ke camp membantu Duke Xinxi"

"Baik putri"

"Pergilah"

"Baik"

Mingmei meninggalkan Lian Wei sendiri. Ia kembali fokus dengan makanannya. Tak lama Tiong Wai datang ke kamar Lian Wei.

"Yang Mulia Putra Mahkota tiba" ucap pengawal yang berjaga di depan pintu.

"Xin'er"

"Oh gege" ucapnya sambil mengunyah makanan.

Tiong Wai yang melihat adiknya sedang makan terlihat sangat lucu. Ia mengeluarkan sapu tangan dari lengan hanfunya. Lalu ia mengelap sudut bibir Lian Wei yang kotor.

"Makan dengan perlahan, aku tak akan mengambil makanan mu" ucapnya lembut. Lian Wei sempat terpaku dengan kasih sayang dari kakaknya ini.

Tiong Wai mengambilkan air minum untuk Lian Wei yang langsung di ambil olehnya.

"Gege kenapa kau kemari?"

"Besok aku akan pergi ke perbatasan"

"Untuk apa?"

"Berperang"

"Bukankah gege tidak suka dengan kekerasan?"

"Benar tapi, ini menyangkut tentang mu"

Transmigrasi Komandan Militer (End) ✅Where stories live. Discover now