02.

39 3 0
                                    

Levi berjalan ke kelasnya, ia sudah ketinggalan pelajaran dijam pertama.

'Brush'

Levi menutup mata kala merasakan air dan tepung jatuh diatas kepalanya. Hah.. ini sudah kesekian kalinya ia berakhir seperti ini. Levi hanya diam saat siswa lain malah menertawakannya.

"Bukankah segar mandi dipagi hari Smith?"
Semuanya tertawa saat mendengar Jean bersuara.

"Anak cacat dan modal beasiswa sepertimu tak pantas berada dikelas unggulan ini."

"Dasar miskin! Seharusnya kau sekolah khusus disabilitas(?).."

Fakta nya disekolah ini. Sina High School, sekolah beragensi dengan siswa siswi terpandang dari keluarga kaya, sangat susah untuk masuk bersekolah disini, mereka semua mempunyai visual cantik dan tampan sangat sempurna.

Hanya Levi..... walau ada beberapa siswa yang masuk dengan jalur Beasiswa sepertinya tapi hanya dia sendiri dengan tampilan lusuh juga mata kanannya yang diperban. Saat ditanya Levi hanya mengatakan bahwa matanya sedang sakit jadi la memperbannya.

"Hey lusuh! Bersihkan itu dengan seragammu!"
Levi hanya menurut dengan isakan kecil melepas blezernya yang sudah basah untuk membersihkan lantai kelas yang ikut basah.

Setidaknya ia bersyukur karena hanya air dan tepung, soalnya minggu lalu a mendapatkan lemparan telur busuk.

'Plak,'

Sepertinya Levi harus menarik kata syukurnya karena ini wajahnya menjadi kotor karena lemparan tomat busuk. Levi menatap sang pelempar.

"Apa lihat-lihat!? Bersikan cepat!" Levi menurunkan pandangannya dan berjongkok untuk membersihkan namun tangannya dicekal ole seseorang.

"Ada apa ini?" Orang itu menarik Levi untuk berdiri dan memperhatikan penampilan Levi yang kotor.

"Katakan padaku siapa yang melakukannya!?
Kalian tidak ada kerjaan membully terus hah!? Dan kau Jean! Aku melihatmu melempar nya dengan tomat busuk. Sekarang aku perintahkan bersihkan ini semua atau akan ku laporkan pada guru BK agar kau dihukum bahkan di skors!"

Orang itu menarik Levi pergi dan meninggalkan kelas dengan Jean yang berdecak kesal.

🌹🌹🌹

"Ini Pakailah seragamku sementara, dan segera bersihkan dirimu." Orang itu memberikan seragamnya.

"L-lalu bagaimana denganmu?"

"Tenang saja, hari ini guru rapat semua dan aku akan latihan basket seharian."

Kening Levi mengkerut 'Guru rapat? Apakah Bertholdt berbohong?'

Malas memikirkan itu Levi segera menerima seragam dan mask kedalam bilik toilet.

Tak lama ia keluar dari bilik dengan seragam yang agak kebesaran.

"Terimakasih, maaf merepotkan." Levi membungkuk.

"Tidak masalah, jangan terlalu kaku padaku. Kalau mereka menganggumu lagi lapor padaku. Aku merasa tak berguna menjadi ketua osis."

Levi tersenyum tipis "Kau ketua osis yang hebat, Eren Yaegar." Eren sendiri juga membalas dengan senyuman.

"Terimakash atas pujianmu Levi. Nah, sekarang ayo kita ke uks."

"Eh?"

"Lihat pipi gembulmu itu merah karena lemparan tomat tadi sangat keras. Itu pasti sakit."

Dengan lancang Erenmenekan pipi Levi membuat sang empunya meringis sekaligus melotot lucu.

"Pipiku tidak gembul tahu!!"

"Ya pipimu itu gembul seperti Bakpao."

"Yak!"

Eren tertawa melihat wajah Levi yang kesal namun terlihat menggemaskan. Tanpa berlama lama disana Eren segera menarik tangan Levi menuju uks.


TBC ... 🍷

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 15, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SECRET ROSEWhere stories live. Discover now