perpisahan

120 7 0
                                    

"lo yakin?" pertanyaan itu adalah awal percakapan mereka dari dua menit yang lalu, saat ini sehun dan jennie berada didalam mobil untuk pergi kesuatu tempat.

"lo tenang aja" jawab jennie meyakinkan sehun, sebenarnya ia sedikit takut tapi ini untuk melihat seperti apa papanya sebenarnya

"gue bisa antar lo balik lagi jen, dengerin gue itu bahaya dan lo—"

"sehun gue yakin, gak akan terjadi apa apa sama gue" jennie meyakinkan sehun lagi, "terus rencana lo kayak gimana" sambung jennie

Sehun menggelengkan kepalanya "gue gak ada rencana apa apa, difikiran gue cuma nyokap gue selamat dan juga lo jen" sehun menghela nafasnya lelah dia bingung seperti apa nanti keadaan disana

"kalau gitu pakai rencana gue"

"rencana apa?" tanya sehun penasaran, mereka berdua pun kembali fokus dengan fikiran masing masing.

Jauh dari mereka saat ini taehyung sedang berada dalam obrolan serius dengan om lee, sudah mulai mengiklaskan kepergian ayahnya dengan berucap bahwa itu takdir taehyung merasa beban yang lama ia pendam sedikit berkurang.

"om sudah mendapatkan lokasinya, ayo kita berangkat taehyung" mereka berdua pun berangkat menggunkan satu mobil

"taehyung percayalah ini yang terbaik, setidaknya dia akan membayar apa yang telah ia lakukan, kau tenang saja om akan berusaha membuat ia mendapatkan hukuman yang setimpal" taehyung mengangguk, ia mulai mengiklaskan semuanya orang itu akan mendapatkan hukuman walaupun orang itu masuk penjara bukan karena telah membunuh ayahnya, tapi setidaknya ia menerima hukuman. Mobil mereka berjalan menuju tempatnya dan tak lupa ada dua mobil polisi yang mengikutin mereka dengan menyamar.

Sampailah jennie dan sehun tepat didepan rumah kosong namun masih layak huni, jennie memutuskan keluar dengan memakai topi.

"kita harus hati hati jen, supaya tidak ada yang melihat, gue rasa papa lo belum datang gue belum lihat mobilnya" jennie sedikit mengeryitkan dahinya apakah sehun tau segalanya tentang papa sampai sampai papanya belum datang pun ia mengetahuinya. Mereka berjalan mengendap endap tidak ingin membuat suara saat tangan sehun akan menyetuh pintu jennie langsung menariknya untuk sembunyi karena ia melihat sebuah mobil yang akan datang.

"itu pasti papa lo, kita harus cepat bergerak jen kita selamatin nyokap gue terus kabur dari sini" seperti rencana jennie tadi yang ia beritahu, jennie mengangguk dan mulai mengikuti sehun dari belakang menuju pintu yang sudah sehun ketahui sebenarnya rumah ini adalah rumah yang sering digunakan oleh tuanya untuk melakukan bisnis gelapnya, ya sehun tau tuanya itu ternyata memperjual belikan senjata.

Jennie hanya diam dan terus mengikuti pergerakan sehun dari belakang dan sampailah mereka pada ruangan khusus, jennie tidak tau itu ruangan apa tapi saat sehun membukanya jennie melebarkan matanya didalam sana banyak sekali senjata.

"mama" ucapan sehun itu membuat jenniw tersadar dan langsung menghampiri ibu dan anak itu yang sedang berpelukan.

"kenapa kau datang kesini sehun, pergilah sebelum tuan besar datang" sehun menggelengkan kepalanya

"enggak ma, kita akan pergi bersama" ucap sehun sambil meneteskan air matanya

"pergilah nak, mama gak bisa kaki mama sakit, kaki mama tidak mampu lagi berjalan" ucap mama sehun lalu beralih menatap jennie terkejut

"nona jennie apa yang nona lakukan disini" ucap mamanya sehun

"aku mau menyelamatkan tante" jennie pun mulai mendekati mereka dan melihat kaki mamanya sehun berdarah.

Tak
Tak
Tak

Suara sepatu seperti mulai mendekat mereka bertiga saling pandang dalam diam.

"sehun gendong mamamu cepat" ucap jennie sehun mengangguk lalu dengan cepat menggendong mamanya.

"ayo jen kita harus cepat" sehun mulai berlari namun terhenti saat melihat jennie yang hanya terdiam

"jen ayo" ucap sehun

"pergilah sehun gue bakal tetap disini"

"enggak bahaya jen ayo cepat"

"lo pergi selamatin diri lo sama mama lo, pergi dari sini kalau bisa hiduplah jauh dari sini"

"lo gila, lo bisa celaka jen"

"gue akan baik baik saja, lo lupa gue anak kesayanganya" sehun tidak bisa berkata kata lagi, dan saat melihat mamanya meringis kesakitan ia mulai menatap jennie kembali

"jaga diri lo" ucap jennie lirih

"gue sayang sama lo jen, tetap jadi adik kecil yang gue kenal, dan terimakasi" sehun tersenyum dan mulai pergi meninggalkan jennie disana.

bloodWhere stories live. Discover now