Pertemuan

5.5K 308 0
                                    

Kling

Bunyi dari lonceng yang tergantung di atas pintu lantas mengalihkan perhatian seorang pemuda yang semula sedang membersihkan meja.

"maaf tuan kami sudah tutup"

"aku hanya ingin satu botol minuman"

Pemuda itu meletakan kain di tangannya dan menatap pria didepan nya yang mengenakan setelan lengkap,helaan nafas terdengar dari mulutnya namun langkahnya membawa pemuda itu membuka lemari pendingin dan mengeluarkan satu botol minuman juga menyiapkan satu buah gelas di atas meja.

"hanya satu minuman saja?"

"terima kasih, kau bisa menemaniku?"

"maaf tapi aku harus membersihkan meja lain lebih dulu"

pria dengan setelan itu hanya menganggukan kepala dan memilih meneguk minuman yang ada di gelasnya, sesekali matanya akan memperhatikan pemuda yang tampak sibuk membersihkan juga mrapihkan meja-meja yang ada di sekelilingnya.

"kau sudah lama bekerja disini?"

"sekitar 3 bulan yang lalu sejak aku mulai kuliah"

"kau bekerja selagi melanjutkan pendidikanmu?"

"yah begitulah"

Keduanya kembali diam dan sibuk dengan urusannya masing-masing, begitu semua meja dan kursi di bereskan pemuda itu memilih duduk berhadapan dengan pria yang sedang minum ini, dilihat dari penampilannya pria ini bukanlah orang sembarangan.

"terima kasih untuk minumannya"

Begitu minumannya habis pria itu lantas meletakan selembar uang diatas meja.

"aku akan ambilkan kembaliannya"

"tidak, ambil saja semuanya
sebelum itu  perkenalkan aku Choi San"

"terima kasih untuk uang nya dan aku Jung Wooyoung"

Pemuda bernama Wooyoung itu hanya memperhatikan San yang melangkah keluar dari restoran tempatnya bekerja, tidak lama tatapan wooyoung tertuju pada sebuah kartu nama yang tersimpan di atas meja.

"Choi San?"

---------------

Jung Wooyoung, pemuda yang berasal dari desa dan berniat menereuskan pendidikannya di kota, kepribadiannya yng rumah membuatnya dikenal banyak orang dan mudah berteman dengan siapapun.
Kedua orang tuanya yang bekerja sebagai petani membuat wooyoung harus mengambil pekerjaan paruh waktu untuk sedikit menambah bekal nya sehari-hari.

Tidak lama setelah masuk universitas Wooyoung segera mencari pekerjaan paruh yang bisa dilakukannya di waktu kosong kelasnya dan beruntung salahsatu restoran barbeque yang kebetulan ada di dekat asramanya sedang mencari seorang pekerja.
Wooyoung benar-benar bersyukur saat bertemu Nyonya Lee sebagai pemilik retoran, karna wanita tua itu begitu baik pada Wooyoung dan selalu memperhatikan seakan Wooyoung mendapat ibu pengganti selama dirinya berada jauh dari ibu kandungnya.

"hari ini tutuplah lebih awal"

Wooyoung yang sedang menyusun minuman di dalam lemari pendidingin lantas menatap Nyonya Lee yang sedang menyusun mangkuk.

"bukankah kau bilang besok kau punya banyak kegiatan
setidaknya simpan tenaga mu untuk besok"

"aku akan baik-baik saja bibi"

"dengar saja perkataan ku, lagipula aku juga ingin istirahat lebih cepat"

"iya baiklah kita akan pulang cepat"

Wooyoung tidak bisa menahan senyumnya saat melihat Nyonya Lee karan Wooyoung tau jika itu hanya alasan saja agar Wooyoung bisa pulang lebih cepat.

Dan seperti permintaan Nyonya Lee hari ini Wooyoung bisa pulang lebih cepat, Wooyoung terus tersenyum dan sesekali menatap langit yang masih bersinar, karna tidak biasanya Wooyoung bisa pulang saat langit masih bersinar terang biasanya Wooyoung akan kembali saat langit sudah gelap atau bahkan di tengah malam jika restoran dalam keadaan yang sangat ramai.

Wooyoung masuk kedalam lift untuk kembali ke tempat tempat tinggalnya satu tangan Wooyoung membawa bungkusan berisi makanan yang ia beli di minimarket, Wooyoung mengalihkan padangannya begitu pintu lift terbuka karna ai sduah sampai di lantai tempat tinggalnya, untuk beberapa sesaat Wooyoung menatap seorang pria yang mengenakan masker yang masuk ke dalam lift begitu dirinya keluar.

"kenapa aku seperti tidak asing dengannya
ah mungkin hanya perasaanku saja"

----------

Wooyoung keluar dari kamar asramanya dengan terburu-buru, karna tidak biasa istirahat dengan tenang semalam membuat Wooyoung terlalu terbuai alhasil pagi ini Wooyoung bangun terlambat, tanpa sempat sarapan Wooyoung bergerak secepat mungkin agar bisa sampai ke kampus tepat waktu.

Brukk

"Maafkan aku, aku sedang buru-buru"

Karna tidak terlalu memperhatikan jalan membuat Wooyoung menabrak seorang pria namun beruntung keduanya tidak terjatuh hanya sedilit terhuyung, tapi Wooyoung tidak memiliki waktu banyak alhasil Wooyoung hanya meminta maaf selagi berteriak dan melanjutkan perjalanannya.

"Tidak kusangka aku akan menemukan mu dengan mudah"

Wooyoung berlari masuk ke dalam kelas dan beruntung Wooyoung belum terlambat karna tidak lama begitu ia duduk dosen Wooyoung juga masuk ke dalam kelas.

"Kau kali ini selamat Wooyoung"

"Yah begitulah aku sedang beruntung"

Kelas hari ini berlangsung dengan lancar Wooyoung mampu mengerjakan kuis dadakan dengan baik juga, Wooyoung menyalakan ponsel di tangannya untuk sekedar memeriksa jam ternyata masih ada beberapa jam sebelum ia kembali bekerja di restoran.

"Wooyoung kau mau ikut kami?"

Wooyoung yang sebelumnya sedang merapihkan barang-barang nya lantad mengalihkan pandangannya pada salah satu teman sekelas nya.

"Tidak jauh dari sini ada cafe yang baru saja buka
Kau ikut tidak?"

"Sepertinya tidak kalian pergi lah
Ini kan akhir pekan nyonya Lee akan membutuhkan bantuan ku"

" hm baiklah, kau bisa menyusul jika kau mau"

"Iya tenang saja aku akan menyusul kalian"

-------

Begitu sampai di asrama nya Wooyoung memilih untuk istirahat beberapa saat karna nanti malam Wooyoung pasti akan sangat sibuk di restoran, setelah mendapat istirahat yang cukup Wooyoung segera berangkat untuk membantu nyonya Lee di restoran.

Dan benar saja malam ini restoran sangat ramai karna akhir pekan di tembah banyak mahasiswa yang baru saja melewati masa sulit mereka, karna itulah banyak dari mereka yang datang untuk merayakan keberhasilan mereka.

"Haahh tulang ku akan copot kurasa bi"

Nyonya Lee yang sedang merapihkan gelas hanya tertawa geli mendengar perkataan Wooyoung meskipun harus wanita paruh baya itu akui malam ini memang sangat sibuk untuk kedua nya.

"Pulanglah lalu istirahat masih ada satu malam lagi untuk berperang"

"Yah begitulah bi, aku harus menyiapkan banyak energi untuk itu"

Begitu selesai membantu nyonya Lee membersihkan dan merapihkan restoran Wooyoung memilih untuk langsung pulang, untuk hari ini Wooyoung tidak membeli makanan di minimarket karna Nyonya Lee memberikan banyak bekal makanan untuknya.

"Permisi"

Wooyoung berjalan dengan hati-hati saat berpapasan dengan seorang pria yang berdiri di unit tepat di samping milik Wooyoung.

"Kita bertemu lagi"

Gerakan tangan Wooyoung terhenti begitu mendengar suara dari seorang pria yang ada disamping nya, namun entah kenapa Wooyoung merasa tidak asing dengan suara nya.

"Anda bicara pada ku?"

"Kita bertemu lagi Jung Wooyoung"

"Kau kan... "

Belum sempat Wooyoung melanjutkan ucapannya sesuatu menghantam bagian kepala nya dengan cukup keras dan yang bisa Wooyoung lihat hanya kegelapan yang perlahan menyelimuti nya.

Mr. Mafia  -   WooSanOù les histoires vivent. Découvrez maintenant