Sidang

424 23 0
                                    

Haruto hanya bisa pasrah, selama persidangan dadakan itu berlangsung, dia tidak bisa menyangkal semua pertanyaan yang di ajukan oleh June.

"Kalian belum nikah lho, kenapa sudah ngelakuin sex? Apa perlu pernikahan kalian di percepat?" ucap June, dia memang terlihat tenang namun wajah nya tak bisa berbohong kalau dia sangat marah dan kecewa.

"Jewu di paksa sama Haru pah.. hiks Jewu gak minta.." lirih Jeongwoo sambil sesenggukan

"Dia yang mancing." Haruto bela diri

"Apaan! Gua gada mancing ya! Lo yang tiba-tiba merkosa gua!" Jeongwoo nampak sangat emosi, bahkan wajah nya sudah terlihat merah padam.

"Diam! Park Jeongwoo. Pelankan suara kamu, kamu sekarang lagi teriak di depan siapaa? Sopan kah begitu? Apa papah ada ngajarin kamu untuk teriak- teriak di depan orang tua?" tegur June

"Hiks, papah jahat.." Jeongwoo memeluk erat tubuh Rose, dan menumpahkan kesedihan nya disana.

"June, gak usah ngebentak kan bisa!?" kesal Rose

"Iya maaf Bun." June kicep

"Haruto, karna kamu sudah unboxing si Jeongwoo duluan. Kamu harus tanggung jawab, karna cepat atau lambat pasti Jeongwoo bakal hamil anak kamu." kata Bobi

"Apaan sih Dad, tanggung jawab apa coba?! Dia bukan anak nya Haru!" protes Haruto

"Yang bilang dia anak kamu siapa, dia itu calon istri kamu." - Bobi

"Gak. Haru udah punya pacar Dad, kalo Daddy sama mommy udah ngebet pengen punya cucu, Haru bisa nikah sama Wonyoung. Dia udah pasti bisa hamil, lah Jeongwoo? Dia cowok, gak mungkin bisa hamil." kata Haruto

"Kalo Jeongwoo sampe hamil, gimana?" June menatap Haruto

"Gak mungkin lah, coba papah pikir aja. Mana ada cowok bisa hamil, karna cowok gak punya rahim." tegas Haruto

"Oke, gini aja. Kita tunggu selama satu bulan, kalo selama itu Jeongwoo gak hamil, kamu masih bebas untuk pacaran dengan Monyong---"

"Wonyoung pah, ngehina banget." kesal Haruto

"Iya itu, gak tau. Gimana? Tapi kalo sampai Jeongwoo hamil, kamu mau gak mau harus putus dari pacar kamu itu. Dan nikah sama Jeongwoo." tegas June

"Oke!? Siapa takut." Haruto menyetujui nya, dia sangat yakin jika Jeongwoo tidak akan hamil.

"Oke, tadi malam kamu main nya kasar?" tanya June

Haruto yang tiba-tiba di tanya seperti itu, tentu saja kaget dan syok.

"A--ng-nggak.." ucap Haruto ragu, Jeongwoo hanya diam saat mendengar ucapan Haruto, sebenarnya dia sangat pengen menyela, tapi dia terlalu lemas, karna demam nya yang makin tinggi.

"Yang bener? Yakin gak kasar? Kok anak papah sampe demam gitu?" June tersenyum jail pada Haruto

"Ya gak tau, udah lah. Udah kan? Udah selesai? Kalo gitu Haru mau pulang." Haruto hendak beranjak dari duduk nya

"Haruto, jangan kabur. Awas aja kalo kamu ada berfikiran untuk kabur dari tanggung jawab kamu, mommy sama Daddy bakal blokir semua akses keuangan kamu." ancam Lisa yang dari tadi hanya diam

"Hm, iyain." Haruto nampak tak peduli

"Jeongwoo gak ikut pulang sama Haruto?" tanya June, Jeongwoo yang masih dalam pelukan Rose hanya menggeleng lemah.

"Biarin aja, Jewu di sini dulu sampai sembuh, baru nanti pulangin ke rumah dia sama Haruto." kata Rose sambil mengusap punggung Jeongwoo

"Ya udah, Haruto." panggil June sebelum Haruto benar-benar pergi dari rumah nya

RegretOnde histórias criam vida. Descubra agora