🥑

141 14 1
                                    

Happy reading

Menjadi anak tunggal pasti sangat menyenangkan,apalagi jika orang tua kita termasuk orang yang sukses itu pasti akan sangat berpengaruh pada kehidupan kita.

Tapi percayalah menjadi anak tunggal tidak selamanya enak,ada saat di mana kita yang harus turun tangan untuk menggantikan posisi ayah kita.

Terjun di dunia perkantoran dengan pengalaman yang pas-pasan,menjadi tantangan terberat yang harus di hadapi,oh ayolah dunia pekerjaan tidak seindah di drama-drama yang ada di tv,realitanya sangat jauh berbeda.

Walau posisinya kita adalah pewaris tunggal itu bukan berati kita bisa seenaknya,kita harus mempunyai skill untuk mengembangkan perusahaan,mengatur pola pikir kita agar perusahaan yang kita jalankan akan terus berkembang seiring waktu. Dan masih banyak lagi yang harus kita pelajari,dan itu akan sangat sulit jika kita tidak memiliki keinginan untuk terjun di dunia pekerjaan itu.

Sama hal nya yang di alami dunk natachai,pria manis yang baru saja lulus dari jenjang perkuliahan itu harus di hadapkan oleh tuntutan sang ayah yang menginginkan anak satu-satunya itu mengambil ahli perusahaan milik keluarganya.

Siap tidak siap nata akan tetap menggantikan posisi ayahnya untuk bekerja,tapi untuk saat ini bolehkah nata menolak? Dia belum siap untuk semua hal yang berkaitan dengan dunia kerja. Nata Masi ingin menikmati masa mudanya,lagi pula dia baru saja lulus kan? Bukankah seharusnya nata istirahat saja? Dunia perkuliahan saja sudah cukup sulit untuknya dan sekarang dia harus menghadapi dunia kerja? Hah yang benar saja!!!

"Nata kan udah bilang pa,ma. Kalau nata belum siap gantiin papa,tolong pahami nata pa,ma nata butuh waktu. Gimana kalau pas perusahaan nata yang pegang dan berakhir bangkrut?"

"Kamu bisa belajar sama orang kepercayaan papa nak,papa sama mama ngak maksa kamu sayang. Tapi kamu tau kan kamu satu-satunya yang kita punya,papa kamu harus istirahat dari semua pekerjaan nya sayang,papa udah lama berkarir di dunia perusahaan jadi sekarang giliran kamu yang ambil ahli semuanya ya?"

"Ta..."

"Kamu mau papa marah sama kamu?,besok papa ngak mau tau! Kamu harus ke kantor ikut papa,sekalian papa mau ngenalin kamu sama seseorang yang bakalan ngajarin kamu tentang semua hal yang ngak kamu ketahui soal perusahaan"

"Lohh! Kenapa bukan papa aja yang ngajarin nata?,kenapa harus orang lain??!"

"Papa sama mama habis ini akan ada urusan di luar kota,jadi kamu papa titipin ke orang dulu"

"Ish! Di pikir Nata barang kali main di titipin aja!"

"Kamu udah besar sayang,kamu ngak selamanya bareng kita kan? Kamu punya masa depan sendiri"

"Haduhhh gimana kalau nanti udah nikah kamu?!"

"Maaaa! Papa ngeselin!!!"

Kedua orang tua itu tertawa melihat anak manisnya yang masih seperti anak kecil.

"Nata mau ke kamar!,mau ngambek sama papah!!!"

Keduanya kembali tertawa menatap kepergian anak manisnya itu, kebiasaan nata seperti ini sangat di pahami oleh orang tuanya.

Jika Nata menyetujui sesuatu yang tidak dia sukai,maka dia akan marah atau ngambek pada papahnya,tapi itu hanya beberapa menit setelahnya anak manis itu akan datang dan memeluk orang tuanya. Dasar bayi!

_______________.....

Pagi yang indah seindah hari nata hari ini,tapi pagi ini harus di kacaukan dengan perintah sang raja agar Nata siap-siap untuk ikut dengannya ke kantor.

Tempat yang tidak nata suka selain kampusnya adalah kantor sang ayah,saat masuk saja nata sudah merasa sesak apalagi jika setiap hari harus mendatangi tempat itu.

~My Secretary Boy~Where stories live. Discover now