Bab 4

10 1 0
                                    

Suara ayam berkokok dengan lantangnya membuat shila menggeliat membuka matanya melihat ada sebuah tangan melingkar di pinggangnya. Ia meraih handphone melihat jam ternyata masih jam 04.30 pagi dan laki - laki disampingnya masih tertidur lelap.
"'Mas" ucap shila sambil mengusap pipi aji
"Hmm" aji mengernyapkan mata menyesuaikan cahaya lampu yang terang.
"Mau saat teduh nggak ?" Tanya shila pelan
"Boleh, mas ke kamar mandi dulu cuci muka" aji beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi.
Setelah cuci muka mereka melakukan saat teduh sekitar 45 menit. Sesudah saat teduh mereka kembali ke aktivitas masing - masing.
Shila mempersiapkan sarapan dan Aji joging menyusuri jalan.
Shila memutuskan untuk membuat nasi goreng dan ceplok telur, karena waktu yang shila punya tidak lama ia harus bersiap juga mengikuti aji untuk beberes kontrakannya.

🍃
Aji yang memasuki rumah usai jogjng langsung disambut dengan aroma wangi masakan, ia langsung menuju sumber aroma tersebut
"Hmmm wangi banget masak apasih" ucap aji setelah masuk ke area dapur
"Ih mas kaget tau, ini aku masak nasi goreng aja gapapa ya ? Soalnya takut nggak keburu" ucap shila
"Ya gapapa mas juga suka nasi goreng" ucap aji
"Sana mas mandi dulu, habis itu sarapan" ucap shila
"Siapp bu bos" ucap aji hormat lalu ia langsung pergi ke kamar untuk membersihkan diri dan bersiap untuk kembali bekerja.
Selesai menghidangkan Shila menyusul ke kamar untuk siap - siap juga. Saat ia membuka pintu kamar ia melihat aji yang sudah rapi dengan celana chinos dan polo t-shirt yang sudah ia siapkan tadi.
"Sudah siap mas?" Tanya shila
"udah" jawb aji

"yaudah mas sarapan dulu biar aku siap - siap dulu"ujar

"mas tungguin aja" ucap ji sambil menyisir rambutnya dan shila hanya mengangguk seraya masuk ke kamar mandi

setelah 30 menit mereka berdua sudah siap, shila menggunakan dress simple dan rambutnya di kuncir tengah membuat aji yang melihatnya pun terkesima

"cantik" ucap aji menggandeng tangan shila untuk keluar dari kamar.  Shila yang dipujipun tersenyum malu dan pipinya memerah

"jangan bikin aku Ge-er" ucap shila memukul lengan aji manja, yang dipukul hanya bisa terbahak - bahak karena melihat istrinya salting

setelah mereka sarapan, sekitar puku 07.00 WIB  mereka bersiap untuk berangkat ke kontrakan aji. mereka mengendari mobil honda hrv yang dimiliki aji hasil jerih payahnya selama ini.

"mas ada kelas jam berapa " tanya shila setelah mobil jalan

"jam sepuluh" jawab aji

"jadi ini nanti kita ke kontrakan dulu ya mas baru mas ke kampus"

"iya, nanti kamu mas tinggal ngajar bentar ya mas cuma satu kelas aja. terus cuma ada satu mahasiswa yang mau bimbingan" ucap aji menjelaskan kegiatannya

"iya mas" jawab shila dengan santai

1 jam berkendara aji dan shila sudah sampai di kontrakan aji. Aji membuka pintu kontrakannya dan mempersilahkan shila masuk terleih dahulu. Shila memperhatikan setiap sudut ruangan kontrakan aji.Untuk ukuran laki - laki kontrrakan ini terbilang cukup rapi dan nyaman.
"Aku tinggal dulu ya, kamu baik - baik di sini" ucap aji
"Iya mas" shila meraih tangan aji dan menciumnya
.
Dikampus
Aji masuk ke dalam ruangannya, ia satu ruangan bersama sahabatnya Bastian.
"Wihh pengantin baru, auranya cerah bener, udah belah duren nih kayanya" ucap bastian melihat aji masuk. Aji yang mendengar ucapan Bastian hanya menanggapi dengan senyuman, ia sangat tahu sifat temannya yang jahil itu, kalau ia menanggapi akan lebih bar - bar mulut bastian.
"Hari ini berapa jam bas?"tanya aji mengalihkan topik pembicaraan
"Sampai sore nih aku mas Aji, mas Aji hari ini berapa jam?" Bastian dan Aji terpaut usia 2 Tahun meski mulutnya bar - bar tapi Attitude nomor satu.
"Cuma satu jam, tapi mau boyongan juga ini" jawab aji sambil membuka tugas - tugas mahasiswanya yang menumpuk akibat ia cuti kemarin.
"Sendirian gitu boyongannya mas? Apa nggak capek habis ngampus terus beres - beres buat boyongan" bastian membayangkan betapa rontoknya badan Aji nanti
"Tenang aja, sekarangkan udah ada istri, istriku ikut Bas dia di kontrakan ini kemas - kemas" ucap aji
"Ihhh pak dosen satu ini sombong sekarang mentang - mentang udah punya istri" ucap bastian mencibir sahabatnya itu sambil mencangklong tasnya bersiap untuk mengajar "yaudah aku pamit bekerja dulu ya mas aji, doakan sahabatmu ini segera dapat jodoh biar bisa pamer kaya mas Aji" Bastian meninggalkn aji yang menggelengkan kepala melihat kelakuan sahabatnya yang random itu.
Tak lama setelah Bastian meninggalkan ia mendengar pintu ruangannya diketuk.
"Masuk" ucap Aji tak lama pintu terbuka ternyata salah satu mahasiswa bimbingannya yang datang
Melihat mahasiswanya Ajipun melirik jam tangannya "telat 10 menit, saya kira kamu nggk niat buat bimbingan hari ini" ucap aji dengan nada dinginnya, Aji memang dikenal Dosen yang sedikit killer, ia tidak toleransi dengan kedisiplinan.
"Maaf pak, saya hari ini kesiangan" ucap Mahasiswa yang bernama Tasya itu sedikit menundukan kepalanya takut
Aji menghela nafasnya, ada aja yang bikin mood jelek.
"Ini kamu revisi nggak sih?" Tanya aji setelah memeriksa pekerjaan mahasiswanya
"Emm saya revisi kok pak" ucap Tasya dengan gugup
"Gak ada yang berubah dari pekerjaan kamu, saya gak mau tau minggu depan harus sudah kamu revisi dan kalau kamu telat dari perjanjian jam saya nggak akan mentoleransi lagi kalau kamu telat.
"Baik pak, saya permisi" ucap mahasiswanya
Aji menghela nafasnya sebelum ia meraih tasnya dan melanjutkan mengajar di kelasnya.

Dikontrakan Aji shila mulai mengemasi barang - barang Aji. Mulai dari pakaian hingga barang elektronik, sekitar 2,5 jam ia packing dan sekarang packingannya sudah tertata rapi di ruang tamu. Shilla merebahkan badannya yang terasa lelah dan pegal - pegal baru disadari sejak hari pernikahannya ia sibuk sekali sampai badannya terasa remuk. Shilla memejamkan matanya dan terlelap dalam tidur.

Love DestinyDonde viven las historias. Descúbrelo ahora