14: The Truth

2.1K 377 35
                                    

Biasakan vote sebelum membaca.
---

---

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

---

Kini (Name) dan Heesung tengah berada di mobil Heesung untuk mencari Jaekyung. Suasana di dalam mobil begitu canggung akibat Heesung yang tiba-tiba meminta (Name) untuk menikah dengannya.

Hingga akhirnya keheningan terpecahkan, akibat (Name) yang membuka suara.

"Tuan Choi.. apa kau tau dimana Tuan Joo?" Tanya (Name).

Heesung memandang jalanan di depannya sembari bepikir sejenak, kemudian mengangguk pelan. "Aku tidak yakin, tapi sepertinya ia ada disana."

Setelah perjalanan yang cukup panjang, Heesung memberhentikan mobilnya di sebuah hotel bintang 5. (Name) keluar dari mobil dengan terkejut. Dirinya menatap Heesung bingung, "kenapa kita kesini?"

Bukannya menjawab pertanyaan (Name), Heesung malah menggenggam pergelangan tangan (Name) kuat. "Ayo masuk kedalam."

"Tunggu sebentar! Aku tidak mau!" (Name) dengan cepat mundur beberapa langkah dari Heesung. Takut akan tindakan yang dilakukan laki-laki di depannya ini padanya.

Heesung yang melihat (Name) panik, lantas mencoba untuk menenangkannya. "Hey, aku tidak bermaksud seperti itu. Joo Jaekyung ada disini, kau bilang ingin bertemu dengannya, kan?"

(Name) terdiam.

"Aku tidak akan melakukan apapun padamu, jika ia tidak ada disini kita akan cari ketempat lain yang aku tahu, mengerti? Ayo." Heesung kembali menggenggam pergelangan tangan (Name), kemudian membawanya masuk ke dalam hotel.

Di dalam hotel, (Name) dan Heesung menaiki lift menuju lantai 23. Di dalam lift, (Name) berdiri di belakang Heesung secara canggung dengan perasaan aneh dan takut. Saat pintu lift tertutup di lantai 7, Heesung berbalik badan lalu mendorong (Name)  kuat hingga menabrak dinding lift.

Brak!

"Ugh-! Tuan Choi, apa yang—mmphh-!!" Kedua netra (Name) seketika membulat merasakan benda kenyal mendarat di bibirnya. Dengan cepat, (Name) memberontak. Ia memukul dan menginjak kuat kaki Heesung kuat membuat Heesung melepaskan ciumannya sembari mendesis. (Name) dengan cepat menekan tombol lantai 8, dan pintu terbuka berkali-kali.

"Aku mohon cepat!!"

(Name) mengeluarkan ponselnya, kemudian pergi ke kontak Jaekyung untuk menelfonnya.

Heesung menatap (Name) kesal, "dasar gadis sialan."

Ting!

Pintu lift terbuka, (Name) beranjak keluar dari lift namun tiba-tiba Heesung menarik pergelangan tangannya kuat hingga (Name) tertarik kembali ke dalam lift dengan ponselnya yang terjatuh dan retak.

Heesung kembali memojokkan (Name) pada dinding lift dengan tatapan kesal, kemudian berucap. "Yang perlu kau lakukan hanya patuh padaku sial, kenapa repot-repot mencari bajingan itu?!"

(Name) menatap pintu lift yang kembali tertutup, membuat nafas (Name) semakin tidak teratur. "Tuan Choi, aku mohon jangan lakukan ini. Aku tidak mau melakukannya!"

Heesung mencengkram rahang (Name), "lalu kenapa kau mau melakukannya dengan Jaekyung?! Karena dia memberimu rumah dan uang? Atau karena ukurannya besar? Hm, kau benar-benar terlihat seperti jalang, (Name). Seperti ibumu."

(Name) seketika terkejut, "apa yang—"

"Kau tidak ingat apa yang ibumu lakukan pada keluargaku, huh? Ibumu itu merusak hubungan keluargaku yang sudah ku bangun dengan susah payah! Kau pikir, apa alasan keluargamu punya hutang sebanyak itu pada Joo Jaekyung? Ah tidak, lebih tepatnya ayahmu."

Tubuh (Name) gemetar mendengar ucapan Heesung, ia sama sekali tidak tahu apa-apa selama ini. "Ibumu itu jalang yang berkeliaran bebas untuk mencari uang demi anak-anaknya, bahkan ia rela membayar apapun dengan tubuhnya. Sama sepertimu sekarang, yang membayar hutang pada Jaekyung menggunakan tubuhmu."

Nafas (Name) tercekat, air matanya mengalir dari pipinya. Tiba-tiba, ponsel (Name) berdering keras tanda panggilan masuk. (Name) dan Heesung menatap ponsel (Name) yang berdering, Heesung menyeringai, lalu menginjak ponsel (Name).

"Tidak! Jangan!!"

Krak!

Tendangan kuat Heesung membuat ponsel (Name) mati total seketika, bertepatan dengan itu, pintu lift terbuka. (Name) dengan cepat menendang bagian sensitif Heesung membuat Heesung membungkuk kesakitan. (Name) lalu dengan cepat keluar dari lift dan berlari menuju tangga darurat.

"Hahh.. hahh.. hahh..!"

(Name) turun tangga dengan cepat tanpa menoleh kebelakang dengan air mata yang masih mengalir dan nafas yang tidak beraturan. Kepalanya pusing, hatinya terasa sesak. Apa ini? Kenapa hal ini terjadi padanya?

"Aku minta maaf, aku takut, aku takut, aku takut, aku takut. Tuan Joo, tolong aku."

Saat menuruni tangga, kaki (Name) kehilangan keseimbangan membuat (Name) terpeleset dan terjatuh.

Bruk!!

(Name) membuka matanya perlahan, ia melihat darah mengalir di depan matanya. "Apa ini..? Panda..nganku membu..ram."

To be continue...

Hehe, apa kabar semuanya?
Gimana chapter kali ini?
Semoga kalian suka ya!

Jangan lupa vommentnya yaa!💗

✔️𝐂𝐎𝐍𝐓𝐑𝐀𝐂𝐓 𝐌𝐀𝐑𝐑𝐈𝐀𝐆𝐄 : Joo JaekyungWhere stories live. Discover now