09

110 15 0
                                    

Karina pun tersenyum menanggapi Mama dari Gema yang tampak sibuk itu. Kalau boleh menebak, pasti beliau akan melakukan perjalanan bisnis yang panjang entah ke luar kota atau bahkan luar negeri melihat dari banyaknya koper yang beliau bawa. Gema hanya punya seorang Mama, sementara Papanya telah tiada saat ia SMP karena penyakit jantung yang telah diderita sejak lama. Oleh sebab itu, Mamanya Gema menjadi wanita karir yang sibuk untuk putra tunggalnya itu. Namun jika dipikir-pikir tidak akan habis untuk tujuh turunan juga apabila Mama Gema tidak bekerja.

Bukannya segera berganti pakaian, Karina malah melamun memikirkan keluarga Gema yang sangat kaya itu. Sebenarnya Karina ingin bertanya pada Gema karena dari tadi ia tidak melihat mobil Hesa sama sekali di halaman rumah Gema. Namun Karina sendiri belum melihat Gema sudah pulang. Ia mengendikkan bahunya berusaha tidak peduli, toh untuk apa juga dia memikirkan Hesa. Siapa tau pula mereka sedang bermain dulu di tempat tongkrongan untuk melepas rindu, imbuh Karina.

---------------------------------------------------

Kriiinggg

Karina terkesiap setelah bunyi dering panggilan menusuk telinganya. Bagaimana ia bisa tidak terlonjak? Pasalnya Karina tertidur dengan posisi tengkurap dan HP yang masih ia genggam. Ia pun kini terduduk sambil melihat siapa yang menelfonnya.

"Gema?" beo Karina.

Tanpa basa-basi, ia pun segera mengangkat telfon tersebut,

"Halo Gem? Ada apa?"

"Rin, Hesa tadi balik sama lo kaga?"

"Engga, kenapa?"

"Lah, tadi katanya bareng lo trus mau nginep ke rumah, sampe jam segini gaada kabar tuh anak"

Karina mengernyitkan dahinya, jadi Hesa tidak bersama Gema, lalu kenapa ia tidak bisa dihubungi dan bagaimana keadaannya.

"Duh sorry gue gatau Gem, tadi dia pulang duluan kok"

Terdengar suara helaan nafas Gema yang tampak putus asa akan kelakuan sepupunya itu, "anjirlah gue cuman khawatir aja nih anak ga biasanya begini dan gue udah ke apartnya juga gaada jawaban"

"Lo udah masuk apartnya?"

Gema terdiam sebentar, "Belum sih, gue kan gatau password-nya. Tapi gue pencet belnya berkali-kali gaada respon"

Karina tidak menjawab.

"Yaudah deh gue matiin ya Rin"

Setelah panggilan itu berakhir, Karina bergegas untuk keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa.

"Mau kemana lo malem-malem gini?" tanya Yogi, adik Karina yang sepertinya baru pulang.

"Mau kemana lo malem-malem gini?" tanya Yogi, adik Karina yang sepertinya baru pulang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apaan ini masih jam 9 juga, lo tuh pulsek bukannya pulang malah nongkrong mulu"

"Kerkel anjir"

Karina berkacak pinggang di depan adiknya yang lebih tinggi darinya itu, "alesan mulu, sana tidur lo bayi, izinin Mama Papa kalau gue mau keluar bentar"

"Minimal ganti baju dulu lah woy"

Bukannya merespon adiknya itu, Karina langsung berlari mengambil kunci mobilnya. Setelah menyalakan mobil, Karina pun segera melajukan mobilnya.

"Lah? Gue mau nyariin dia kemana coba? Apa gue coba ke apartnya aja ya? Tapi Gema bilang dia gaada di apart" monolog Karina yang kemudian meminggirkan mobilnya sambil mengetuk-ngetuk setir mobilnya itu.

Ia berpikir keras, "apa gue coba dulu aja ya?"

Karina mengangguk menyetujui opininya sendiri lalu kembali melajukan mobilnya diatas rata-rata.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kini Karina telah berada di depan pintu apart Hesa. Ia menepuk kepalanya pelan, "ini kan apartnya dulu, masih sama ga ya?" batin Karina menggerutu.

Karina mencoba menekan bel beberapa kali yang tidak mendapati balasan di dalam sana. Dengan ragu, Karina pun mencoba menekankan beberapa nomor yang ia duga adalah password. Kini Karina tak bisa berkata-kata lagi ketika password tersebut benar. Meskipun begitu, ia tetap masuk dan tidak bisa melihat apapun. Karina mencoba mencari dimana saklar lampunya dan menyalakannya. Disitu ia terkejut ketika melihat Hesa yang tertidur dengan posisi duduk di sofa.

"Yaampun Sa lo-demam?"

Karina yang hendak memarahi Hesa pun langsung terhenti saat memegang tangan Hesa yang dirasanya panas, ia langsung mengecek suhu tubuh Hesa di dahi dan leher kemudian membandingkan dengan miliknya.

"Panas banget gila" gumam Karina.

Hesa yang merasa ada seseorang disampingnya pun terbangun, Karina bisa melihat ekspresi terkejut Hesa yang tertutup oleh wajah lemasnya.

"I fuckin miss you Rin" ucapan itu keluar begitu saja dari bibir pucat Hesa yang disambut pelukan hangat oleh Karina.








YEY BALIK UPDATE LAGI!!!!!!

Author mabok sweet venom nih, kalo kalian gimana?

Jangan lupa buat stream terus yaaa.

OIYA INI ADA TAMBAHAN CAST

Han Yujin as Yogi (Adik Karina)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Han Yujin as Yogi (Adik Karina)

Kelas 10 MIPA 1


EITSSS!!

Jangan lupa vote dan komen biar author rajin update yaaa, nanti kalau sempet bakalan double up buat hari ini.

Moth To A FlameWhere stories live. Discover now