33.Golden Cage✨

1.5K 116 4
                                    

"Belum tidur ay?" Tanya Jeno pada Arai setelah ia selesai berbincang bincang dengan ayahnya dan juga tamu yang datang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Belum tidur ay?" Tanya Jeno pada Arai setelah ia selesai berbincang bincang dengan ayahnya dan juga tamu yang datang.

Arai menggeleng.

"Tadi kan tidur siang jadi gak ngantuk" ujar Arai yang di balas anggukan oleh Jeno.

Jeno naik ke tempat tidur dan menciumi wajah Arai.

"Izin ya ay, aku mau milikmu seutuhnya malam ini" ujar Jeno pada Arai.

Arai mengangguk pelan.

"Tapi masih ada orang di luar?" Tanya Arai.

"Gak ada, udah pada tidur, hanya pengawal di luar, kenapa hum?" Goda Jeno sembari menggesekkan hidungnya dan Arai.

Arai menggeleng dengan wajah yang bersemu.

Jeno perlahan memangut bibir Arai, ia lumat secara lembut atas dan bawah.

Rasanya Arai Dejavu dengan adegan ini.

"Buka" pinta Jeno.

Arai yang paham pun membuka mulutnya.

Dan setelah itu lidah Jeno pun mulai masuk ke dalam mulut Arai mengajak lidah arai untuk berperang.

"Enghh" lenguh Arai etika lidahnya di hisap oleh Jeno.

Liur keduanya saling menyatu membuat bunyi kecipak yang kentara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Liur keduanya saling menyatu membuat bunyi kecipak yang kentara.

Jeno kini beralih pada perpotongan leher Arai, menjilati dan menciuminya hingga membuat Arai menggeliat kegelian.

"Emhhh sayanghh" desah Arai yang membuat Jeno menegakkan badannya.

Jeno menatap Arai dengan tatapan yang kabut oleh nafsu, keringat dingin sudah membasahi tubuh keduanya.

Jeno nafasnya yang memburu sembari mengusap liur di dagu Arai.

Arai hanya tersenyum pasrah di bawah Jeno.

Jeno menaikkan baju Arai ke atas dan langsung menghisap puting Arai yang mencuat lucu itu.

Kanan, kiri, Jeno menghisapnya secara bergantian dengan kuat hingga membuat Arai hanya mampu melenguh dan membusungkan dadanya.

Golden CageWhere stories live. Discover now