🦉Chapter 50 | Baby Blue($)

3.3K 181 18
                                    

🦉CHAPTER 50🦉- Baby Blue($) -

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🦉CHAPTER 50🦉
- Baby Blue($) -

Seperti janjinya dengan Aruna, siang ini Freyya sudah berada di Cafe Poirot. Meski heran, tapi gadis itu penasaran akan apa yang ingin dibicarakan pacar backstreet Gallan itu dengannya.

'Tuh cewek nggak tau aja kalau rencana perjodohan gue sama Gallan udh tenggelam ke dasar palung Mariana,' kekeh Freyya dalam hati. Menyeruput Ice Americano dan mendongakkan kepalanya menatap dream catcher yang tergantung di jendela kaca cafe di sebelahnya.

Freyya datang 10 menit sebelum waktu kesepakatan, ini hanyalah kebiasaannya ketika membuat janji dengan seseorang, meski sejujurnya dia tipikal orang yang tidak suka menunggu.

Lonceng kecil di atas pintu masuk cafe berdenting dua kali, suara yang menandakan ada yang masuk. Spontan, Freyya melirik ke arah pintu kedatangan. 

Aruna. Ya, gadis itu telah datang.

Aruna mengenakan gaun midi dress berwarna hitam dan jaket denim yang membalut bagian atas tubuhnya. Dress itu membuat bagian perutnya jadi sedikit tersamarkan. Gadis itu juga mengenakan masker dan topi hitam seolah ingin menyamarkan identitas.

Melihatnya membuat Freyya menaikkan alis, sepertinya gadis ini tidak ingin terlihat sedang bertemu dengannya. 'Apa maksudnya? Dia malu kelihatan duduk bareng sama gue yang lagi terjerat skandal panas?'

Aruna tampak mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan Cafe Poirot itu, mencari-cari dimana Freyya duduk sebab 20 menit yang lalu gadis itu mengirim pesan bahwa dia telah sampai.

Melihat Aruna tengah mencarinya, Freyya justru malah menyilangkan kaki dengan gaya bossy, menyeruput minumannya, bersandar dengan santai, namun menatap Aruna dengan sorot mata dingin.

Saat Aruna akhirnya mendapati sosok Freyya, gadis itu segera berjalan cepat menuju meja di ujung jendela, lalu kemudian mengisi kursi kosong di hadapan Freyya.

"Hai, Kak," sapa Aruna dengan nada canggung. "Maaf, tadi pas mau berangkat rasa mualku mendadak kambuh lagi, jadi aku--"

"It's okay," potong Freyya tak ingin membiarkan waktunya berlalu hanya untuk mendengar alasan soal Aruna yang mengalami berbagai gejala kehamilan itu. "Lo nggak mau pesen minum dulu? Biar gue yang bayarin, lo mau minum apa? Makan?" tawarnya, tawaran yang biasanya dilontarkan dengan hangat namun terkesan malah datar dan dingin jika keluar dari mulut Freyya.

Aruna menelan berat, melihat gaya senior yang ada di depannya ini membuatnya jadi gugup, padahal dia telah menyiapkan mental hanya untuk berhadapan dengan Freyya. "Biar aku pesen sendiri aja, Kak," tukasnya hendak bangkit menuju coffee bar untuk memesan. 

Sayangnya, Freyya menahan gerakan gadis itu. "Panggil waiters-nya aja ke sini. Lo nggak boleh terlalu banyak gerak sekarang." Tentu saja yang dia maksud karena kandungan yang ada di dalam perut Aruna.

THE REBELLOUSE! (On Going)Where stories live. Discover now