🦉Chapter 55 | Bad Feeling

2.5K 132 11
                                    

🦉CHAPTER 55🦉- Bad Feeling -

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🦉CHAPTER 55🦉
- Bad Feeling -

Freyya bergerak ke samping meja belajarnya sambil mengemas beberapa buku yang tersusun di rak itu. Gadis itu lupa belum mengembalikan beberapa buku yang pernah dia pinjam dari perpustakan universitas. Buku-buku itu sebelumnya dia gunakan untuk menyusun proposal dan masih akan dia butuhkan, jadi Freyya harus membawanya untuk memperpanjang masa peminjaman. Tenggatnya adalah hari ini dan dia harus melapor ke administrasi perpustakaan jika tidak ingin didenda atau di-banned meminjam buku selama beberapa minggu.

Usai mendapatkan buku-buku itu, Freyya langsung memasukannya ke dalam tas jinjingnya dan berjalan cepat menuju lantai bawah. Hari ini dia bangun kesiangan karena semalam begadang mempersiapkan power point untuk bahan presentasi seminar proposalnya yang akan diadakan lusa.

Kini sudah mau pukul sebelas siang, sebentar lagi kantor administrasi perpustakaan tutup-istirahat, dan Freyya tidak mau harus menunggu lagi hingga pukul 2 siang nanti karena dia sudah punya rencana lain saat itu.

"Ma, aku berangkat dulu, ya," seru Freyya sambil menyarungkan sepatunya di ruang tamu.

Nyonya Trivia berjalan tergopoh-gopoh dengan membawa sepiring nasi goreng. "Kamu dari pagi tadi belum makan apapun, Sayang. Sini, aaaa ....." Wanita itu menyodorkan sesendok nasi goreng ke dekat mulut putrinya.

Awalnya Freyya ingin menolak karena tidak selera makan di saat buru-buru begini. Namun, karena tak ingin mendapat pelototan dari ibunya, akhirnya gadis itu membuka mulut dan membiarkan sesendok nasi goreng itu masuk ke dalam mulutnya.

"Aku nanti bakalan pulang agak sorean ya, Ma," ucap Freyya mengenakan sebelah sepatunya yang satu lagi.

"Lho, kamu kan lusa mau seminar proposal? Kenapa keluarnya lama sekali? Katanya siang ini cuma mau memperpanjang masa peminjaman buku kamu?" Nyonya Trivia sibuk memotong telur mata sapi dan menyuapkannya besar-besar ke dalam mulut Freyya. Akibatnya Freyya jadi kesulitan mengunyahnya.

"Ya, Freyya memang ke kampus untuk itu, Ma. Tapi setelahnya aku udah bikin janji sama teman-teman yang akan seminar di hari yang sama. Kami mau ngadain simulasi, saling tanya jawab gitu biar nanti lebih mantap saat diujikan," jelas Freyya usai memaksakan telanan nasinya, dia juga sudah selesai mengikatkan kedua tali sepatu converse-nya yang hitam putih.

"Hmm, ya sudah. Yang jelas jangan kemalaman ya, Frey. Semalam kamu udah begadang. Kalau siang sampai sore kamu kecapean, nanti badan kamu jadi kurang fit," tukas Nyonya Trivia, hendak kembali menyuapkan nasi goreng itu pada putrinya tapi Freyya sudah duluan berdiri menyalaminya.

"Freyya berangkat dulu, Ma."

"Sini! Suapnya satu lagi!" Nyonya Trivia memaksa mendekatkan sesendok nasi itu ke bibir putrinya.

"Duh, udah, Ma. Nanti lip gloss-ku hilang," canda Freyya yang tetap membuka mulutnya, bagaimana mungkin dia tega menolak suapan itu.

"Kamu hati-hati, ya. Jangan lupa habis dari perpus, kamu langsung makan siang," ujar Nyonya Trivia mengingatkan.

THE REBELLOUSE! (On Going)Where stories live. Discover now