TLIMH || 10

1.6K 92 3
                                    

Setelah Hiatus beberapa bulan, akhirnya bisa up lagi 😭
Yakin dah udah ga ada yang nungguin nih cerita💔 aku maklum kok, karena nunggu yang ga pasti itu emang ga enak:(

Btw kalo masih ada yang nungguin nih cerita, makasih banget loh><
Itu artinya kalian setia banget, seperti kalian setia pada ayang kalian, kiw kiw🔫




Happy reading!

Keesokan hari...

Setelah bersiap-siap untuk pergi ke kampus, Salwa langsung beranjak keluar dari kamar setelah mengambil tas dan beberapa buku di atas meja.

Gadis dengan kemeja putih panjang serta rok plisket dengan di pandukan hijab pashmina itu lantas menuruni anak tangga.

"Pagi," sapa Salwa sambil mengecup pipi sang bunda.

"Pagi sayang."

Di meja makan itu bukan hanya ada kedua orang tua Salwa. Melainkan ada kedua orang tua Alif, ralat mertua Salwa.

"Loh, loh, kamu mau kemana cantik??" tanya Carissa saat melihat penampilan menantunya sudah rapi.

"Mau ke kampus, Tante," jawab Salwa tersenyum tipis.

"Panggil mama dong, masa istri anak saya manggil saya Tante sih," ujar Carissa cemberut.

Salwa meringis tak enak. "Hehe, maaf Tan-- eh mama." Salwa tersenyum kaku.

Melihat itu keempat orang dewasa di sana tertawa geli melihat wajah tegang Salwa.

"Emang, Alif ga bilang kalo hari ini kamu libur?" tanya Almeda, bunda Salwa mengelus kepala anak semata wayangnya dengan lembut.

Gelengan kecil gadis itu membuat keempat orang dewasa di sana tersenyum kecil. Maklum, mungkin Alif lupa.

Mengingat pria itu, Salwa mengedarkan kepalanya ke segala arah. Sebab sejak tadi ia tidak melihat kehadiran pria yang sudah sah menjadi suaminya itu.

"Pak Alif di mana?" tanya Salwa.

"Kenapa? Kamu kangen sama suami kamu?" tanya bunda Almeda menggoda sang putri.

"Ihh bunda..." Rengek Salwa dengan cicitan pelan.

"Tadi pagi Alif sudah pergi ke kantor karena ada urusan mendadak." Kali ini papa Raffi yang berbicara setelah sejak tadi hanya diam.

"Iya, hari ini kamu ga usah ke kampus, lagian Alif udah izinin kok," timpal mama Carissa.

Salwa hanya manggut-manggut, padahal sejujurnya ia sangat ingin pergi ke kampus. Tentu saja karena ia merindukan kedua temannya.

***

Karena tidak jadi pergi ke kampus. Salwa kembali masuk ke dalam kamar.

Gadis itu menghela nafas, bingung harus melakukan apa dan bosan karena hanya duduk-duduk di kamar. Ingin mengajak Abel dan Vanessa jalan, keduanya tentu sedang di kampus.

Lagi, Salwa mengembuskan nafas pelan. "Bosen banget ya Allah," gumam gadis itu.

Tiba-tiba sebuah ide terlintas di benak Salwa. "Mending nonton Drakor." Salwa kembali menggumam.

***

Di sisi lain,

Alif baru saja keluar dari ruangan CEO. Setelah menyelesaikan urusannya dengan kantor, pria itu memilih akan langsung kembali ke rumah. Lebih tepatnya rumah istrinya.

Sejujurnya Alif merasa lelah karena harus mengurus dua pekerjaan sekaligus. Menjadi CEO sebenarnya bukanlah keinginan Alif, karena sejak dulu cita-citanya hanya ingin menjadi dosen. Namun, karena tak tega dengan papa Raffi, akhirnya Alif memilih mengambil alih perusahaan. Akan tetapi tetap di bantu papa Raffi dan Alvin, orang kepercayaan Alif dan papa Raffi.

PAK DOSEN ITU SUAMIKU!Where stories live. Discover now