Perjuangan Dan Kasih Sayang Keluarga

10 0 0
                                    

Di sebuah desa kecil yang terpencil di dekat pesisir, hiduplah seorang remaja bernama rido dan rani berasal dari keluarga sederhana yang berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi untuk membayar biaya sekolahnya yang semakin terasa berat.Bahkan keluarga ini juga tak mempunyai rumah,mereka berpindah pindah tempat tinggal karna kesusahan untuk membayar kontrakan rumah.Dengan susahnya pekerjaan serta penghasilan yang minim mereka harus melewati kerasnya rintangan dan perjuangan untuk kelangsungan hidup mereka.Keluarga ini hanyalah seorang Ayah dan kedua anaknya.Sungguh sangat memprihatinkan dimana seorang ayah berusaha menjadi 2 peran sebagai ibu dan ayah.

Rido adalah anak yang cerdas dan bersemangat untuk meraih cita-citanya. Namun, cobaan datang saat orang tuanya mengalami kesulitan ekonomi yang mendalam. Ayahnya hanyalah pekerja serabutan dan ibunya yg telah meninggalkannya untuk selama lamanya.Setelah kepergian ibunya keluarga mereka tentu lebih susah dan sengsara.Saat ibunya masih ada keluarga mereka tak hanya mengandalkan uang dari ayahnya,namun ibunya pun juga ikut serta membantu ekonomi keluarga mereka.Saat ini Rido Dan Rani harus berpikir keras untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Setiap hari, Rido dan Rani bangun pagi-pagi sekali untuk membantu ayahnya mencari pekerjaan tambahan. Meskipun lelah, dia tetap semangat agar dapat melanjutkan sekolahnya. Namun, setiap kali dia mengingat biaya sekolah yang belum terbayar, beban itu seakan menjadi gunung yang sulit diatasi.Mereka kerap kelelahan saat disekolah bahkan tak jarang tertidur di saat jam pelajaran karna siasat temannya beristirahat mereka berdua bekerja keras demi mendapat penghasilan.Rido dan Rani selalu tak ingin merepotkan kedua orang tuanya mereka bekerja tanpa melibatkan orang tua sedikitpun.

Suatu hari, Rido dan Rani mendengar kabar bahwa akan diadakannya acara ulang tahun sekolah.Namun untuk itu para siswa memerlukan biaya agar acara tersebut dapat berjalan dengan baik.Mendengar kabar tersebut tentu membuat mereka kebingungan,darimana mendapatkan uang dengan kondisi yang seperti ini.Dimana hanya untuk makan pun mereka susah apalagi harus membayar untuk kegiatan ini.Kegiatan ini harus tetap terlaksana dimana ini adalah hari bahagia sekolah mereka,dan setiap siswa diwajibkan untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.Tak sedikit teman Rido dan Rani yang ikut membantu mereka untuk memberikan solusi.Namun apa daya mereka hanyalah seorang pelajar tak mampu untuk menutupi kebutuhan ekonomi mereka berdua.

Malam harinya,Rido duduk di meja belajarnya dengan buku-buku terbuka di sekitarnya. Pikirannya terus melayang, memikirkan cara untuk mengatasi kesulitan keuangan keluarganya. Ia menyadari bahwa dia harus berpikir kreatif dan mencari peluang di sekitarnya.Jika mereka tetap diam dan hanya berpikir tentu tidak akan mendapat jalan keluar.Mereka mempunyai ide cemerlang,mereka teringat akan kemampuan mereka,ia memanfaatkan kemampuan memasaknya untuk mendapatkan penghasilan tambahan.Dulu waktu masih ada ibu,Rido dan Rani sering kali membantunya untuk berjualan kue.Setiap waktu akan lebaran ibu mereka selalu banjir orderan karna waktu itulah yang sangat tepat untuk penjualan kue.Rido yang sering kali membantu ibunya untuk membuat kue karna ialah yang sering tidur sampai malam malam hari.Rani tidak bisa tidur terlalu malam dikarenakan usianya yang masih kecil dan mudah lelah untuk bekerja.

Rido kemudian memutuskan untuk memanfaatkan keahliannya dalam membuat makanan. Ia membuat jajan dan mencoba menjualnya kepada tetangga dan teman-temannya. Walaupun tidak mudah, Rido dan Rani bersikeras untuk menjual jajanannya demi membantu membayar biaya sekolahnya.Ia selalu menawarkan jajanan-jajanannya kepada guru dan teman temannya.Tak hanya itu ia juga menjual makanan mereka di kantin sekolah yang berbeda dengan begitu ia lebih banyak mendapat penghasilan yang lumayan daripada hanya disekolahan mereka saja.Setiap pagi mereka harus mengantarkan makanan ke sekolah sekolah lain.Seperti SD mereka yang dahulu atau TK yang disekolahi mereka waktu masih kecil.Setelah pulang sekolah mereka mengambil kotak dan uang hasil dari penjualan mereka setiap hari.Hanya bermodalkan sepedah tua Rido dan Rani berkeliling mengambil hasil penjualan mereka.

Sementara itu, berita tentang usaha Rido dan Rani  menyebar ke sekolah dan orang orang sekitar. Orang-orang mulai memberikan dukungan, baik moral maupun finansial. Beberapa guru dan warga desa bahkan kerap memborong dagangannya agar Rido dan Rani dapat tetap melanjutkan pendidikannya.Namun semua itu hanyalah bonus semata bagi Rido,yang terpenting baginya adalah hasil kerja kerasnya sendiri.Uang hasil bantuan dari lingkungan sekitar ia manfaatkan untuk membantu ayahnya memenuhi kebutuhan keluarga.Namun untuk kebutuhan sekolah Rido dan Rani mencari uang pendapatan sendiri.Dengan begitu ia mampu menyeimbangkan kedua belah pihak antara sekolah dan keluarga dapat berjalan bersama sama tanpa gangguan salah satunya.Hasil yang mereka kumpulkan cukup lumayan bagi kehidupan mereka berdua.

Meskipun masih jauh dari target, Rido dan Rani merasa terbantu dan termotivasi oleh dukungan tersebut. Ia terus bekerja keras di sekolah dan di sela-sela waktu luangnya membuat makanan. Setiap penjualan makanannya membawa harapan baru bagi kelangsungan pendidikannya.Disaat lelah lelahnya bekerja Rido selalu senang dan merasa bahagia saat jualan mereka laku dan dibeli orang.Bukan karna mendapat uang namun bagi mereka itu sangat membanggakan,usaha kerja kerasnya dapat dinikmati oleh orang lain.Tentu itu menjadi kesan tersendiri bagi mereka berdua.

Suatu hari,ayah mereka memanggil.Mereka duduk bersama di belakang rumah dan ayahnya pun bertanya tentang kelangsungan sekolah mereka.Mata haru mengalir di pipinya,mereka bercerita tentang masalah-masalah yang sedang mereka hadapi termasuk biaya ulang tahun sekolah tersebut.Sebagai seorang ayah tentu Amir juga ikut merasakan bagaimana perasaan hati anak anaknya.Setelah mendengar percakapan itu Amir mulai mencari pendapatan tambahan dengan menjadi kuli panggul di pasar.

Setiap sore setelah pulang bekerja Amir selalu menyempatkan diri untuk ke pasar.Ia menjadi kuli panggul untuk mengangkati barang barang di sebuah toko untuk di angkut ke truk.Amir tak sendiri ia bersama 2 rekan kerjanya yang sama-sama mencari kerja sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidup,mereka bekerja hanya untuk sesuap nasi demi kelangsungan hidupnya.

Pekerjaan tersebut bukan hanya menjadi Solusi bagi Rido, tetapi juga menginspirasi banyak orang di desanya. Ia menjadi teladan bahwa dengan tekad dan kerja keras, setiap rintangan bisa diatasi. Orang tua Rido yang awalnya penuh kekhawatiran, kini melihat masa depan cerah bagi anaknya.Penjualan Rido dan Rani sebagian tak hanya dikumpulkan untuk sekolah namun sebagian ia sisihkan untuk sedekah di masjid/mushola terdekat dirumahnya.

Dengan berjalannya waktu, Rido dan Rani terus mengejar cita-citanya.Aneka olahan makanannya menjadi semakin dikenal, dan ia bahkan mendapatkan tawaran bekerja sama dengan perusahaan makanan dari produk terkenal. Kesulitan bayar sekolah yang pernah menghantuinya, kini menjadi kisah inspiratif yang memotivasi banyak orang untuk tidak menyerah di tengah badai kehidupan.

(Gambar 4)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 17, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PERJUANGAN DAN KASIH SAYANG KELUARGAWhere stories live. Discover now