01─Awal Kisah Kami

3.9K 309 62
                                    

Don't forget to vote and comment

. . .

Kamis, 20 September 2015

Tok tok!

Halilintar berjalan menuju pintu utama lalu membuka pintu, yang ternyata Fang dan Gopal datang berkunjung.

Mereka telah membuat janji untuk menginap hari ini, di karenakan besok akan di mulai libur selama seminggu.

Halilintar mempersilahkan kedua nya untuk memasuki rumah.

"Dingin banget gila," ujar Gopal sembari melepas mantel yang ia gunakan.

Gempa menyediakan teh hangat serta cookies untuk mereka semua yang kini telah berkumpul di sofa.

Taufan mengambil segelas teh lalu ingin meneguk nya, namun...

JEDARRR!!!

Taufan yang kaget hampir saja melemparkan gelas yang berisikan teh yang sedang ia minum kepada Gopal.

"Anjir li, jangan marah," ucap Taufan sembari mengelus dada.

"Bosen, main permainan yuk," ajak Blaze.

"Permainan apa, kak?" Tanya Thorn.

"Kurang tau sih, tapi seinget gue kita cuman perlu nulis nama kita di kertas terus di bakar," kata Blaze.

"Oh, gue tau itu permainan," sahut Solar.

"Temen gue pernah ikut permainan ini, tapi sampai sekarang dia koma ngga tau apa penyebab nya."

"Yaudah ayo, gue udah ngga sabar nih," sela Gopal.

Blaze tersenyum, lalu berjalan menuju kamar nya untuk mengambil kertas, pulpen, dan juga lilin.

"Bang liung sama bang rim gue tulis juga ya, biar rame." Blaze menuliskan nama diri nya dan yang lain secara lengkap.

Setelah menulis Blaze segera mematikan lampu dan menyalakan 1 lilin, lalu membakar kertas tersebut, sebagian dari atas dan tersisa bagian bawah.

Nama-nama tersebut terbakar namun ada juga yang belum terbakar, terdapat  3 nama yang tidak terbakar. Blaze menyimpan kertas tersebut di kantung celana nya tanpa melihat nama-nama yang tidak terbakar.

"Blaze."

Panggilan dari Ice membuat nya menoleh, ia baru ingat sedari tadi ternyata ada Ice yang hanya diam.

Ice menatap Blaze cukup intens.

"Kata mama, permainan ini bisa bikin kita meninggal. Permainan ini bukan kita yang mengatur, melainkan ada seseorang yang akan terpilih. Kita hanya boneka nya, kita semua ngga akan selamat."






















































































❝Ini Awal Kisah, Kami.

𝗪ho is 𝗧he 𝗞iller? Where stories live. Discover now