chapter 6 Ibu pengganti

2.3K 12 0
                                    

                                               Ibu pengganti








"Namaku? Namaku adalah...."

"Hah... sial! Padahal sedikit lagi aku tahu namanya! Kenapa harus pingsan disaat tidak tepat!" Teriak Ansel dengan sangat keras.

"Astaga... astaga! Kau kesurupan, Presdir?" tanya Jeff, sekertaris paling tidak punya sopan milik Ansel.

Enggan menjawab, Ansel hanya melempar tatapan tajam melalui spion tengah.

"Tidak perlu melotot sampai bola matamu keluar juga si Presdir!" gumam Jeff pelan, tapi masih bisa di dengar Ansel dengan jelas. "Kalau orang orang melihat penampilan Presdir saat ini, aku yakin! Pembelian ponsel UNIq akan turun drastis!"

"Bisa diam tidak!" bentak Ansel. Yang langsung membuat Jeff diam seribu bahasa.

'Marah saja sepuasnya Presdir, orang patah hati memang sensitif, kehkehkeh! Ternyata harta dan wajah tampan bukan jaminan' tawa Jeff dalam hati. Bersorak atas penderitaan yang dialami oleh Ansel.

"Kau mengejekku?" Ucap Ansel tiba-tiba.

Saliva Jeff susah tertelan. Ansel sudah seperti cenayang, yang bisa membaca fikiran orang.

"Ti-tidak Presdir, mana berani Aku begitu!"

"Jelas-jelas bulu hidungmu bergerak gerak, karna kau menahan tawa!"

Brak.

"Sekertaris tak tahu diri!" Ansel melempar bantal leher ke arah Jeff.

"Ya... Presdir ada ada saja! Patah hati bukannya ke klub malam! Malah pergi ke rooftop rumah sakit! Ku beritahu ya, Presdir...! Meski ada yang namanya patah hati, tapi sampai sekarang rumah sakit tak pernah mau menyediakan dokter cinta!"

Pagi buta sekali, saat ayam bahkan belum berkokok. Waktu masih menunjukkan waktu lima pagi. Dan Ansel sudah menelpon Jeff untuk minta di jemput, di rooftop rumah sakit. Tempat favorit dari sang atasan jika ada masalah.

Dan ini sudah Minggu kedua, atasan dari jeff itu menghabiskan malam di tempat. Berita pernikahan Sharena, benar benar membuat Ansel terpuruk.

Alhasil, dengan rambut acak-acakan dan baju lusuh juga penuh debu, Ansel keluar rooftop. Penampilan yang kata Jeff, sama sekali tidak menampilkan aura seorang pemimpin.

Cibirlah sesuka hatimu Jeff, asal tuanmu tak dengar.

"Aku bukan kau! Yang setiap malam hobi menggerayangi para jalang!" Sindir Ansel secara menohok.

Bagi Ansel, menyentuh sembarangan perempuan adalah hal yang menjijikkan. Karna sama saja seperti menggunakan sendok bekas orang lain. Ada kuman dimana mana.

Meski bukan orang suci, setidaknya, Ansel melakukan seks hanya dengan orang yang ia cintai. Dan partner seksnya selama delapan tahun terakhir ini adalah Sharen. Sayangnya, kini, semua hanya akan menjadi kenangan.

Mungkin Ansel akan merindukan setiap sentuhan Sharena di tubuhnya?

"Kapan aku pernah melakukan itu!" Sungut Jeff dengan kesal karena merasa telah di fitnah. Tangannya mulai menyalakan tombol on pada radio.

Bukankah lebih baik mendengar alunan musik? Dari pada omelan Ansel?

'kadu udah dari kapan ni Ms. Sharena dan Mas Biru, putra pemilik UNIq pacar-"

"JEFF...! KAU MAU MATI YA!"

Seperti baru saja di datangi malaikat pencabut nyawa. Jeff merasa kalau jantungnya dipaksa keluar dari rongga dada. Bagaimana tidak? Ia hampir di jadikan lalapan makan pagi oleh Ansel, karena tak sengaja memutar siaran wawancara Sharena di radio. Sialnya, topik yang diangkat adalah seputar pernikahan Sharena dan Biru.

Malam pertama(dewasa)Where stories live. Discover now