Chap 2 - Classmate crush

3 2 0
                                    

☟♛ 卄ᵃᑭ𝕡у 𝓡έ𝓪𝔻Ꭵn𝐆 💚♗
.
.
.
.
.
.
.

Sret sret sret

Pulpen bergerak kesana kemari mengiringi sang penulis, gesekan ujung pulpen menari nari diatas kertas putih. Mencatat apa yang tertera di papan tulis, untuk perbekalan ulangan nanti, walau akhir nya disaat ulangan hanya akn berakhir untuk menyontek teman sebelah.

Merebahkan wajah dimeja sembari masih mencatat rumus rumus tidak jelas yang digabung dengan huruf Y dan X. Padahal matematika adalah ilmu yang menyenangkan sebelum mereka bertemu huruf huruf mematikan itu, mengesalkan sekali.

Ding dong...saat nya waktu istirahat.
Sfx: alarm istirahat

Sujud syukur akhir nya pelajaran itu berakhir ditengah tengah penjelasan sang ibu guru. Beruntung guru nya masih mengasihani sang murid, beliau pun pamit undur diri karena sudah saatnya jam istirahat.

Betapa bersyukurnya para murid murid yang menyedihkan itu, ada yang terlentang dibelakang kelas hampir pingsan dengan mulut terbuka nya, beberapa ada yang menghantam kan wajah mereka ke atas meja, mengeluh kenapa matematika harus terlahir kedunia.

Menyedihkan sekali para siswa siswa ini.

Tapi hal mengenaskan terjadi sebelum langkah terakhir sang guru keluar dari kelas tersebut.

"Ah iya anak anak, ibu lupa ingin memberi tau kan sesuatu. Karena waktunya tidak sempat untuk memberikan soal dari rumus yang kalian tulis tadi, akan ibu kirim kan digrup mtk khusus kelas ini. Mohon dikumpulkan besok, soal nya total ada 20, kalau begitu ibu pamit permisi."

Semua terdiam.

"APA APAAN SOAL 20 BESOK DIKUMPUL?!"

"Rasanya ajg bgt"

"Berpasrah kepada yang maha kuasa"

"Woy ingpo cecan kls sebelah dong"

"Ni satu ngeselin bener dah, malah ngincar cecan sebelah"

"Tu janda depan sekolah mayan."

Yasudah😁.

Yang tepar tadi hampir pingsan, yang sanderan ditembok langsung kambuh gejala tantrum nya reflek jedotin kepala ke dinding, beberapa siswa lain menumpu kepala mereka sambil meremas frustasi kepala mereka sendiri.

Bajingan sekali emang guru yang satu ini 😍.

MC kesayangan kita yang sedang duduk manis dimeja nya tengah linglung perkara pr yang berikan oleh sang guru.

Lalu tiba-tiba sang teman meanghampiri nya yang tengah melamun tidak jelas.

"Yan, ian. WOI, denger ga sih lu?" Sang teman memanggil Lilyan berkali kali, yang namanya terpanggil pun mengerjapkan mata nya berkali kali, memproses apa yang dikatakan teman nya.

"Oh. Uh, huh? Apa?, iya iya dengar, kenapa pi?" Si Lilyan bertanya dengan muka nya yang masih blank.

"Itu, ikut ga ke kantin?"
Piji bertanya sambil berkacak pinggang, dengan alisnya yang terangkat sebelah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝕄𝕒𝕚𝕕𝕖𝕟'𝕤 𝕀𝕞𝕒𝕘𝕚𝕟𝕒𝕣𝕪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang