Instant Regret

104 19 1
                                    

Suara ketukan pintu di sore hari itu membuat seseorang terusik dari tidurnya, dengan lemas ia pergi membuka pintu yang sudah diketuk sedari tadi.

"Apa!?"

Sana mundur selangkah begitu Tzuyu memberikan nada tinggi pada bait awal.

"Ngalem atuh."

Tzuyu merotasikan matanya "mau ngapain sore sore kesini? Ganggu orang tidur aja." Tzuyu mengacak rambut coklatnya dengan malas.

Sana memperhatikan gadis itu "mandi sana Tzu."

Seketika mata Tzuyu membulat dan menatap Sana sengit "mandi?" Dia tertawa hambar "mba mba... Who the fffff are you to tell me what to do?"

Sana terkekeh geli "jangan marah mulu dong, aku takut."

Tzuyu meninggalkannya diambang pintu tanpa menutupnya yang berarti Sana masih diperbolehkan masuk.

Sana dapat melihat muka bantal Tzuyu " kamu tidur dari kapan?"

"Sejak pulang tadi. Males banget gak punya kuota."

Iya, perjalanan mereka siang tadi ternyata tak membuahkan hasil, toko yang biasanya menjual pulsa dan data ternyata tidak menyediakan paket yang Tzuyu butuhkan, alhasil keduanya pulang dengan tangan kosong.

"Punya data gak? Hotspot dulu bentar aja." Tzuyu menatapnya penuh harap, namun Sana menggeleng "baru aja habis."

Tzuyu menepuk jidatnya "kamu ini sangat menyebalkan."

"Dah daripada bosen ikut yuk?"

"Kemana?"

"Ikut aja."

"Gak ah. Nanti gue diajak yang enggak enggak. Inget ya meski gue anak kota gue masih suci!"

Sana terkekeh geli "ya enggak atuh, yakali aku berani ngajak kamu yang enggak-enggak."

Tzuyu mengerlingkan matanya dan kembali menutup mata untuk tertidur. Tak lama pintu terbuka memperlihatkan Nenek yang datang dengan sekeranjang baju yang sudah dijemur.

"Tzu, baju kamu udah Nenek cuciinnih."

Gadis itu hanya mengangguk "taro kamar."

Plakk

Satu tamparan dipipi Tzuyu, dia mendelik pada Sana yang menamparnya tanpa permisi "heh! Kurang ajar banget sih!"

"Kamu yang kurang ajar! Bisa-bisanya baju kamu dicuciin Emak. Kamu tuh tamu."

"Ya tamu kan raja."

"Ya gak sopan dong, masa baju kamu dicuciin tuan rumah? Apalagi Emak kan Nenek kamu, Yang ada harusnya kamu yang cuciin baju nenek."

Tzuyu meremas rambutnya frustasi "haaa cerewet banget sih lo aarrgghh"

"Tzu, aku cuma ngingetin ya."

"Mending lo pulang deh! Sok banget ngatur hidup orang."

Sana bangkit dengan kesal "aku juga gak mau deketan sama cewek sombong!" Dia pergi keluar rumah "asal kamu tau! Aku datang cuma buat ngasih tau konter mana yang jual paket yang kamu mau!"

Tzuyu menoleh dan memperhatikan gadis itu dari balik jendela, berjalan dengan menghentakkan kaki dan pipi mengembung, kenapa dia... Lucu sekali.

Tzuyu menggelengkan kepalanya mengusir fikirannya barusan "Hah? Gak salah? Idih amay dia lucu."

"Tapi... Aaarrgghhh Nekk!"

Nenek yang menguping dari tadi hanya memberikan senyumanya "bisa manjat pohon gak?"

EFEMERALWhere stories live. Discover now