01: Gudang

95 93 49
                                    

Sebuah SMA terkenal yang berada di kota metropolitan ini, selalu mendapatkan penghargaan sebagai sekolah terbaik. Memiliki banyak sekali siswa-siswi yang memiliki IQ yang tinggi. Untuk masuk ke SMA bergengsi ini juga tidak mudah, rumornya tes masuk yang disiapkan juga sangat rumit dan membingungkan. Jangan berharap untuk masuk di SMA ini menggunakan beasiswa biasa milik kalian. Sekolah bergengsi ini bernama SMA Purnama Bangsa.

Dari semua orang yang berhasil masuk ke SMA itu, ada satu orang yang masuk melalui jalur beasiswa yang sangat jarang ditemukan... Siapakah orang itu?

Dia adalah Arabella Stellaris, seorang gadis berparas cantik dan juga pintar. Semua orang yang sekelas dengan Arabella juga merasa tidak percaya, bahkan tidak satu atau dua orang menganggap bahwa Arabella menggunakan orang dalam.

"Arabella itu benar-benar menggunakan beasiswa untuk masuk ke sini?"

"Masa sih?"

"Eh... Tapi dia keren lho! Dia jadi salah satu yang masuk ke sekolah kita menggunakan beasiswa."

"Paling juga gunain orang dalam."

"Iya weh. Dia juga kayaknya agak sombong gitu pas masuk ke sini kan?"

Banyak sekali simpang siur tentang Arabella, namanya tidak hanya terkenal di siswanya tapi juga para guru-guru.

Arabella pun menjadi populer, kepopuleran yang membawa hari petaka bagi Arabella.

BRAKKK!

"Ada disini yang namanya Arabella?"

Semua penghuni kelas itu pun menatap ke meja pojok yang sedang mengerjakan tugas.

"Ya?" Arabella menghentikan kegiatan belajarnya dan menatap ke arah pintu kelas.

"Ikut kami."

Sekelompok siswi itu pun menunjuk ke arah gudang.

Dengan bingung Arabella berdiri dan mengikuti mereka.

"Arabella kok mau aja sih?"

"Kalau aku jadi dia, pasti aku nolak..."

"Arabella itu pintar tapi polos."

Semua penghuni kelas itu mulai membicarakan gadis polos itu, meninggalkan Arabella yang sedang dalam petaka.

Cklek...

"Ada apa ya, kak?" Arabella bertanya dengan bingung.

Satu orang yang paling tinggi menatapnya tajam dan yang lainnya hanya tersenyum miring.

Kakak kelas itu mendorong Arabella dengan keras hingga dia terjatuh, tatapan kakak kelas itu kosong dan tajam.

"Aduh!" Arabella terjatuh menyentuh tanah dan matanya terkunci pada tatapan kakak kelas yang tajam.

Kakak kelas itu menghela nafas dan berjongkok, "Kau Arabella kan? Seseorang yang masuk ke sekolah ini karena beasiswa? Hah! Kau semakin sombong dari ke hari ke hari. Aku jadi muak mendengarkan seseorang berbicara tentangmu! Teman-teman, go!" Kakak kelas itu menjambak rambut agar membuat Arabella berdiri.

"AKHHH!" Jerit Arabella dengan menatap tajam.

"Oh... Berani sekali kau memberikan tatapan tajam itu kepada putri cantik di sekolah ini!" Salah satu teman kakak kelas itu tertawa dan menampar Arabella hingga pipinya merah.

PLAKK!

BYUURRR!

Sebuah ember berisi air dingin pun mengguyur ke badan Arabella.

PELINDUNGKUWhere stories live. Discover now