My sweet little uncle (pindah book)

(2)

"Sayaang"

Yunho menoleh kearah pintu, disana beridiri istri cantiknya. Sepertinya wanita itu baru selesai melakukan pemotretan, lihat make up glamor itu.

Yunho tersenyum, menggeser kursinya memberi tempat agar sang istri bisa duduk nyaman diatas pangkuannya.

"Ada apa hm? Darling?"

Soo-Jung mengecup bibir suaminya sekilas, sebelum menatap mata suaminya itu, merubah raut wajahnya menjadi lebih serius.

"Aku sudah menemukan orang yang akan merawat anak kita Jaehyun" Yunho mengangkat alisnya, kenapa tiba-tiba membahas soal Jaehyun? Bukannya kemarin istrinya ini selalu menghindar setiap dia membawa topik ini dalam pembicaraan. Mencoba tenang Yunho kembali mengulas senyum tampan.

"Jadi siapa orangnya?"

"Lee Haechan" pekik istrinya senang, wanita cantik itu menggelayut manja dileher suaminya sambil sesekali tertawa kecil membuahkan kernyitan bingung dari Yunho.

"Lee Haechan? Adikmu?"

Soo-Jung mengangguk lucu, matanya mengerjap beberapa kali membuat Yunho gemas bukan main.

"Iya! Dia pintar masak kok, dia juga sangat rajin jika urusan membereskan tempat tinggal, lagi pula itu lebih baik bukan? Dari pada Jaehyun harus tinggal bersama asisten rumah tangga, lebih baik dia tinggal bersama pamannya"

Yunho terdiam sesaat, nampak menimbang-nimbang omongan istrinya. Benar juga, itu solusi terbaik.

"Lalu bagaimana dengan adikmu? Apa dia mau tinggal bersama Jaehyun?"

Ekspresi wajah Soo-Jung berubah drastis, berganti cemberut dengan bibir melengkung kebawah, jangan lupakan matanya yang mendadak menampilkan sorot mata anak anjing yang memelas.
Oke, Yunho ini masih dikantor, jangan lepas kendali. Yunho kembali menghela nafas, lalu membelai pinggang ramping istrinya.

"Ada apa sayang? Katakan, kau butuh bantuan apa hm?"

Wajah pria dewasa itu kini terbenam pada ceruk leher istrinya, menghirup aroma parfum mahal dari leher itu.

"Uhh geli"

Soo-Jung terkikik saat Yunho meberinya kecupan-kecupan kecil dilehernya.

"Aku butuh bantuanmu, untuk membuatnya gagal diujian PNS yang akan dia jalani Minggu depan" 

Yunho menghentikan aksinya menggoda sang istri, lalu menatap istrinya penuh tanda tanya.

"Kau yakin?"

Soo-Jung mengangguk, membuat Yunho makin bingung dengan jalan pikiran istrinya ini.

"Lagipula jika dia jadi pengangguran, kau kan bisa memperkerjakan ya diperusahaanmu nanti setelah dia lulus kuliah, aku merasa kasian dia harus bekerja sambil kuliah begitu, dia adikku, seharusnya aku membantunya, tapi dia bahkan tak mau menerima sepeserpun uang yang aku hasilkan, dia selalu mengatakan dia bisa hidup mandiri"

Yunho bersumpah, kali ini dia melihat kilatan kesedihan Dimata jernih istrinya.
Wanita itu menunduk, menyembunyikan air matanya yang sudah mengalir membasahi pipinya.

"Lagipula jika dia jadi pengangguran, kau kan bisa memperkerjakan ya diperusahaanmu nanti setelah dia lulus kuliah, aku merasa kasian dia harus bekerja sambil kuliah begitu, dia adikku, seharusnya aku membantunya, tapi dia bahkan tak mau menerima sepeserpun uang yang aku hasilkan, dia selalu mengatakan dia bisa hidup mandiri"

Yunho bersumpah, kali ini dia melihat kilatan kesedihan Dimata jernih istrinya.
Wanita itu menunduk, menyembunyikan air matanya yang sudah mengalir membasahi pipinya.