Bagai Pengantin Baru

1.3K 17 6
                                    

"Bawalah uang itu dek, anggap aja itu opah dari kerja keras kamu , capek capek mikirin renovasi Hotel ini" tutur Ardo.

Fahry memandang Ardo dan menjawab"tapi ini terlalu banyak, mas, Aku takut akan bikin bangkrut sampean mas. "

Ardo menempuk bahu Fahry "Dek, mas mu takkan Bangkrut , berdo'alah moga nanti usai renovasi , bisnis kita bertambah maju. Terimalah uang Ini, jangan bikin mas kecewa."

"Trimakasih ya Mas Ardo, Tuhan akan membalas kebaikan mu mas." ucap Fahry .

Ardo mendekat dan memeluk erat Fahry, "Adek ,, Aku yang Trimakasih sejak dek Fahry hadir dalam hidupku ,aku merasa hidupku lebih berarti, Trimakasih ya dek Fahry. Dan maaf bila aku terkadang menyita waktumu."

Fahry terdiam , dia memandangi wajah orang yang sedang memeluknya itu, yang mengangkatnya menjadi saudaranya,

(Ada orang sebaik dan setulus ini dimana mencari duit lagi sulit begini, mungkin kamu bilang aku menjadi adikmu,tapi aku yakin ,dalam hati kamu menganggapmu sebagai kekasihmu, aku tak perduli itu, tapi aku tak bisa diam saja, aku akan membalas kebaikanmu, aku akan menyayangimu seperti aku menyayangi Aldi b tiriku,)
Fahry medekatkan wajahnya ke Ardo, dia mencium dan membalas pelukan Ardo . "I love You mas Ardo" ucapnya.

Tanpa berkedip mata Ardo memandang wajah Fahry yg baru saja mengucapkan kata kata yg selalu ditunggu-tunggu itu, tak terasa Ardo berlinag airmata seperti perempuan yg habis di tembak hatinya.

Merekapun saling melepaskan pelukan mereka , Ardo menaruh uang yang tadi di meja ke dalam tas Fahry. 
Setelah berpamitan Fahry meluncur dengan mobilnya menuju toko .

****

Jam istirahat, Burhan dan Aldi sedang duduk di belakang Perpus . Seperti biasa, disana sepi.

Aldi ; Salah posisi mungkin..

Burhan ; gak Al kami udah pelan-pelan ,  sssssseeeeet punya pak Wisnu lumayan Gedhe, dan mungkin lobangku terlalu kecil.

Aldi  ; (Aku dulu pertama sama Ayah juga sakit banget, tapi beberapa jam aja udah sembuh, dan selanjutnya enak banget, aku beruntung gak sakit kayak Burhan) Dalam hati

Burhan ; Al...  Aldi.... Diajak ngomong kog malah ngalamun... Jangan mbayangin . Ikuti kodradmu jadi cowok, cukup aku sajalah yg jadi homo. .

Aldi  ;  aku bingung si Han , nggak ngerti mau jawab apa coba.. yg tahu cuma kamu sendirilah. Lha ntar mau bareng aku , apa mau dianter pak Wisnu ??

Burhan ; tahu lah .. pak Wisnu ada rapat apa nggak , kalau nunggu lama sampe sore ya mending barengan kamu Al ...

Pak Wisnu tiba tiba  di belakang mereka ; Gak ada rapat , nanti pulang bareng bapak aja?

Burhan ; Sejak kapan Bapak disitu ?

Pak Wisnu; sejak kalian mau masuk taman bapak sudah duduk di teras dibalik tanaman itu...lain kali kalian jangan ngobrol masalah itu lagi di sekolah .. tolongya... Dan Kamu Aldi , kamu sudah tahu semuanya, tolong jaga rahasia kami ya. Kami manusia biasa, sudah pasti ada kekurangan,  dan mungkin itu kekurangan terbesar dari kami.

Aldi ; Iya Pak Saya janji,,,, tak akan cerita pada siapapun... (Andai aja kalian tahu kalau aku sebenarnya juga homo,,,,, dan lebih parah lagi aku mencintai ayah tiriku sendiri, saat dekat ayahku gejolak cintaku tak terkontrol, untung ayahku sangat baik ,bisa membagi waktunya untuku,
Ayah juga sangat sayang padaku hingga menuruti kemauanku.)

Ayah Mu Kesayangan Mu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang