0Z0N3 07

0 0 0
                                    

.
.
.

07 : Wrong place

.
.
.

Sebelumnya,

Di langit biru keungguan, satu portal terbuka. Lautan biru muda menyentuh indra penglihatan mereka sebelum...

Bushhhh!!

"Aahhh!!!"

"Basah!!"

Ketiga manusia jatuh ke dalam lautan.

Tiga bersaudara itu menjadi basah kuyup setelah portal itu menghilang. Ozon berhasil mengaktifkan kaki jetnya sebelum terendam sepenuhnya.

"Haih.. Nasib baik.."

"Kak Ozon! Sampai hati Kakak tak tolong kami!!" Rengek Fiz sambil menepuk permukaan air, dan air itu langsung mengenai wajah abangnya.

"Fiz!!"

"Huwaaaa!!" Tangis Fiz memecah keheningan laut. Fan mendekati adiknya untuk menenangkannya, sementara Ozon terkesan.

"Err.. Maaf ya, Fiz. Aku masih terkejut tadi.." kata Ozon dengan rasa bersalah, menarik Fiz keluar dari air.

"Tak ada gunanya kau angkat dia. Lepaskan sekarang.."

"Huh! Dengkilah tu.." ujar Fiz sebelum memeluk Ozon. Gadis besi itu tersenyum pasrah menyadari pakaiannya sudah basah.

"Tak kuasa!!"

"Kak. Macam mana?" Tanya Fan sambil berenang ke arah Fai, namun kakaknya tetap termenung.

"Kak?"

Fai tiba-tiba menyelam dan berenang ke dalam laut. Fan yang melihatnya menjadi panik.

"Woi, kak!"

Fan memandang kakaknya yang semakin menjauh. Karena takut air, dia hanya memandang tanpa bergerak.

Fai sudah berada jauh di dalam laut, berada di dasar lautan yang tidak terlihat. Gadis itu melihat ke atas.

'Rasanya aku bisa menggunakan benda itu sekarang..'

Gadis itu mengeluarkan seekor robot kura-kura kecil dari dalam begnya. Robot itu membesar sedikit demi sedikit.

'Untunglah aku sempat mengambilnya dari Earth..'

Alhasil,

"Huaaa!! Janganlah kecam aku. Aku tidak tahu kalau kakiku masih dalam fase pemulihan.. huaa!!"

"Haih, Apa nak buat ni kak?" Tanya Fan resah. Ozon terus menangis meminta maaf kepada Fai karena kelalaian.

Namun, Fai sama sekali tidak mempermasalahkannya.

"Kau yang buat. Kaulah yang cari penyelesaiannya.."

Mungkin tidak sepenuhnya.

"Akak join juga tadi kan?" Keluh Fan. Pemuda itu menepuk dahinya sendiri setelah melihat tingkah laku kakaknya.

Fan mendekati Fiz yang mencoba mengeringkan pakaian.

"Hai, Abang.."

"Hm.." gumam Fan perlahan. Fiz duduk di sebelah abangnya dan menyandarkan kepalanya di bahu Fan.

"Abang~ Fizkan.."

"Hai, Manusia.." sapa seseorang dari hadapan mereka. Kedua bersaudara itu memandangnya.

"Hai?"

Seekor duyung dengan rambut ikal keemasan tersenyum manis pada mereka. Fan seakan dipukau dan membalas senyuman itu.

"Hai.."

"Abang..?"

Fiz melihat abangnya heran dan menyikutnya. Namun, Fan tidak mempedulikannya dan hanya memandang ke arah duyung itu.

"Oi, Abang Fan.."

"Awak cari siapa ya?" Tanya Fan pada duyung itu. Pemuda itu bahkan memberi isyarat kepada duyung itu hingga membuat Fiz muak.

"Abang!"

"Isy!! Sibuklah kau!!" Kata Fan sambil menolak adiknya ke dalam lautan. Pakaian Fiz kembali basah.

"Sampai hati, Abang. Fiz bagitau kakak nan- Hmmphhhhh!!"

Satu tangan kekar menutup mulut kecil Fiz. Dengan tenaga kecilnya, Fiz berusaha melepaskan tangan itu.

"Mmmphhhh!!"

Krakk!!

Plop!!

Tangan yang tadinya berwarna hijau lenyap setelah terkena panah dari Fai. Fiz yang hampir menangis segera memeluk Fai. Gadis itu menyiapkan panah lainnya.

Zushh!!

Kaboom!!

Kepala duyung yang berbual dengan Fan tadi meletus. Bau yang tak sedap menyelimuti mereka.

"Huh?"

Fan gemetar ketakutan setelah melihat mayat tanpa kepala berwarna hijau itu. Ia mendekati Fai.

"Ka- Kak.. Ap- apa itu ta- tadi? Huhuhu, terima kasih.. huhu.."

"Lain kali sedar diri yang kau tu hodoh. Benda bodoh nak sangat dengan muka yang macam tu.." jawab Fai sinis lalu melangkah ke arah Ozon. Fiz masih berpegangan erat pada Fai.

"Huhuhu, Kejamnya kau.."

Beberapa menit kemudian,

"Tapi, Kak.. Apa yang menyerang kita tadi? Muka cantik tapi perangai.. haih.. macam babi.."

Stringg..

"Sekali kau cakap, aku hantar kau balik.." kata Fai sambil menatapnya tajam. Panahnya mengarah ke adiknya.

"Sorry. Sorry. Tapi.."

"Itu siren.." jawab suara dari belakang. Fan hanya mengangguk paham tanpa menoleh.

"Ouhh, Siren. Apa itu?"

"Sama macam ikan duyunglah tapi lain sikit.." jawab suara itu lagi sambil tertawa kecil. Fan terangguk.

"Ouh, tapi- eh?"

0Z0N3 [Ongoing]Where stories live. Discover now