01. BIG DEAL (1)

2.1K 271 4
                                    

Namaku Hwang (m/n). Ini nama diriku di dunia ini. Setelah 3 bulan keluar dari rumah sakit, aku belajar dengan giat mengenai bahasa Korea. Ini susah ternyata.

"Bukan seperti ini, (m/n)!" Yoon Kyunghun adalah salah satu orang yang sering mengajariku menulis dan membaca Hangul.
"Ini juga salah!" Plak! Tanganku ditampar menggunakan penggaris plastik padanya. Yeah, walaupun begitu Kyunghun bukanlah guru yang sebaik kakak-kakak penjual di jalanan ini.

"Ya... maaf Kyunghun hyung!" tapi aku menyukainya. Tidak hanya itu, aku menyukai dunia ini. Berbanding terbalik dengan diriku yang tak peduli apapun di dunia awalku, disini... aku memiliki arti dalam kehidupanku. Ini adalah kesempatan kedua untukku memperbaiki kehidupan sebelumnya, aku yakin itu. Di dunia ini tidak ada yang namanya SMK Too ataupun Killer (nama geng yang diketuai olehku dulu) di Jepang. Hanya ada kedudukan Yakuza saja di sana.

"Omong-omong hyung... dimana Gimyung hyung?" aku menulis sambil meletakkan kepalaku sejajar dengan meja menempelkan pipi di antara kertas-kertas putih yang sudah ku tulisi. Bisa dilihat Kyunghun hyung menghela nafas padaku dan membuatku tersenyum.

"Kau ini... baru juga ditinggal pergi beberapa jam yang lalu, langsung mencarinya dan lagi... fokus," tangan Kyunghun hyung menekan-nekan dahiku berkali-kali.
"Iya-iya~~" sejujurnya aku sudah malas dengan belajar. Belajar itu sampah, aku bahkan hanya meniru (mencontek) jawaban temanku saat ulangan di dunia sebelumnya. Kalaupun dipaksa belajar... otakku tidak mampu menampung semua materinya. Tapi, jika belajar game online baru aku akan bersemangat 45, hehe.

"Hyung," panggilku dengan suara datar pada Kyuhyun. Sedangkan Kyuhyun hyung hanya berdehem.
"Dulu... aku orangnya seperti apa? Maksudku, saat sebelum aku kehilangan ingatan... aku ini seperti apa? Darimana asalku dan mengapa aku bisa berada di Big Deal?" ujarku sambil menatap ke arah belakang dimana pintu terbuka menampilkan anak-anak Big Deal yang sedang bersenda gurau di luar.

Kyunghun yang sedaritadi bermain handphone langsung mematikan handphonenya. Tiba-tiba saja dia mengulurkan tangannya dan mengusap surai merahku. Entah kenapa ekspresinya seperti sedih. Memang aku memiliki masa lalu seperti apa?

"Kau dulu... aneh, absurd, kekanak-kanakan dan menjengkelkan," sebuah panah tak kasat mata terasa menusuk jantungku. Memang aku seburuk itu ya? Wah berbanding terbalik dengan diriku di dunia sebelumnya.
"Hahaha, pokoknya... aku sangat bersyukur karena sifatmu yang itu tidak kembali," aku memanyunkan bibirku saat Kyunghun hyung berkata demikian.

"Hyung!" teriakku yang sedikit tak terima dengan cemoohan Kyuhyun. Tapi jujur aku lebih bahagia disini. Sebab topengku tak lagi ku gunakan di dunia ini. Persetan dengan tingkahku yang absurd.

Kyuhyun menghentikan tawanya dan menatap datar (m/n). "Tapi, walaupun begitu... kau adalah yang paling mencintai Gimyung hyung," otakku berputar berpikir keras apa yang dimaksud Kyunghun hyung. Satu detik, aku berpikir jika aku yang disini... gay?

"Kau mendapatkan kepercayaan Gimyung hyung dengan cepat ketika kau berhasil mengalahkannya... dan," wajah Kyuhyun hyung tiba-tiba sedikit merona. Dia sengaja menjeda kalimatnya dan maniknya bergerak kesana-kemari tak ingin menatapku. "K-kau anaknya itu suka sekali menggoda Gimyung hyung, bahkan membuatnya tidak bisa tidur karenamu."

Huh? Entah kenapa aku malah tersenyum miring saat itu. Sudahlah, berarti ada satu kesamaan antara diriku yang ini dan di dunia sebelumnya, yaitu... kami sama-sama tidak menyukai perempuan.

"Hyung, apa aku gay?" untuk memastikan jika pemikiran ku benar aku bertanya langsung to the point. Dan yang ku dapatkan adalah wajah memerah dari Kyuhyun hyung. Yang berarti benar. Aku semakin menyeringai saat merasakan seseorang berada di tengah-tengah pintu.

𝐍𝐎𝐈𝐒𝐄 lookism male reader.Where stories live. Discover now