3

9.9K 638 15
                                    

Stelah beberapa hari pemulihan di rumah sakit, akhirnya Elio di perbolehkan untuk pulang.
.
.
.
Elio terkagum-kagum dengan rumah yang saat ini dia lihat, bukan rumah yang di liat melainkan sebuah Mansion.

'bjir ini rumah gede amat njing' batin Elio masih terkagum "kenap bengong ayo masuk" tanpa ba-bi-bu Elito menggendong Elio bridal style.

"Ih Abang Lio bisa jalan sendiri" Elio memukul dada Elito.

"Sst diem, nanti kecapean kalo jalan" sementara orang tua mereka hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah kedua anak mereka.
.
.
.
"Ok ini kamar Lio, kalo ada apa-apa bilang Abang oke" Elito mengelus kepala Elio.

Elio hanya mengangguk lalu Elito pergi dari kamar itu.

'keinginan gw terkabul tuhan'

"Tuan cuman suka sama uang"

'biarim dari pada elo, namanya enemy, kek nama duit'

"Tuan menghancurkan hati saya"

'bodo amat'
.
.
.
"NGGAK MAU MAKAN SAYUR" Elio langsung loncat dari kasur saat Araon menyuapi sayur ke Elio "adek harus makan sayur biar sehat";Araon "nggak mau Lio udah sehat jadi nggak usah makan sayur" Elio menutup mulutnya dengan tangannya.

"Elio harus makan, nanti tambah sakit gimana";Araon "hiks nggak mau Lio nggak mau huwaaa" 'anj kok jadi cengeng banget sih'batin Elio.

"Huh ya udah tapi makan yang lain, lalu minum obat oke" Elio hanya mengangguk "ya udah kamu tunggu di sini papah ambilin makan yang lain" Araon pun pergi dari kamar Elio.

'weh enemy kok gw jadi cengeng'

"Nggak tau tuan mungkin sifat asli pemilik tubuh"

'cengeng'

'cklek'

"Ini makanannya, sini papah suapin";Araon "iya" akhirnya Araon menyuapi Elio dengan telaten.

"Udah minum obat ok" Elio mengangguk, lalu Araon mengambil obat.

"Sini minum" Elio meminum obat itu lalu meminum air putih.

"Udah tidur ok" Araon langsung keluar dari kamar itu "hah nggak seindah yang di bayangkan" gumam Elio.

"Tuan anda mendapatkan misi"

'apaan'

"Anda harus sekolah"

'lah gw masih sekolah'

"Masih tuan, dan persen kepintaran anda meningkat karena anda di dunia yang dulu pintar"

'woah ok, gw bakal bujuk Daddy buat sekolah'
.
.
.
"Dadd Lio mau sekolah" Elio sedang membujuk Dikta agar dirinya di perbolehkan untuk sekolah "adek kan baru pulang dari rumah sakit";Dikta "hiks Lio mau sekolah Dadd";Elio "huh ya udah, tapi janji kalo ada yang gangguin Lio bilang sama Daddy atau papa" Elio mengangguk dengan semangat.

Dikta dan Araon terkekeh, walau hilang ingatan anak kedua mereka masih sama.

"Ya udah sana tidur, besok boleh sekolah" Elio mengangguk lalu pergi ke kamarnya, dan tidur.
.
.
.
Besoknya Elio sudah siap dengan seragam sekolah "udah lama nggak ngerasain sekolah" gumam Elio "semoga kali ini nggak kayak dulu" Elio khawatir kehidupan sekolahnya seperti di dunianya dulu.

Elio turun menuju ruang makan, di sana sudah ada Kaka dan kedua orang tua Elio

'setelah sekian lama gw bisa makan bareng orang tua lagi, walau bukan orang tua yang gw pengen'

Elio langsung duduk di sebelah Elito.

Lalu mereka makan dengan tenang, hanya ada suara sendok yang bertabrakan dengan piring.
.
.
.
Setelah melakukan sarapan.

"Lito jaga Lio ya, jangan sampai si Tuti Tuti itu ganggu Elio lagi"; Araon "iya pah, Abang bakal jaga Lio kok dari Tuti" setelah mendengar nama Herlina keluarga Karana memanggil Herlina dengan sebutan tuti.

"Ya udah ayo berangkat" Elito menyalimi Araon dan Dikta, begitu pula dengan Elio, lalu mereka memasuki mobil dan pergi ke sekolah.
.
.
.
Sesampainya di sekolahan.

Banyak pasang mata yang kagum dengan mobil yang di kendarai oleh lito, karena mobil itu adalah mobil keluaran terbaru.

Elio dan Elito keluar dari mobil.

'kyaaa akhirnya Elito dateng'

'ih kenapa sama Elio sih'

'iya, Lo denger kabar Herlina nggak, kan Elio memfitnah Herlina'

'iya ih'

'ck mereka lebih percaya sama Herlin' batin Elio 'tapi nggak papa sih'.

"Ayo masuk, Abang anter ke Kelas" Elio hanya mengangguk, karena di juga tidak tau kelasnya di mana.
.
.
.
Tak lama mereka sampai di kelas 10 IPA 1.

"Sana masuk, nanti di sana ada Rayen, Abang udah bilang buta jagain kamu di kelas" Elio hanya mengangguk, lalu memasuki kelas, ternyata dia sekelas dengan Herlina.

Elio melihat ke sekeliling, dia tidak tau di mana tempat duduknya, hingga sebuah kode mata dari orang yang di sebut Rayen membuat Elio mendekat.

"Tempat duduk Lo di sebelah gw" ujar Elio dengan dingin, tapi sekelas kaget, karena selama ini mereka tidak pernah mendengar seorang Rayendra Eldry Nevaga berbicara dengan orang selain teman gengnya.

Elio mengangguk lalu duduk di sebelah Rayen "kamu Rayen kan" Elio melihat ke arah Rayen.

Rayen sempat terpesona dengan wajah Elio yang kalo di liat lagi sekarang Elio sangat imut.

Apa ini efek koma selama hampir 1 bulan.

"Kok diem";Elio "ah iya gw Rayen" kali ini Mada bicara Rayen lembut.

'nih orang kok kadang dingin kadang hangat' batin Elio

'ARGH GEMES, TENANG YEN JAGA IMAGE' batin Rayen yang bisa di dengar oleh Elio 'pfft tesepona kan Loc' batin Elio.
.
.
.
Pelajaran telah di mulai, tapi Elio tidak mendengarkan, dia sudah tau tentang pelajaran kali ini jadi dia bosan.

"Tuan misi anda berhasil, dan anda juga berhasil menyelesaikan misi untuk berbicara dengan Rayen"

'beneran, berarti 2 misi selesai, 2 permintaan'

"Iya tuan, anda mendapatkan 2 permintaan, tapi lebih baik anda mengabulkan permintaan anda di rumah, karena ini akan menyakiti anda"

'huu ya udah deh iya' karena bosan akhirnya Elio hanya mendengarkan suara hati Herlina.

Elio memang bisa mendengar suara hati orang, tapi dia hanya bisa mendengar suara hati orang yang di inginkan oleh Elio.

'gw harus cari cara biar mereka lebih percaya sama gw'

Elio terkekeh 'hadeh lonT, gw bakal kasih kejutan buat Lo nanti, kebetulan nanti kan seluruh siswa di suruh kumpul di aula, gw bakal sebarin semua kebusukan lo';Elio.

.
.
.
TBC

TRANSMIGRASI ELIOWhere stories live. Discover now