3

591 46 0
                                    

"Gua ngekost di tempat yang sama, sekamar pula"

"ANJIR, SERIUS?"

"Iya lah"

Malam setelah Hanif pindahan, ia manfaatkan untuk ngopi-ngopi di warkop langganannya bersama Jeremy. Hanif tau Zafran masih sensi sensi dikit lah 🤏🏻.

"Terus gimana itu si Zafran? kaget? seneng?" Tanya Jeremy exited sambil menyeruput kopi nya.

"Masih marah njir, tu orang apa masker, sensi amat"

"Ahahah bangke emang"

Hanif mulai memikirkan hal hal yang harus ia lakukan ketika bertemu Zafran nantinya. Apakah ia harus meminta maaf? mengajaknya untuk merangkai kembali hubungan mereka yang telah lama pupus? Ah, itu tidak mungkin terjadi.

"Lu kok bisa sih habis putus malah tambah deket? Bahkan sampe mantan lu punya pacar baru"

"Gua sama Wildan putus gara-gara LDR-an, sampe dia punya pacar lagi dan gua pindah ke sini, akhirnya kami mulai deket lagi. Ga tau deh, binggung sendiri gua" Jelas Jeremy.

"Wah anjir, bisa gitu"

"Gua udah anggep Wildan sebagai adek gua sendiri, bukannya mantan. Gua sama Wildan juga udah lupain ingatan pas kami masih jadian" Tambah Jeremy.

"Terus sekarang gua harus gimana biar Zafran ga marah sama gua lagi?"

"Minta maaf lah, sekarang juga. Mumpung udah ketemu orangnya"

"Sip, makasih, bre" Hanif berjalan menuju motornya, ia segera menyalakan motornya dan melaju pulang ke kost-an.

- skip nyampe kost -

Hanif membuka pintu kamar dengan pelan-pelan. Di dalamnya terlihat Zafran yang telah tertidur pulas di ranjangnya.

Hanif mengambil selimut lalu menutupi sebagian tubuh Zafran dengan selimut. Ia tau Zafran mudah kedinginan, dan suhu ruangan yang terbilang cukup dingin.

"Good night, Zaf" Bisik Hanif di telinga nya.

Hanif berbalik badan berniat untuk merebahkan diri di kasurnya. Tidak ada satu langkah ia berjalan, suara yang ia kenali mengagetkannya.

"Good night, sayang" Entah Zafran hanya mengigau atau memang sudah terbangun dari tidurnya.

"Zaf? kamu udah bangun?" Hening, tidak ada jawaban apa-apa dari Zafran.

Akhirnya Hanif merebahkan tubuhnya di kasur lalu memejamkan mata. Tiba-tiba seseorang di sebelahnya memeluk badannya dari belakang. "Peluk"

Hanif baru saja menyadari seseorang yang dimaksud adalah Zafran.

"Zaf? kamu pura-pura tidur ya?"

Karena ia pikir ini kesempatan emas, Hanif membalikkan badannya lalu memeluk balik tubuh Zafran.

"Good night Zafran, bobo yang nyenyak ya"

Zafran bangun dalam keadaan yang sulit bernapas. Ia menengok ke sebelahnya dan terkejut dengan keberadaan Hanif yang memeluknya dengan erat.

"Zafran? udah bangun toh" tanya Hanif dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.

"AAHH BEGO! Lu ngapain pake peluk peluk gue segala sih?" Zafran reflek memberontak dan beranjak dari kasur membuat Hanif melepas pelukannya.

"Lah anjing, orang lu yang meluk gua duluan, ini kan ranjang gua" ucap Hanif dengan cekikikan di akhir kalimat.

Wajahnya seketika memerah, Zafran langsung menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Udah salah, ngotot pula. Hdehh.

"Ya.. udahlah! gue mau mandi" Pemuda itu berjalan ke arah lemari berniat untuk mengambil baju gantinya.

Belum sempat dia masuk ke kamar mandi, Hanif sudah duluan sampai di depan kamar mandi.

"Tunggu! gua dulu yang mandi"

"Minggir lu, bagong! gue duluan lah" Keduanya sama-sama tak mau kalah.

"Penting ini, gua ada janji sama temen gua jam tujuh nanti"

"Ga peduli! pokoknya gue dulu yang mandi!" Kekeh Zafran.

"Yaudah, ayo mandi bareng"

Karena ucapan Hanif tadi, Zafran mengurungkan niatnya untuk mandi duluan.

"Yang waras ngalah" Zafran kembali ke ranjangnya dan merebahkan diri.

"Good"

Setelah 10 menit berlalu, Hanif keluar dengan tubuh yang masih basah serta handuk yang hanya menutupi bagian perut sampai lututnya.

"Hanif goblok! keluar cuma pake handuk" Teriaknya sambil menutup kedua matanya dengan bantal yang ia pegang.

"Lah.. orang gua baru selesai mandi"

"Kan lu bisa ngambil baju ganti lu, terus pake di dalem, bego!" Cerewetnya dengan mata yang masih tertutup bantal.

"Gua lupa bawa baju ganti, hehe"

Setelah selesai memakai baju, Hanif malah kembali merebahkan dirinya di kasur. Bukannya dia ada janji sama temennya ya? Kok ga keluar?

"Lu katanya ada janji sama temen jam tujuh? Ini udah jam tujuh lebih lho, sana buruan berangkat ah"

"Lu mau aja dibego-begoin" Kata Hanif dengan raut wajah yang menahan tawa.

"Blegug sia" Zafran beranjak dari kasur nya dan membuka lemari kecil di sebelahnya untuk mengambil baju ganti dan pakaian dalam.

"Widiw, yang sempaknya doraemon" Hanif melirik kearah Zafran.

"Demen lo ama sempak gue?"

"Gundulmu"












New Character Unlocked 🔓:

sorry bgt inimah kalo kalian cringe sama ceritanya 😔

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

sorry bgt inimah kalo kalian cringe sama ceritanya 😔

spoiler ges, setelah chap 4 update, ada selingan yang isinya kisah kapal-kapal lain. mungkin hampir gaada Hanif & Zafran nya?

gatau lah 🤭

My Roomate | BinhaoDonde viven las historias. Descúbrelo ahora