TIGA BELAS

3 1 0
                                    

Setelah solat, Aulia memeluk anak kesayangannya itu.

"gimana rasanya setelah solat tadi?" tanya Aulia.
"tenang sekali, bu boleh aku ngomong sesuatu?" ucap Tasya ragu.

Aulia pun mengangguk. Reza yang dari tadi merapikan sajadah dan sarung pun ikut bergabung dengan dua bidadarinya itu.

"Aku gak tau ibu dan ayah mau percaya atau engga, tapi ini beneran terjadi" jar Tasya.
" kenapa? Apa ada yang aneh dengan kecelakaan ini, atau kamu tau dalangnya?" sarkas Reza.
" bukan 'yah, tapi ini soal jiwa aku. Sebenarnya, aku bukan Tasya" sahut Tasya.

Aulia dan Reza saling tatap. Pasutri itu sedang berusaha mencerna ucapan dari putri mereka. Bukan Tasya, jelas-jelas dia bisa solat. Aulia menatap putrinya dengan perasaan bingung.

" bisa jelaskan lagi nak, ibu gak paham kamu ngomong apa" jar Aulia untuk memastikan kebenarannya.

Tasya tau pasti begini, tapi aneh rasanya. Dia gak bisa biarin orang yang ia tinggali raganya ini malah seperti tidak mempunyai agama. Ia pun memutuskan untuk menjelaskan hal yang sebenarnya sedetail mungkin. Bahkan saat ia mengejar Tasya untuk mengembalikan tasnya dan sampai mereka tertabrak.

" sekarang kamu syahadat. Ibu gak mau tau, walaupun kamu husain kamu tetep bukan tasya. Artinya kamu belum muslim" final Aulia.

Reza membimbing kembali putrinya untuk syahadat. Setelah itu memeluk putrinya. Agak tidak masuk akal bagi Reza, tapi dia tau putrinya tidak akan membohongi dirinya.

.

.

.

.

Keadaan tak jauh berbeda di drom sebuah boy band papan atas yaitu, BTS.
Sang leader tiba-tiba meminta mereka untuk segera berkumpul dikamar sang maknae.

" Taehyung ingin menyampaikan sesuatu ku mohon jangan memotongnya. Dengarkan saja, dan ku mohon jangan terkejut, hehe. Oke 'tae boleh kau mulai pembicaraannya" jar Namjoon.

Taehyung mulai menceritakan semua yang sebenarnya. Ia tau ini agak diluar nalar tapi, ia mengalami hal ini. Semua member menatap tak percaya apa yang barusan teman mereka ucapkan. Dari awal Namjoon dan Taehyung sudah memperkirakan reaksi teman-temannya.

" aku tidak mengarang cerita, tapi aku adalah Tasya yang berada di tubuh Taehyung. Dan teman kalian Taehyung ada di tubuh Tasya" jelas Taehyung.

" pantas saja gelagat mu aneh, dan sekarang kau mau apa? Tasya muslim dan sekarang dia di tubuh non muslim" tanya Seokjin.

Namjoon menyadari semua tatapan member seperti menunggu jawaban yang sama. Tapi Namjoon tidak ingin orang lain malah terkena masalah juga.

" keputusan ini mungkin akan berat, tapi tidak mungkin kita membuat orang lain dalam masalah. Aku sebagai leader menyetujui jika Taehyung masuk Islam. Tentu, pasti akan sulit mengatakan ini pada manger" jawab Namjoon singkat.

Semua member setuju, dengan keputusan itu.

" kalian gak papa kan kalau aku masuk Islam?" tanya Taehyung ragu.

" jangan nyusahin orang karena kemauan kamu sendiri. Kita gak pernah tau kamu bakal balik lagi ke badan kamu, dan jangan canggung sama kami. Aku yakin adik kami itu gak bakal bikin orang susah" jar Suga meyakinkan Taehyung.

Setelah mendengar itu, Taehyung yakin akan segera mengucap syahadat.

.

.

.

.

Tasya kini sedang makan buah pemberian ayahnya. Ponsel tiba-tiba berdering.

" gak ada namanya? angkat aja deh siapa tau penting" kemudian Tasya menjawab panggilan itu.

" siapa ?"

"Aku tasya, kamu taehyung oppa kan?"

" tunggu ini, kamu di mana? Kamu beneran di tubuh ku?"

" iya, ini aku Tasya, dan ada di badan oppa, aku mau minta izin kamu kan pemilik tubuh ini aku mau mengucap syahadat jadi izinin ya. Ini juga udah dibicarain sama member lain, dan mereka setuju"

" kamu yakin?"

" iya, soalnya gak ada pilihan lain lagi
oppa, ibu ku baik-baik aja kan. Aku titip ya, semoga kita cepet deh kembali ke badan kita masing-masing"

Setelah itu telpon dimatikan sepihak oleh Taehyung.

Member yang lain sudah bersiap untuk menemaninya ke masjid untuk mengucap kalimat syahadat. Jangan lupa penyamarannya.

Setibanya di masjid, mereka disambut hangat oleh pengurus masjid di sana. Seorang ustadz pun bertanya pada mereka.

" kedatangan kalian kesini untuk menemui siapa ya, atau ada keperluan apa barangkali?"  tanya ustadz tersebut.

Sungguh, rasanya Taehyung ingin segera mengucap kalimat syahadat. Ia pun segera menyampaikan tujuan mereka datang ke masjid itu.

" saya ingin masuk Islam pak" jar Taehyung mantap.

" kamu serius nak?" tanya ustadz tersebut memastikan.
Taehyung mengangguk yakin.

Ustadz tersebut langsung mengucap syukur dan memanggil para marbot dan ustadz lainnya yang masih ada di masjid itu sekiranya agar bisa menjadi saksi.

Setelah mereka semua terkumpul, ustadz tersebut segara menjabat tangan Taehyung dan memandunya untuk mengucap syahadat.

Dengan suara lantangnya, Taehyung mengucap kalimat syahadat tersebut. Para ustadz berlinang air mata saat mendengar suara itu mengucap kalimat syahadat.

" kamu sudah jadi saudara kami nak, kalau kamu mau diajari lebih dalam soal Islam kapan pun, silahkan datang ke sini nak kami akan siap membimbing mu menjadi hamba yang beriman" ucap ustadz tersebut.

Taehyung sendiri juga ikut terharu mendengarnya. Ia memeluk ustadz tersebut dengan erat.

Para member juga ikut meneteskan air mata melihat betapa baiknya orang-orang Islam bahkan dengan yang tidak dikenalnya.

Sepulangnya dari masjid, para member mulai menanyai apa saja yang harus mereka ganti minuman, bahan makanan dan banyak lagi yang sekiranya tidak boleh dikonsumsi oleh Taehyung.

Ah, bolehkah sekarang Tasya menangis maksudnya Taehyung? Ia tidak menyangka kalau akan diperlakukan sebaik ini. Rupanya, semua kebaikan mereka itu tidak ada yang bohong sama baiknya baik di kamera atau di luar sana.

Alhamdulillah bisa up!

See you!

Jangan lupa voment!

Sabtu, 16 Maret 2024.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 20 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Jiwa Yang Tertukar (on Going)Where stories live. Discover now