prolog

43 22 22
                                    


Saat Malam Shaka keluar dengan sepeda motornya, menikmati semilir angin dan pemandangan kota. tiba-tiba, dia mendengar keributan beberapa meter jauhnya. Dia melihat seorang pria berlari ke arah seorang wanita, mencoba merampas dompetnya dari genggamannya, dan tanpa pikir panjang, dia menghidupkan mesinnya dan mengejar perampok tersebut.

Dia mengejar perampok itu tepat ketika dia hendak melarikan diri dan berhasil menabraknya, menjatuhkannya dan menyebabkan dia menjatuhkan dompet curiannya. Wanita itu mengambil dompetnya kembali. Shaka menginjak dada perampok tersebut

"Lo tau anj* ga? Ya itu lo! Kalo mau dapet uang tu kerja, bukan ngerampok! Usaha. Dengan lo ngambil hak orang ga bikin lo keren ya tolol , butuh uang kan lo??" Shaka mengambil dompet dari saku celananya dan mengambil 10 lembar uang 100k lalu melempar ke wajah laki laki brengsek itu "makan tu uang" shakaa menendang perampok itu "pergi lo , kalau gw liat lo ngerampok lagi , habis lo di tangan gw." Shaka melihat perampok itu lari ketakutan, shaka melihat wanita itu "lo gapapa?" Wanita itu mengangguk pelan "dimana rumah lo? Mau gw anterin ga? Takut nya kenapa napa." Sekali lagi wanita itu hanya mengangguk

"Cantik.." ucap shaka dalam hati, shaka berjalan pelan kearah motor nya dan menaiki motornya "naik." Wanita itu menatap shaka dan menaiki motor nya "pegangan." Ucap shaka dengan nada pelan. Dengan pelan wanita itu memeluk pinggang shaka , shaka mulai mengendarai motornya dengan agak kencang

"Dimana rumah lo?"

"Umhh , d-di jalan mekar sari ka.."

"Oh"

Shaka meningkatkan kecepatan motornya , dengan ragu ragu wanita itu berkata

"Ka..bisa pelan pelan aja ga? Dingin hehe.."

Shaka berhenti dan melepas jaketnya lalu memberikan nya pada wanita itu "pake."

Wanita itu mengambil jaket shaka "m-makasi ka..tapi gapapa kan? Kaka ga kedinginan kan?"

"Hm" shaka mulai menjalankan motornya lagi "masih jauh kah?" Ucap shaka "ngga ko , bentar lagi" jawab wanita itu. Ada keheningan sesaat , tetapi shaka mulai mengangkat bicara

"Siapa nama lo?"

"Eh? Ella ka.."

"Ella?"

"Iya , kenapa ka?"

"Ga , btw gw boleh minta nomor lu?"

"Buat apa ka?"

"Kenalan doang" (buaya awikwok)

"Oh oke ka.."

Ella mmberikan nomor telponnya ke shaka, akhirnya mereka sampai di rumah ella , ella kebingungan karna shaka tidak pergi atau membelokan motornya

"Kenapa ka?"

"Jaket gw"

"Ohh iyaa maaff kaa" wajah ella memerah , dia melepas jaket shaka dan memberikan jaket itu ke shaka "maaf ya ka.."

"Gapapa , sans aja" ucap shaka yang sedang memakai jaket itu "yaudah , gw pulang dulu" shaka tersenyum tipis

"Ah iya ka hati hati di jalan" ella melambaikan tangan nya ke shaka yang perlahan menjauh. Saat tidak melihat shaka lagi ella membuka pintu dan masuk ke dalam rumahnya , ella memgambil handuk dan membersihkan dirinya. Saat sudah ella berjalan ke dapur untuk makan, dia mengambil piring dan nasi lalu meletakan ikan di atas nasi nya. Dia menunggu shaka mengirim kan chat padanya

Tiba tiba ada chat masuk

Tiba tiba ada chat masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Besoknya tibaElla duduk di depan pintu sambil memainkan handphone nya menunggu shaka muncul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Besoknya tiba
Ella duduk di depan pintu sambil memainkan handphone nya menunggu shaka muncul. Beberapa menit kemudian shaka datangg dengan motor nya

"Sorry lama , macet tadi"

"Gapapa ka"

"Yaudah cepet naik , nih pake helm nya"

Shaka memberikan helm berwarna hitam ke ella. melihat ella yang seperti nya kesusahan memakai helm , shaka membantunya memakai helm itu. wajah mereka agak dekat , ella hanya bisa mematung sambil menatap mata shaka.

Saat di perjalanan shaka mengangkat bicara

"Mau makan dimana?"

"Terserah kaka aja si"

"Panggil shaka aja"

"Gamau , gasopan"

"Yaudah terserah lo"

Shaka berhenti di sebuah caffe , dia memarkirkan motornya dan membuka helm "bisa ga buka nya?" Ella menggeleng , shaka terkekeh pelan dan membuka kan helm milik ella.

Mereka memasuki caffe itu , suasananya tenang dan agak dingin. Shaka memesan minuman dan makanan ringan, begitu juga dengan ella. Mereka duduk di salah satu kursi dan mulai mengobrol.

"Umur kaka berapa?"

"18 , kenapa?"

"Ah engga nanya doangg"

"Kalo lo? Umur lo berapa?"

"Masi 17 tahun ka"

"Beda satu tahun doang , jadi panggil shaka aja"

"Gamauu"

Beberapa menit kemudian makanan mereka datang , mereka memakan makanan itu sesekali mengobrol hingga makanan itu habis

"Gw aja yang bayar"

"Loh? Bukannya aku ya? Ko kaka?"

"Masa cewe bayarin cowo"

"Tapikan-"

"Sst shut up , ok?"

Ella mengangguk , shaka berjalan menuju kasir dan membayar makanan tersebut. Saat shaka kembali ke motornya  , dia melihat ella yang sedang menunggunya. Untuk sesaat shaka terdiam melihat kecantikan ella , rambut hitam kecoklatan panjang dan lembut menutupi setengah dari wajahnya , kulitnya yang putih dan bentuk badannya yang indah membuat shaka terpesona.

Shaka menaiki motornya dan menyalakan mesinnya , dia memakai helm dan memakaikan ella helm "ayo naik" ella mengangguk dan naik ke motor nya. Mereka berjalan mengelilingi kota sambil berbagi cerita di sepanjang jalan

Shaka mulai menyimpan perasaan pada ella , padahal mereka baru kenal tadi malam.

"La"

"Iya??"

"Gapapa deh"

"Resee ihh"

                                              •

                                              •

                                              •

                                              •

                                        

Rashaka MajendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang