Prolog dan Perkenalan karakter

1.3K 67 1
                                    

Seorang perempuan berusia kira-kira 22 tahun. Turun kebawah menghampiri sang Bunda yang tengah duduk sambil memakan sarapannya 

"Bunda, mana ayah?."

Perempuan yang sudah tak muda lagi itu hanya menunjuk kearah pintu keluar tanpa mengatakan sepatah katapun. Perempuan yang lebih muda itu hanya mengangguk tanpa mengucapkan sepatah katapun juga.

Lalu ia duduk disebelah bundanya dan memakan sarapannya. "Samudra, kata ayah kamu naik motor saja." Ucap sang kakak yang baru saja keluar dari dapur.

"Tumben ayah izinin aku naik motor kak? Biasanya gak." Tanya Samudra heran.

Sang kakak hanya mengangkat kedua bahunya "cepat habiskan sarapanmu, telat nanti ke sekolah."

"Iya kak." Samudra kembali memasukkan sarapannya ke mulut.

Setelah menghabiskan makanannya, Samudra pun pamit pada kakak dan bundanya.

Begitu sampai disekolah, Samudra memarkirkan motor kesayangan di tempat yang memang sudah menjadi hak paten miliknya.

Dia melepaskan helm full face nya lalu menaruhnya di tangki bensin motornya (btw motor Samudra ini ninja Wak, jadi ditaruh disitu. Gak tau aku penyebutan nya).

Samudra melangkahkan kakinya menuju kelasnya, yaitu 10 IPS 1 yang berada di lantai 2 Deket tangga. Begitu sampai disana ternyata sudah ada teman-temannya. Renata, Liona dan juga Yunia.

Mendengar ada yang menduduki bangku disebelahnya Renata yang sejak tadi fokus dengan ponselnya sedikit terkejut.

"Kalo mau duduk tuh bilang-bilang dong, Dra. Untung gak jantungan gue."

"Gue tadi udah salam Lo nya aja yang gak denger. Ngapain sih?."

"Iya Lo ngapain sih Ren, sibuk banget perasaan?." Tanya Liona.

"Ini di base rame banget."

"Rame apaan?."

"Kita kedatangan murid baru."

"Oh ya siapa?." Kini giliran Yunia yang bertanya.

"Namanya Keira Atlantika, temannya Kak Sonya." Jawab Renata.

"Cantik engga?." Tanya Liona

"Cantik banget."

"Kalo cantik mau Lo apain, Liona?."

"Mau gue pacarin lah Dra."

"Sekolah yang bener dulu dek, jangan pacaran-pacaran." Ucap Renata julid.

"Nilai gue masih aman ya Ren gak kayak Lo tuh."

"Dih, nilai gue juga aman ya."

"Udah-udah gausah ribut kalian."

"Oh iya, Dra. Soal cewe yang mukanya Lo pinjem ini gimana? Udah ketemu sama keluarga?." Tanya Yunia tiba-tiba.

Renata dan Liona yang awalnya ingin bertengkar kembali itu berhenti ketika mendengar perkataan Yunia.

"Pinjem gak tuh. Lo pikir wajahnya itu apaan?."

"Ya maksud gue di pakai."

Samudra menggeleng "belum Yun, gue sama kakak udah cari keluarganya bahkan gue udah tanya sama orang yang bawa orang itu ke rumah sakit. Tapi gada yang tau sama sekali."

"Kok aneh ya. Ini udah 1 tahun loh sejak kejadian itu masa gada satupun pihak keluarga yang lapor kalo ada anggota keluarga nya hilang?." Ucap Liona.

"Entahlah, gue rasa keluarga nya tuh kek ditelan bumi. Gada yang tau sama sekali."

Samudra untuk Atlantika (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang