Bagian 8

6 0 0
                                    

Bel istirahat berbunyi.

Mereka semua berbondong-bondong untuk ke kantin, berbeda dengan Kia dan Devanno, serta kawan-kawannya, terlebih lagi Gina masih di kelas.

Tiba-tiba Devanno menjitak kepalanya Gina. Tak!

"Aww!" ucap Gina sambil memegang kepala.

"Kamu ini yah."

"Lagian, ngapain tadi malu-maluin aku sama Kia."

"Kia teh saha?"

"Kia itu Markonah."

"Oh, si Rahma di panggil Kia sama kutu kupret?" Kia pun hanya mengangguk.

"Kamu nanya kenapa? Ya gapapa sih, cuma iseng ngerjain aja, soalnya muka kalian enak untuk dikerjain." Devanno pun menatap kakaknya dengan tajam, sementara Kia hanya menggelengkan kepalanya melihat kakak beradik sedang berantem.

"Karena kakak baru di sini, jadi kakak traktir kita."

"Iya, deh. Nanti kakak biarin."

"Kakak maaaaah!"

"Iya-iya, Canda doang."

Mereka pun langsung ke kantin untuk makan, ya walaupun Gina yang bayar. Setelah semuanya di pesan, mereka pun duduk di bangku yang lumayan banyak kursinya untuk beberapa orang.

Gina yang penasaran pun langsung bertanya nama mereka.

"Nama kalian siapa?"

"Cie kepo."

"Diem, kutu kupret." seketika Devanno terdiam.

Mereka pun memperkenalkan nama mereka masing-masing, setelah itu gak lama kemudian makanan mereka telah siap dan beberapa orang untuk mengambil makanan dan minuman tersebut.

"Kami boleh kan? Manggilnya kakak?" tanya Qisha.

"Boleh kok," jawab Gina.

Mereka pun melanjutkan makannya sampai habis, setelah itu di lanjut bercandaannya dan gak terasa istirahat pun sudah selesai. Mereka pun langsung masuk ke kelas, kecuali Gina. Dia langsung ke kantor guru, lalu mengambil buku untuk mengajar lagi.

Beberapa jam kemudian, mereka pun langsung pulang ke rumahnya masing-masingnya. Kali ini Kia pulang bareng Kio, mereka berdua pun masuk ke dalam mobil, Kio pun langsung melajukan mobilnya menuju rumah.

Sampainya di rumah, mereka pun langsung masuk ke dalam rumah.

"Assalamu'alaikum, Bun."

"Wa'alaikumussalam, Sayang." Mereka berdua pun mencium punggung tangannya Savira, lalu langsung masuk ke kamarnya masing-masing. Kia pun masuk ke dalam kamarnya, lalu ia pun langsung tiduran untuk istirahat sejenak. Beberapa menit kemudian, ia pun langsung bangun dan mandi.

Beberapa menit kemudian, Kia pun merebahkan tubuhnya ke kasurnya kembali. Ia meraih ponselnya dan membuka Whatsapp untuk melihat pesan dari kawan-kawan.

+62 2380 -----
Save ya Markonah  19.00 WIB

Kia pun tanpa ragu, ia langsung nebak.

Me
Siapa yah?

Sebenarnya ia tau, tapi ia ingin mengerjai sedikit.

Lalu ada balasan.

+62 2380 -----
Saya Gina

Me
Oalah, tak kirain siapa. Okey nanti saya save.

Setelah itu ia tertidur, karena sudah terlalu larut malam.

Keesokan harinya.

Hari ini hari libur, Kia berniat untuk mengajak Gina untuk jalan-jalan.

Me
Kak Gina, ke Mall yuk.  •  07.00

Gak lama kemudian di balas.

Kak Gina
Hayo! Nanti kakak ke rumah kamu-nya sama Devanno yah. Kamu ajak sahabat-sahabat kamu dan nanti kakak suruh kutu kupret itu ajak kawan-kawannya.  •  07.01

Kia terkekeh geli, saat Gina menyebut Devanno dengan sebutan kutu kupret.

Me
Iya, Kak. Hati-hati di jalan yah, nanti aku kabarin mereka • 07.01

"Siap-siaplah," gumam Kia.

Beberapa menit kemudian, mereka pun datang. Yang tentunya mengajak kawan-kawannya Devanno dan Kia.

"Bun, aku pamit jalan-jalan yah sama Anno dan yang lainnya."

"Iya, Sayang. Hati-hati di jalan yah."

"Iya, Bun. Assalamu'alaikum," ucap Kia.

"Wa'alaikumussalam."

Mereka pun langsung berangkat ke salah satu Mall terdekat. 

DEVANNO ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang