PROLOG

178 22 13
                                    


Semilir angin berhembus dan menerpa wajah seorang gadis yang kini tengah duduk di bangku taman yang berada di belakang sekolah, dengan sebuah kotak hadiah yang sedari tadi ia genggam. Gadis itu terlihat sangat bersemangat, mengingat jika sebentar lagi akan bertemu dengan sang pujaan hati setelah beberapa minggu ini tak di temuinya, karna lelaki itu tengah sibuk melaksanakan ujian nasional.

Tak lama kehadiran seseorang yang sedari tadi di tunggu membuatnya bangkit dari duduknya, "Kak." Seru gadis itu dengan melambaikan tangannya, jangan lupakan senyuman yang sejak tadi tidak pernah luntur di wajahnya, ia berjalan menghampiri lelaki yang di sapa dengan kak tadi.

Namun ada yang berbeda dengan raut wajahnya, seolah tak ada raut senang bertemu dengan dirinya. Namun itu tak jadi masalah bagi gadis itu, terpenting ia dapat kembali bertemu kembali dengannya.

"Senja," panggil lelaki itu dengan nada dingin, Raut datarnya terpancar di wajah tampan lelaki itu.

Senja tersenyum, "Iya Kak, ah.. buy the way, selamat atas kelulusannya Kak." Ucap gadis itu seraya memberikan sebuah kotak kecil yang sedari tadi ia pegang.

Lelaki itu hanya menatap datar kado yang berada di genggaman Senja, tanpa ingin mengambilnya.

"Senja, aku ingin berhenti!" Ucap lelaki itu to the point, "berhenti untuk melanjutkan hubungan kita." Lanjutnya singkat.

Deg!

Jantungnya berpacu dengan cepat saat mendengar penuturan lelaki di depannya, bahkan kado yang sedari tadi berada di kedua tangannya seketika terlepas dan jatuh ke tanah.

"Ma-maksud Kakak apa? A-aku gak ngerti." Tanya Senja berusaha untuk mencerna semua ucapan lelaki di depannya.

Tangan lelaki itu terulur mengusap lembut kepala Senja, "Baik-baik disini, semangat terus belajarnya. Ingat kamu sekarang akan naik ke kelas 11. Jangan pernah jadikan hal ini sebagai alasan kamu untuk bermalas-malasan." Ucap panjang lebar lelaki itu, setelahnya ia segera pergi dari hadapan Senja tanpa menjelaskan apa alasannya mengakhiri hubungan secara sepihak dengan Senja.

Air mata yang sedari tadi Senja tahan akhirnya luruh begitu saja dari pelupuk matanya, tidak.. ia tidak terima dengan maksud lelaki itu, Senja berlari mengejarnya, namun seolah di telan bumi, kemanapun Senja mencari lelaki itu sudah tidak berada di dalam jangkauan matanya.

Tangannya mengepal kuat, ia berdiri dengan raut wajah yang sulit di artikan, "Lo jahat Kak! lo jahat ninggalin gue tanpa alasan yang jelas!" Pekik gadis itu, "Gue benci lo Kanaka El-rumi!"



Holaaa, balik lagi sama gue thea..
Sebenernya ini certa kedua gue, namun dengan akun yang berbeda.

Selamat membaca, jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya ya gaiss..
Komen dan vote kalian sangat berharga buat gue agar semakin semangat untuk terus up❤️

Terimakasih, seeyou..

Senja Lembayung Jingga [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang