13

1.7K 167 3
                                    

Boboiboy kembali ke kelasnya dengan perasaan senang, tapi perasaan itu hilang setelah melihat sahabat-sahabatnya menatapnya.

"Kenapa?"

"Lo darimana?" Tanya Fang.

"Dari toilet." Jawab Boboiboy singkat.

Ying, yang sedari tadi menatapnya akhirnya mengeluarkan suara. "Lo kenal [FullName]?"

Boboiboy mengangguk, Fang kemudian berkata "Tumben Lo deket sama cewek, jangan-jangan lo—"

"Dia itu anak dari temen ayah gua, kalian pikir gua jadian sama dia? Gua aja udah punya tunangan." Potong Boboiboy yang sebenarnya sedang gugup dan takut kalau hubungannya dan [Name] terbongkar.

Ying menutup mulutnya yang terbuka karena terkejut, "Jangan sampai Yaya tau, nanti dia bisa sakit hati. Paham, Boboiboy?"

Boboiboy memutar bola matanya malas,"Dia masih suka sama gua?" Ying mengangguk.

Padahal gua anggap dia adik gua sendiri, tapi itu belum cukup?

---

[Name] kembali ke kelasnya dan duduk di bangkunya dengan wajah senang. Dahlia, sahabatnya yang duduk disampingnya terheran-heran. Bukannya dia habis nangis? Kok sekarang senyum-senyum gak jelas begini?

"Ada apa?"

"Adek gue pulang, Lia!"

"Lo tau dari mana?"

"Da... Dari... Dari twit keluarga gue lah." Jawab [Name] sedikit panik.

"Twit?" Dahlia menyalakan ponselnya dan memeriksanya.

Dahlia mengangguk kemudian menyimpan ponselnya kembali. "Bilangin Aya kalo gue gak bisa dateng, ya?"

"Kenapa?"

"Minta tolong aja kalo dia nyariin, keluarga gue lagi kacau sekarang. Bapak dipecat, ibu sakit,  gue sebentar lagi lulus dan harus kuliah."

"Kalo lo butuh, bilang gue."

Dahlia mengangguk lalu tersenyum,  seakan bebannya hilang walaupun sedikit.

---

[Name] pulang kerumahnya dengan diantar oleh tunangannya itu. Bukannya langsung pulang, tunangannya itu malah ikut turun dari mobilnya.

[Name] menatap tunangannya mengerutkan keningnya, bingung. Sedangkan yang ditatap tersenyum kemudian mengeluarkan sebuah coklat dari sakunya.

"Kakak!" Seru seorang gadis kecil dari arah belakang, [Name] yang mendengar itu sangat bahagia kemudian berlari menuju gadis kecil itu, berjongkok menyamakan tingginya dengan sang adik lalu memeluknya erat.

"Aya... Kakak kangen banget sama Aya..."

"Aya juga kangen kakak!" Aya kemudian menoleh kearah laki-laki yang menghampirinya. "Bang Oboy!"

Boboiboy tersenyum kemudian ikut menyamakan tingginya dengan dua gadis yang sedang berpelukan itu, lalu menyodorkan sebuah coklat. "Buat Aya, sesuai janji kemarin."

Aya mengambil coklat itu, kemudian memakannya. [Name] melepaskan pelukannya, menatap adik kecilnya itu.

Boboiboy kemudian menggendong gadis kecil itu menuju pelukannya lalu berdiri. "Lo gak mau disini terus 'kan?" Boboiboy tersenyum miring menatap kekasihnya itu.

---

[Name] memperhatikan keduanya yang sedang asyik bermain di ruang tengah rumahnya. Kebetulan orang tuanya sedang ada pekerjaan di kantor dan mungkin mereka akan pulang besok.

[Name] berjalan kearah dapur untuk memasak, walaupun [Name] termasuk orang kaya tapi keluarganya tidak memerlukan pembantu atau sejenisnya untuk mengurus rumah pribadi mereka.

"Kakak masak apa?" Tanya Aya yang berlari menuju [Name].

"Aya mau kakak masak apa?"

Gadis kecil itu mengerutkan keningnya dengan memonyongkan bibirnya, sedang berpikir.

Boboiboy yang baru saja tiba, menggendong Aya kedalam pelukannya. "Mau makan diluar bareng?"

Gadis kecil itu tersenyum ceria, "Ayo! Kakak harus ikut!" Perintah Aya.

[Name] mengangguk pasrah, menuruti keinginan adiknya. Aya turun dari gendongan Boboiboy lalu berlari pergi.

"Lo pakai seragam?"

"Enggak, gua udah nyiapin baju di mobil." [Name] mengangguk kemudian tersenyum.

"Gue seneng banget... Tapi jujur, perasaan khawatir gue masih ada."

Boboiboy memperhatikan sekeliling, memeriksa. Kemudian memeluk kekasihnya itu, "Jangan terlalu khawatir... Dia itu gak selemah yang lo kira, dear." Boboiboy tersenyum.

"Aya udah ganti baju!" Teriak Aya yang membuat sepasang kekasih itu segera menjaga jarak.

—————

Backstreet [Boboiboy X Reader]Where stories live. Discover now