Special Chapter; 3

1K 80 7
                                    

Info dulu sedikit!! Di part yang ini, alurnya agak maju-mundur, ya. Jadi, jangan kaget kalo plotnya agak nggak berkesinambungan sama part sebelumnya, oke? Hehe.

Satu lagi.

🔞🔞🔞

WARNING!!! Explicit scenes!!
Minor, please be wise!!

Aji baru saja keluar dari mobilnya, menutup pintunya pun belum, tapi tubuhnya tiba-tiba dipeluk erat oleh Chellia yang tengah menangis tanpa suara

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Aji baru saja keluar dari mobilnya, menutup pintunya pun belum, tapi tubuhnya tiba-tiba dipeluk erat oleh Chellia yang tengah menangis tanpa suara.

"Eh, kenapa??? Cece kenapa, sayang?" Tanya Aji bingung sekaligus terkejut. Sedangkan, Chellia hanya menjawab dengan gelengan pelan di dadanya.

Aji mendongak, menatap Nathya yang baru keluar dari dalam butik bersama dengan Alma yang tengah hamil empat bulan di gandengannya.

"Cece kenapa, Ma?" Tanya Aji pada Nathya.

Nathya terkekeh tanpa suara, "Ji 'kan tau, kita ke sini niatnya emang mau fitting gaun punya Cece, 'kan... Nah, yang warna putih, rose gold, sama hitamnya nggak ada masalah." Tutur Nathya, sembari mendekat pada Aji dan Chellia yang masih setia memeluk tubuhnya.

"Terus? Bukannya ambil empat set? Satu lagi?" Tanya Aji, kemudian membawa tubuh Chellia untuk masuk ke dalam mobil.

Setelah mereka semua masuk ke dalam mobil dan duduk dengan nyaman, barulah Alma yang menyahuti pertanyaan Aji sebelumnya.

"Ternyata ada masalah di gaun yang warna biru. Ternyata tuh gaunnya kegedean di badan Cece, padahal udah bilang ukurannya samain aja kayak tiga gaun yang lain, tapi rupanya ada miskom gitu sama designer-nya. Marah deh, anaknya. Padahal udah tinggal sebulan lagi acaranya." Tutur Alma menjelaskan.

Aji mulai menjalankan mobilnya menuju kediaman utama Djeong, mengantarkan Alma dan Nathya terlebih dahulu. Mengingat kini Alma yang tengah mengandung anak mereka memang tinggal sementara sampai melahirkan di sana, sebab kalau di rumah sendirian, Mark tidak dapat dengan tenang meninggalkan Alma, makanya untuk sementara tinggal di kediaman utama.

"Terus? Kenapa kok bisa sampe nangis begini?" Tanyanya lagi, sembari tangannya mengusap-usap sayang lengan atas Chellia yang sekarang berposisi memeluk satu lengannya.

Untung mobilnya matic, jadi tidak perlu pindah gigi.

"Nggak tau, haha... Pikir Mama pas Cece keluar duluan itu, ya, mungkin emang kesel banget aja, gitu. Taunya pas kita liat ke depan butik anaknya lagi nangis sambil ngutak-atik hape, nge-chat kamu kayaknya." Jelas Nathya sembari terkekeh geli, mencubit gemas pipi Chellia dari sela-sela kursi mobil.

"Tuhan... Aku pikir kamu kenapa sampe nangis begini, sayang." Kekeh Aji gemas, mengecup sayang pipi tembam kekasihnya.

" Kekeh Aji gemas, mengecup sayang pipi tembam kekasihnya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
The Djeong'sDonde viven las historias. Descúbrelo ahora