kebetulan

6.4K 288 0
                                    

Satu Minggu sudah Rara menyelesaikan meeting kepada reinand dan Hanna, untuk mengabadikan moment reinand dan Hanna akan di lakukan tiga hari mendatang, selama pertemuan untuk konsep prewedding Rara bertemu dengan Hanna hanya dua kali dimana Rara merevisi segala keinginan Hanna melalui reinand

" Huffttt, akhirnya selesai juga meeting sama klien ribet itu." Ucap Rara

Gimana tidak ribet,Hanna ingin konsep prewedding nya terlihat megah dan mewah, entah dari tempat dan pakaian nya, tetapi semua di utarakan lewat Reinand, Rara sempat kelimpungan dengan penjelasan reinand tentang kemauan Hanna, karna Rara takut apa yang di jelaskan oleh reinand tidak sesuai dengan keinginan nya dan benar saja selama 4 kali pertemuan itu belum cukup dan belum puas bagi Hanna, sampai di pertemuan terakhir Hanna menyetujui konsep prewedding nya

Sekarang Rara hanya menanti waktu dimana reinand dan Hanna prewed

Tok tok tok

" Ca, bangun udah siang." Suara bunda dari luar pintu, tidak hanya sekali saja bunda menggedor pintu kamar nya tapi tak kunjung ada jawaban dari anaknya hingga
Rara yang merasa waktu tidurnya ke ganggu, dengan terpaksa Rara bangun dari tidurnya

" Iya bunda, Caca udah bangun."

" Buka pintunya, bunda tau kamu pasti tidur lagi." Ucap bunda

Dengan terpaksa Rara bangun dan membuka pintu kamar nya

'' iya bunda, nih Caca udah bangun."

" Mandi, abis itu siap siap, bunda mau ajak kamu belanja.'' ajak bunda

" Alah bunda, mas kan ada."

" Masmu kerja ca, ini weekday." Ucap bunda, ia lupa akan hari, karna biasanya Rara bekerja ketika weekend

" Iya iya, Caca mandi dulu."

" Cepet, gak pake lama ya ca." Ujar bunda dan meninggalkan Rara

***

Di pusat perbelanjaan bunda dan Rara sedang sibuk memilih beberapa kebutuhan untuk di rumah nya

" Bunda, Caca mau beli ini boleh?." Tanya Rara menunjuk rak yang berisi coklat

" Ambil lah."

" Tapi Caca maunya di traktir."

Pada umumnya anak ketika berbelanja bersama orang tua, walaupun sudah bisa mencari uang sendiri tetap saja ia akan menghandal orang tuanya

" Kamu ini udah bisa cari uang sendiri masih minta ke bunda."

" Hufft yaudah yaudah gajdi deh." jawab Salma mendahului bundanya

" Toh jangan ngambek loh ca, ambil coklat yang Caca mau, bunda yang bayar."

" Beneran bunda? Asikkkk makasih bunda ku cantik." Sambil mengecup pipi bunda nya, dan menghampiri rak yang berisi coklat

Ca..ca.. bunda berharap laki laki yang akan menjadi pendampingi mu, lelaki yang sabar menghadapi sifat manja kamu nak -bathin bunda

" Ca, bunda kelantai atas ya, bunda mau cari lap buat dapur sama pel pel an, Caca tolongin bunda cariin kekurangan yang harus di beli ya, sebagian udah bunda ceklis." Ucap bunda sambil memberi catatan belanja

Rara yang melihat masih banyak yang belum di beli sedikit melongo

" Bunda, ini banyak banget, Caca mana paham." Komen Rara

" Jangan ngomong ga bisa kalo belom di coba, udah simulasi jadi istri."

" Apa si bunda, Caca masih kecil."

" Apanya? Jari kelingking nya? Umur segini kok di bilang kecil.'' protes bunda

" Bunda ish, mas  dulu yang nikah baru Caca."

" Kalo jodoh nya yang Dateng duluan kamu dulu gimana?, udah lah bunda mau ke atas dulu, semangat ya nak cari bahan bahan nya.'' ucap bunda dan meninggalkan Rara

Sekarang adalah tugas Rara mencari bahan bahan yang kurang, cukup setengah jam Rara mencari kebutuhan yang kurang, benar kata bunda jangan ngeluh sebelum mengerjakan

" Hmm kayanya udah semua deh." Merasa semuanya sudah lengkap, Rara mengecek list perbelanjaan nya.

" Cemilan gua belom ada nih, hmm ayo ca kita ambil yang banyak, kalo bunda marah bilang aja sebagai imbalan udah ngelanjutin cari barang yang kurang.'' ucap Rara pada dirinya

Rara menuju rak rak perciki cikian, Rara ambil segala cemilan yang biasa iya makan, sampai di satu sisi Rara tidak bisa menjangkau ke rak paling atas

" Duh, tinggi banget lagi." Ucap Rara sambil menjinjit

Dilihat sekitar nya tidak ada orang, Rara tidak putus asa, Rara mencoba nya sampai akhirnya ada sebuah tangan yang membantu nya untuk mengambil makanan di rak tersebut

'' terimakasih mas sud--'' belom Rara melanjutkan perkataannya Rara ke distrac siapa yang menolong nya

" Sama sama mba syakira." Ucap reinand

Yaps yang membantunya adalah reinand klien nya

" Eh mas, ketemu kita disini, sama siapa mas.? Tanya Rara

Rara tolol banget ya pasti sama calon istri nya lah -bathin Rara merutuki kebodohan nya

" Sama mamah saya mba.'' jawab Rei

" Oalah sama mama nya mas toh, kirain sama mba Hanna.''

'' Hanna sibuk mba.'' sambil tersenyum sedih

'' gapapa mas, kan belom nikah, siapa tau nanti sesudah nikah jadi ga sibuk, sibuk nya ngurusin suami sama anak.'' ucap Rara

" Amin semoga ya mba."

" Btw jangan manggil mba dong, manggil nama aja."

" Oh boleh, mau di panggil Syakira, salsa, atau Rara?.'' ucap reinand

" Bebas, asal jangan juminten." Ucap Rara bergurau, yang di balas dengan tawa lepas dari reinand

Keasikan tertawa sampai tidak sadar bahwa bunda Rara sudah selesai

" Ca, udah selesai belum.'' ucap bunda

" Eh Bun, udah,Caca udah selesai bun.''

Bunda tak melihat laki laki di samping Rara karna bunda sedang sibuk melihat barang barang di troli Rara

'' Bun, kenalin ini mas reinand." Ucap Rara kepada bunda mengenalkam reinand

" Oh halo nak,kok kamu ga pernah cerita si ca punya temen cowok, ganteng lagi, mukanya mirip artis Rony Parulian.'' celetuk bunda

" Ish bunda, ini klien caca bukan temen caca.'' bunda terkejut mendengar penuturan anaknya

" Yaampun maaf ya nak Rei, tante gatau.''

" Gapapa Tante , kan ini di luar kerjaan, bisa jadi teman juga kan sal." Ucap reinand

" Sal?." Ucap bunda heran

" Eh salah ya tan, tadi salsa nyuruh Rei katanya jangan manggil mba, terus nyuruh manggil nama, katanya terserah asal jangan juminten."

" Hahah gapapa nak Rei, tante heran aja jarang sekali yang manggil anak ini salsa, dia lebih milih di panggil Rara daripada salsa.'' jelas bunda

Berarti gua satu satunya orang yang manggil dia salsa? -bathin Rei

" Kamu sama siapa nak Rei." Tanya bunda

" Sama mama Tante, tadi lagi milih daging, lama banget jadi Rei jalan jalan eh ngeliat salsa kesusahan ambil jajanan jadi Rei bantu.'' jelas Rei

Bunda sontak melihat troli dan melihat betapa banyaknya jajanan pilihan anaknya

" Yaampun ca, ini banyak banget."

" Hehe, ini ga banyak bunda, ini sedikit,itung itung imbalan bunda ke Caca karna Caca udah bantu bunda belanja.'' di depan Rei, Rara mengeluarkan sifat clingy nya

Ternyata bisa manja juga nih cewek -bathin reinand

*******

Hallo sahabat 🤍
Di bacaa yaaaa wkwk

MENDADAK NIKAHWhere stories live. Discover now