Chapter 3

62 10 3
                                    

Matahari baru saja tenggelam ketika Xiao Zhan menyelesaikan sesi mengajarnya. Setelah semua muridnya pulang, pria muda itu mengemasi kanvas dan peralatan lukis yang telah digunakan. Ketika ia tengah meletakkan kuas terakhir di lemari, terdengar sayup irama musik dari lantai bawah. Namun, berbeda dari biasanya, kali ini irama yang terdengar bukan alunan musik yang menghentak, melainkan sebuah melodi yang sarat dengan emosi. 

Rasa penasaran mulai mengisi pikiran Xiao Zhan. Ia yakin kalau sosok yang tengah berlatih di lantai bawah pasti Wang Yibo. Tentu saja, karena ia tidak melihat pemuda tersebut keluar dari studio tari saat latihan mereka selesai. 

Kebetulan saja, ia mengambil posisi di salah satu kanvas yang terletak di dekat jendela, sehingga Xiao Zhan bisa melihat dengan jelas siapa saja yang keluar masuk ke studio tari di bawah. Tentu saja, ia tidak mungkin mengamati terus-menerus, bagaimanapun juga Xiao Zhan masih seorang guru yang berdedikasi dalam mengajar. Namun, ia yakin bahwa Yibo masih berada di studio tari.

Tidak sanggup menahan rasa penasarannya, Xiao Zhan lalu menuruni tangga mengikuti alunan suara musik. Pintu menuju ke studio tari terlihat sedikit terbuka, Xiao Zhan lalu mendorongnya perlahan dan menemukan sumber dari musik yang membuatnya penasaran.

Xiao Zhan tertegun. 

Di bawah sinar lembut dari lampu yang terpasang di studio tari, terdapat Wang Yibo. Pemuda itu tengah berlatih seorang diri, sesuai dugaan Xiao Zhan. Musik masih terus mengalun dari pengeras suara seraya pemuda itu menarikan gerakan yang merupakan perpaduan antara keanggunan dan kekuatan. Setiap gerakan begitu tepat dalam ketukan irama lagu hingga membuat Xiao Zhan terkesima. 

Pemuda itu mengenakan sebuah hoodie hitam dan celana olah raga dengan warna senada. Saat Yibo tengah menari terkadang bajunya tersingkap dan menunjukkan lekuk tubuhnya di bawah sinar lampu studio. Xiao Zhan bisa melihat sekilas otot perut pemuda tersebut. Ia sama sekali tidak menyangka bahwa di balik pakaian yang dikenakan Yibo tersimpan tubuh yang begitu atletis. Ia tadi menyangka kalau Yibo hanyalah seorang remaja biasa dengan bentuk tubuh yang layaknya seorang remaja biasa. 

Xiao Zhan tidak bisa berhenti mengagumi Yibo. Setiap gerakan tari Yibo layaknya sebuah lantunan puisi dalam gerakan, sebuah perpaduan yang indah akan teknik kelas tinggi dan emosi yang disampaikan pemuda tersebut. Wajah Yibo menunjukkan kalau pemuda itu tengah berkonsentrasi penuh akan setiap gerakan yang ia lakukan.

Napas Xiao Zhan tercekat, sementara ia tidak sanggup berpaling dari sosok penuh bakat yang berada di hadapannya. Seolah Yibo berubah menjadi sosok lain, seorang penari yang mengarahkan emosinya dalam setiap gerakan yang ia bawakan.

Pakaian yang Yibo kenakan beberapa kali tersingkap saat pemuda itu menari. Tentu saja, selain bentuk tubuhnya yang mempesona, Xiao Zhan juga terpana akan tarian pemuda tersebut dan bagaimana ia membubuhkan emosi dalam penampilannya. 

Waktu seakan berhenti bagi Xiao Zhan.Setiap debaran jantungnya seakan seirama dengan lantunan musik. Pria muda itu tidak bisa mengalihkan pandangan dari pemuda belia yang tengah menari seolah sekelilingnya menghilang dan yang tersisa hanyalah alunan musik dan setiap gerakan yang ia ciptakan.

Pada saat itu, ketika Xiao Zhan menjadi penonton tunggal bagi pertunjukkan Yibo, ia merasakan sebuah rasa ketertarikan yang kuat terhadap pemuda tersebut. Xiao Zhan tidak pernah mengingkari kalau ia pernah menjalin hubungan baik dengan pria atau wanita, tapi semua berbeda saat ia bersama Yibo. Ada sesuatu yang menghubungkan mereka berdua, lebih dalam dari sekadar kesamaan minat dalam seni.

Saat musik akhirnya mulai mendekati akhir, Yibo mengakhiri koreografinya dengan sebuah gerakan salto. Ia mendarat tepat pada saat ketukan musik berakhir. Napasnya tersengal dan bulir keringat terlihat jelas di keningnya. 

Enchanted LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang