kembar nakal

10.1K 26 0
                                    

Prateessa (tissa) x Luciano Miggo (jn) x Nathaniel Miggo (jm)

*

Pratissa mempunyai anak kembar yang hobi nyusu sedari kecil dan kebiasaan itu berlanjut hingga mereka dewasa.

*

Cw// incest/milking/explicit mature/profanities/jorok/anmoral.

____








Disuatu siang.

"Mamii.. mami.. mami.."

"Iyaaa sayang.. mami didapur nak.."

Salah satu anak kembarnya Pratissa datang menghampirinya dengan langkah yang terburu-buru terlebih ia baru saja kembali dari sekolah, atribut sekolahnya masih melekat ditubuhnya.

"Mami.. aku haus.. mau nenen.."

"Aduh sayang kalo haus minum air dingin dulu yaa nak, mami lagi tanggung masaak nii.."

"Ngga mau mamii aku mauu nenen mami.." anak lelaki itu terus merengek menarik-narik daster yang dipakai maminya.

"Sayang aduh.. sebentar.." maminya mematikan kompor lalu berbalik ke arah anak lelakinya.

"Mamii mauu nenenn akuhh hauss nih.."

"Kamu habis ngapain sih nak?"

"Aku tadi abis tanding basket mami.."

"Aahh pantesan.. yaudah kamu mandi dulu gihh bau asem ahh nanti selesai mandi mami kasih nen.."

"Momi gimana kalo mami mandiin aku sekalian?"

"Sayang kamu kan sudah besar.. ayoo mandi sendiri.." tutur Tissa sembari melepaskan tas ransel salah satu anak kembarnya. Namanya Nathaniel Miggo panggilan kesayangannya Nana. Nana bukanlah anak usia 3 tahunan, ia dan kembarannya sudah berusia 18 tahun dan sudah duduk di bangku SMA.

Ajaibnya anak kembarnya Tissa itu masih suka menyusu bukan menyusu dari gelas ataupun botol melainkan menyusu langsung padanya. Itu sudah berjalan sejak keduanya masih bayi, Tissa yang tak tega menyapih keduanya malah berlanjut hingga mereka dewasa seperti saat ini dan lagi air susunya juga tak pernah habis selalu ada malah jika tidak dihisap si kembar payudaranya akan membengkak dan rasanya amat pedih.

"Mami, aku kangen tau dimandiin sama mami.."

Aduh. Gawat banget kalo Tissa memandikan salah satu anak kembarnya bisa-bisa ia sange karena liat kontol anaknya yang sudah bertumbuh besar melebih kontol karet mainannya. Tetenya dikenyotin tiap hari aja bikin memeknya selalu becek apalagi disuguhi kontol anaknya bisa-bisa ia meminta anaknya buat ngentotin dia. Tissa jadi membayangkan kembali kedua kontol anaknya yang dulu pernah ia bantu kocok buat menuntaskan mimpi basahnya, saat si kembar pertama kali pubertas. Tisaa segera menghapus bayang-bayang itu lalu mengalihkan pembicaraan, jika dilanjut bisa gila dia sama kontol si kembar

"Loh Nono mana kok kamu ngga pulang sama nono?"

"Nono pulang telat dia bilang ada rapat osis mami.."

Anak kembarnya itu bukan anak yang terbelakang kok, justru anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan sangat baik. Mereka hanya berlaku manja dan merengek-rengek seperti anak kecil hanya pada Tissa saja, yaa maklum mereka cuma punya Tissa yang menjadi ibu sekaligus ayah buat sikembar.

Menjadi single mother buat sikembar sangat sulit buat Tissa, sulitnya bukan yang gimana-gimana. Makin besar sikembar makin sulit buat Tissa menahan hasratnya. Kadang ia menyalahkan dirinya yang dulu terlalu hypersex, apalagi setelah kematian suaminya Tissa sangat haus akan sentuhan tapi ia tak berani bermain dengan sembarang pria. Mendapat rangsangan dari mulut si kembar saja, Tissa makin tak bisa menahannya berujung dia bermain dengan kontol karet favoritnya dengan membayangkan kontol si kembar. Tissa akui dia ibu yang buruk dan tak bermoral tapi mau gimana lagi hasratnya menggila kalo belum dikeluarkan. Sebelumnya Tissa juga meminta ijin pada sikembar kalo dia ingin menikah lagi (untuk memenuhi birahinya) namun hanya penolakan yang ia dapat dari si kembar sampai si kembar mogok nyusu dan bikin bengkak payudaranya dan itu amat sangat menyiksa. Tissa ngga lagi-lagi meminta persetujuan si kembar buat menikah lagi, yang ada ia makin tersiksa.

"Mami kok bengong sih.. ayoo mandiin Nana.. Nana gerah.." Nana sang anak lelakinya yang kini sudah lebih tinggi dari Tissa serta bertenaga lebih besar dari Tissa menarik lengannya menuju kamar mandi.

"Nana!" Tiba didepan pintu kamar mandi Tissa menghentak tangannya dan sedikit membentak anak lelakinya itu.

"Mami kok bentak Nana?"

Tissa melenguhkan nafasnya dengan berat.

"Sayang mami ngga bentak kamu kok..kamu udah besar, kamu mandi sendiri ya.." ucapnya lembut seraya menyugar halus rambut legam Nana. Ia tatap anaknya dengan tatapan yang lembut, anak kembarnya ini sangat tampan dan manis, bibirnya berwarna pink sehat itu karena Nana tak merokok. Tangan Tissa turun menyentuh bahu Nana yang sangat kokoh ditambah bisepnya mulai terbentuk karena Nana mulai nge-gym bareng Nono.

"Liat nih bisep kamu udah berotot ginii masaa ngga maluu, masih mau dimandiin mami.."

"Aku ngga malu kan aku mintanya sama mami, kata mami aku bisa minta apa aja sama mami kan.. dan ngga perlu malu sama mami.."

Aduh!! Sekarang Tissa kebingungan mau menyanggah apalagi.

Nana malah menangkup kedua pipi Tissa ia memberikan ciuman di kening untuk maminya.

"Nana sayang mami.." mata elang Nana yang menyayu menatap lekat manik Tissa yang masih kebingungan, ungkapannya begitu tulus dan lembut membuat Tissa meleleh apalagi saat bibir Nana kembali menyentuh fitur wajahnya kali ini tepat dibibirnya. Tak ada lumatan namun mampu membuat Tissa pusing.

"Sekali ini ajaa ya nak.."

Dengan begitu Tissa terbuai, ia pun menuruti keinginan anak bungsu kembarnya.

*Yesh!!!"*

Nathaniel langsung melepaskan kain yang melekat ditubuhnya sampai ia bertelanjang bulat didepan maminya. Tissa malah tergugu melihat kontol Nathaniel yang panjang dan masih tertidur lemas, ah rasanya dia ingin membangunkannya.

"Mami sekalian buka baju juga.. nanti basah.."

"Aahh ngga usah ya sayang.. gapapa kok basah nanti mami ganti.."

"Aku juga mau sekalian nenen mami.."

Tissa pusing sejadi-jadinya.

"Jangan ya sayang ngga bagus nanti air susunya terkontaminasi bakteri nanti kamu sakit.."

"Oh ya?! Oke deh kalo gitu abis mandi aja ya mi.."

Tissa mengangguk menyudahi perbincangan kecil dengan anak bungsu kembarnya. Ia berlanjut menyalakan shower, lalu ia tujukan pada tubuh telanjang anaknya hingga sepenuhnya basah, ia elus-elus sebentar dada bidang beserta perut Nathaniel lalu ia mengisyaratkan Nathaniel untuk menunduk guna membasahkan rambutnya.

"Anak mami tingginya udah melebihi mami ni.."

Kini Tissa mengambil sabun mandi yang akan dibalurkan di tubuh Nathaniel, tangannya mulai meraba, menggosok tubuh bagian depan Nana dengan sabun sampai menciptakan busa putih tebal, Tissa menggosok kedua lengan Nanan, tangannya pun merayap ke punggung Nana lalu ke leher serta keselipan telinga, lalu turun lagi ke dada bidang Nana, Tissa bingung tangannya harus turun atau tidak untuk menyabuni selangkangan Nana sampai bawahnya. Ia menatap anaknya sebentar yang sedang tersenyum lembut padanya.

Dengan gemetaran Tissa merayap ke paha Nana menyabuninya dengan telaten hingga ia sedikit berjongkok dan berhadapan langsung dengan kontol Nana yang sekarang sedikit bangun, sepertinya karena sentuhan tangannya serta hawa dingin dikamar mandi. Tanpa disadar Tissa, anak bungsunya itu sedang menahan lenguhannya dengan menggigit bibirnya sendiri, rahangnya pun mengeras saat dirasa tangan lentik Tissa menyabuni pantatnya juga selangkangannya dan tanpa sengaja tangan Tissa menyentuh kontol Nana.

"Emm mami.."

"Yaa sayang.."

"Sabunin juga anu aku mi.." ucapnya dengan suara yang memberat. Tissa mendongak menatap manik anaknya yang sudah menggelap, ia tahu anaknya pasti terangsang akan sentuhannya yang tak disengaja tadi. Ia pun perlahan menyabuni batang kontol Nana dengan penuh kelembutan dan langsung disambut dengan lenguhan berat anaknya. Merasakan licinnya batang kontol Nana yan terkena sabun bikin memek Tissa terasa panas.

...

Next 👇

https://karyakarsa.com/606Seanu/kembar-nakal-525079

hot & juicyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang