9DYB [5]

302 37 3
                                    

Maaf kalo banyak typo

Enjoy dan Happy Reading, ya!

×××

Galvin berkali kali menghela nafas dengan gusar, pikiran nya sedang di penuhi bayang bayang majikan kesayangan nya, Cahaya.

Kini Galvin menghadap tembok, matanya tidak mengantuk. Galvin yakin pasti dia akan bertahan dengan ketidak ngantuk kan ini sampai besok pagi. Lelaki tampan itu menderita Insomnia yang sering kambuh seperti saat ini.

Saat sedang asik asik nya menghadap tembok, Bahu Galvin tiba tiba di tepuk oleh seseorang yang membuat Galvin reflek menoleh.

Hal pertama yang ia dapati adalah Harsa dengan jari telunjuk yang ia letakan di depan bibir nya.

Lelaki yang mengenakan celana panjang Adidas dengan kaus hitam pendek itu membuat gestur agar Galvin berdiri dan mengikutinya.

"Mau kemana bang?" Galvin bertanya tanpa suara, tapi dia tetap mengikuti kemana Langkah Harsa yang membawa mereka berdua keluar dari kamar asrama khusus untuk Mereka.

Setelah pintu kembali tertutup, Barulah Harsa berbalik menatap Galvin.

"Mau kemana sih bang? Kok kita cosplay jadi Maling gini??" Tanya Galvin heran.

"Sebenernya Abang mau ngajak kamu nyari Caya. tadi sore.. Nino laporan kalo Caya lari keluar gerbang panti."

Mendengar ucapan Harsa, sontak Galvin membulatkan matanya terkejut dengan jantung deg deg an. Dia takut sekali jika Cahaya akan hilang dari hidupnya. Oh.. Galvin tidak bisa membayangkan itu.

"Kok?.. Lo kenapa baru ngasih tau gue sekarang, Bang?!"

"Shtttt." Harsa kembali menginterupsi Galvin yang menaikan oktaf suaranya agar kembali memelankan suaranya, takut mengganggu adik adik yang lain.

"Abang sengaja Baru ngasih tau, ayo kita cari keluar," ajak Harsa, bukan tanpa alasan dia baru memberi tau Galvin.

Tapi masalahnya, Nino laporan saat Shalat Isya tiba dan saat itu Nino bilang jika saat jam setengah enam, Cahaya berlari keluar dari gerbang panti. Sangat tidak mungkin jika Harsa memberi tahu Cahaya hilang saat itu juga karena pasti akan menggegerkan Good Day CS.

Jangan salah.. Cahaya walaupun kucing, dia sudah di anggap seperti adik sendiri oleh ke delapan lelaki yang menempati asrama dekat pohon beringin itu.

Walaupun pundung dengan Harsa, Tapi Galvin tetap berjalan beriringan dengan lelaki yang lebih pendek darinya beberapa cm.

Kunci Gerbang pintu ini di pegang oleh Harsa dan oleh Ibu Aisyah ngomong ngomong, Jadi Harsa lebih leluasa untuk keluar masuk panti ini.

"Bang, Lo keliatan banget kaya orang yang udah ngantuk," celetuk Galvin saat melihat mata Harsa yang memerah.

Harsa tertawa kecil di tengah kesunyian malam dengan langit yang bertabur bintang di atasnya

"Nggak kok," balas nya.

"Halahhh, duta boong lu mah bang," decak Galvin

"Hahaha, bisa aja kamu Vin. Mending kita fokus nyari Caya, siapa tau dia nyelip nyelip di pohon pucuk merah," kata Hanbin mengingat kanan kiri jalan kecil ini di tanami pohon pucuk merah yang tumbuh dengan teratur.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 23, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

9 Darah Yang Berbeda [Zb1]Where stories live. Discover now