❲ lima ❳

225 25 2
                                    

Di suatu ruang waktu yang lain.

Gojo Satoru, di usia 25 tahun terperangah akan tempat yang membuat kenangan masa lalunya muncul di pikiran. Puing-puing bangunan tradisinional diikuti oleh bantal kecil di setiap letak guna menjadi alas duduk. Sejenak, bibir Gojo menyunggingkan senyuman kecil.

"Pe-penyusup!!!"

Teriakan itu menggema sehingga membuat telinga Gojo berdengung ngilu. Satu-satunya cara agar terhindar adalah dengan mendekap telinga menggunakan kedua telapak tangan. Suara barusan sangatlah identik dalam klan miliknya, namun juga terasa sangat familiar. Kedua mata Gojo mengerjap beberapa kali.

"Ayolah ibu, tidak mungkin kau melupakan anakmu yang paling tampan ini." Gurau Gojo menghampiri ibunya sembari merentangkan kedua tangan.

"K-kau bohong! Satoru masih kecil dan---"

"Ada apa ini? Siapa dia?"

Sebelum membalikkan tubuh Gojo sudah tahu sosok dibalik suara familiar. Yaitu, pemimpin klan Gojo sebelum dirinya. "Ah~ yang paling terhormat sudah muncul. Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu sekali lagi kakek tua, semoga kematianmu di masa depan lebih cerah dibanding sebelumnya."

"Satoru?"

Sunggingan senyum di bibir Gojo menandakan segalanya. Tepukan tangan mengartikan apresiasi berkat tebakannya benar. Di sambut seperti ini terasa menyenangkan demi memenuhi inner child miliknya yang sudah sedari lama tidak pernah terpenuhi. Sebab di usianya yang memasuki 7 tahun, Gojo Satoru sudah dikenakan hadiah miliaran akan nyawanya. Ironis sekali bukan?

"Yah, kebetulan sekali kalian sedang mengadakan rapat tahunan," Sela Gojo melangkah mendekati alas duduk di tengah yang berarti untuk 'terhormat' alias pemimpin klan Gojo. Namun dengan seenak jidatnya, Gojo Satoru duduk sembari bersila, "Sayang sekali, pemimpin kalian di masa depan sudah datang untuk menyingkirkan tua bangka itu. Sekarang bertepuk tanganlah atas kembalinya Gojo Satoru, YEAAYYY!"

Prok prok prok

Gojo bertepuk tangan di atas keadaan hening. Beberapa anggota klan Gojo merasakan ada yang aneh dari sifat bocah yang seharusnya masih berusia 7 tahun ini. Maksudnya Gojo memanglah sombong dan angkuh, tetapi dirinya versi dewasa ini penuh dengan lelucon dan jenaka.

Sang tetuah melangkah mendekati Gojo Satoru untuk memastikan lebih lanjut yang sebenarnya sedang terjadi. Langkahnya yang begitu pelan dan berhati-hati menandakan perilaku was-was, siapa tau anak ini bukanlah Gojo Satoru melainkan penyusup yang memiliki teknik kutukan menyerupai Gojo. Namun, itu sangatlah tidak masuk akal. Sembari melangkah, pemikiran sang tetuah tidak henti-hentinya mempertimbangkan segala kemungkinan terburuk, sebab Gojo Satoru adalah pria yang tidak bisa diprediksi.

"Oh! Aku hampir melupakan sesuatu," Gojo terperanjat kaget saat teringat sesuatu.

"Siapa kau dan apa tujuanmu datang ke sini?"

Karena tidak ingin memperpanjang masalah, akhirnya Gojo Satoru membuka kacamata yang di desain khusus untuk pengguna six eye atas permintaan Gojo sendiri.

Beberapa anggota klan Gojo langsung menutup mulutnya sendiri akibat terserang sentruman kecil. Bagaimana bisa pria di depannya ini memiliki mata biru seindah lautan yang di dalam keindahan itu terdapat kekuatan mematikan. Tidak semua keturunan mendapatkan kemampuan spesial seperti yang dimiliki oleh Gojo Satoru.

Orang yang paling terkejut adalah ibunya, terlihat dari cara ia terdiam kaku dan pupil mata bergetar hebat, "Satoru .....?"

Gojo mengulum senyuman. Mungkin dia memang anak nakal yang selalu menentang tradisi keluarga, tetapi Gojo tidak akan pernah main-main mengenai perasaan orang terdekatnya. Contohnya saat ini, kedua tangannya membentang lebar-lebar guna memeluk ibunya yang terkejut.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 23, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

𝟳 𝗬𝗲𝗮𝗿𝘀 ⋯Where stories live. Discover now