YEAY Fiancé

46 5 2
                                    

Alangkah baik nya jika mem follow akun author wkwk makasih ya

Happy reading.... Double Up 1000+ words

Semoga kalian suka sama Chap nya..

.

.


"Permisi, Tuan Carlton, tetapi aku ingin kau tahu bahwa aku mencintai Jeandral apa adanya, bukan karena uangnya." Jena mengucapkan nya dengan lantang dan penuh pembelaan bahwa dia mencintai Jeandral dengan tulus tanpa ada tersirat pemikiran jahat seperti itu.

"Bahkan, aku tetap akan sangat mencintainya walau dia tidak memiliki satu sen pun." lanjut Jena dengan mengatakannya bersungguh sungguh.

"ck, omong kosong" ujar Kate pelan.

Jeandral memegang tangan Jena dan menciumnya dengan rasa terima kasih sementara Jonathan merengut.

"mah, pah, aku ingin kalian bahagia untukku. Tapi, jika kalian bahkan tidak bisa melakukannya..."

"Maka baiklah tidak apa, tapi aku bisa bahagia dengan pilihanku sendiri." sambungnya

Setelah berbicara kepada orang tua nya, Jean meraih tangan Jena dan berjalan pergi untuk meninggalkan mereka bertiga yang memandang Jean Jena dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

.







.















...

.................

Ini beberapa hari kemudian dan semua orang sudah tahu tentang pertunangan Jena dengan Jeandral.

Hari ini, Julian, ibu Jena mengadakan pesta pertunangan kecil-kecilan di rumah Jena dan Jena masih ada di kamar nya, sedang bersiap-siap.

"Teman dan kolegaku ada di sini untuk merayakan aku dan Jeandal! Aku harus terlihat luar biasa hari ini!"

Jena memilih gaun yang dibelikan Jeandral untuk nya dan bersalin dengan penuh semangat.

"Ya ampun, aku terlihat bagaikan bidadari dengan ini!" ucap Jena memuji nya saat dia melihat kaca besar untuk melihay seluruh tubuh nya yang sudah di balut dengan gauj yang cantik dan mukanya yang sudah di poles dengan make up.

"Lihat lah betapa cantiknya bidadariku ini" ucap seseorang.

"Astaga kamu mengagetkan ku saja, sejak kapan kamu di sana?"

Jeandral tidak menjawab nya, Jean malah memasuki ruangan dan mencium pipi Jena. mengagumi penampilan bidadari yang berada di hadapannya ini.

Jena turun dan segera para tamu mulai berdatangan ke rumah nya. Caroline mendekati Jena dengan penuh semangat.

"Selamat, sayangku! Aku turut berbahagia untukmu!" senang nya dan memeluk Jena dengan erat.

"Aku tidak akan pernah bertemu dengan Jeandral jika kamu tidak memberi aku kesempatan hari itu, Caroline. Terima kasih." Ucap Jena sembari membalas pelukan Caroline dengan hangat.

Mata Caroline berkaca-kaca bahagia saat Jena memeluknya. Caroline tidak menyangka dia bisa bersahabatan dengan orang seperti Jena, dia sangat senang bisa menjadi bagian orang terdekat anak ini, dia ingin mempunyai anak seperti Jena jika dia di takdirkan memiliki anak di kemudian tahun.

Tak lama setelah acara peluk pelukan itu Jena pamit ke Caroline , segera lah Jena menuju ke Jeandral, yang berdiri bersama Julian ibunya.

"Ajena, aku baru saja memberi tahu Jeandral betapa bahagianya kami menyambutnya ke dalam keluarga." info Julian kepada anaknya.

A young mother? Where stories live. Discover now