prolog

102 8 0
                                    

Sebelum nya mau tanya tau cerita ini dari mana??

Tinggal dimana nih??
Apa favorit kalian??

Yuk ah baca cerita nya

Bismillah....

Sebelum membaca alangkah baiknya untuk memfollow author nya dulu...

Untuk sesama penulis mari kita saling menghargai satu sama lain

Cerita ini murni dari imajinasi saya sendiri, jadi tolong hargai untuk tidak membawa-bawa cerita orang lain kesini hanya untuk menyama-nyamakan. Bisa kan menghargai karya orang lain!?...

Cerita ini hanya untuk di baca bukan di tulis ulang jadi tolong kerja samanya, dan saya harap saya, kamu, dan kita semuanya bisa mengambil sedikit hikmah dari cerita ini.

******

"Muhammad Husain Al Latief! Kamu itu selalu saja buat masalah, sehari aja ga jadi biang onar bisa gak!?"

Muhammad Husain Al Latief atau kerap di panggil Al itu menghela napas menolehkan pandangannya dengan malas.

"Kamu selalu bolos pelajaran, ikut tawuran, bahkan ke dugem! Mau jadi apa kamu? Bisanya bikin onar terus. "

Al menaikan sebalah alisnya sembari tersenyum sinis "ga usah munafik, coba lihat diri sendiri kelakuannya seperti apa? Gue kayak gini gara-gara lo. "

Plak!!

"Jaga bicara kamu! Ayah ga pernah ngajarin kamu berkata kasar pada orang tua. "

Al tertawa sinis meski ujung bibir nya mengeluarkan sedikit darah segar menatap nyalang ayahnya, "emang kapan lo Ngedidik gue? Yang lo tau itu kerjaan doang. "

"Ayah kerja demi kamu Al! Demi masa depan kamu. "

"Gue ga butuh duit lo, "

"Ga butuh? " Haidar tersenyum sini. "Kamu gak butuh uang ayah? Sedangkan semua fasilitas yang kamu pakai itu semua nya dari uang Ayah, hasil kerja keras ayah kerja. "

"Kelakuan kamu semakin jadi setiap harinya Al, Ayah sama bunda udah ga tahan ngerawat kamu. " lirih bunda

Senyum sinis terukir dari bibir Al dengan sedikit darah segar di ujung bibirnya. Ia mengeluarkan kartu dari dompetnya dan menaruh kunci motor di atas meja.

"Gue gak pernah sekalipun pake uang kalian sedikitpun, kecuali motor yang lo kasih. " sembari menyeka darah dari ujung bibirnya

"Oh ya satu lagi, kalian ga pernah ngerawat gue sedikit pun. Kalian selalu sibuk dengan kerjaan kalian setiap harinya kalian gak pernah ada buat gue! Cuman bi eem yang ngerawat gue dari kecil, kalian gak pernah ada disaat gue sedih bahkan disaat gue hampir sekarat di rumah sakit gara-gara sakit dbd. dan di pikiran kalian cuman mentingin ke jerman ngurus kerjaan kalian. Jadi gak usah drama menjadi paling tersakiti karna kalian gak punya hak dalam hidup gue selain ngelahirin dan ngasih gue makan. "

"Al, kami ninggalin kamu ke Jerman karna itu masalah penting. Perusahaan Ayah lagi bermasalah disana kami harus kesana. "

"Terus kalian pikir gue gak butuh kalian? Gue di rawat di rumah sakit karna dbd tapi kalian masih mentingin kerjaan? Bahkan setiap kali gue ambil rapot kalian ga pernah hadir sekali pun. "

My Secret Weeding (Slow Update) Where stories live. Discover now