#1 ANNIVERSARY

111 14 2
                                    

Cowok berambut gondrong terlihat kebingungan ketika masuk ke dalam toko. Sesekali dia mengecek HP nya karena takut datang terlambat untuk seseorang paling spesial di hidupnya.

"Mbak lagi cari kue apa?" Salah satu pelayan akhirnya datang menghampiri Nurman. Dia sedikit terkjut, namun setelah sadar dia belum membuka masker Nurman hanya tersenyum.

"Kue mbak," jawab Nurman sambil melepas maskernya.

"Oh maaf mas, kirain ...."

"Gak apa-apa, sudah banyak yang bilang saya cantik," jawab Nurman dengan percaya diri.

Pelayan toko kue hanya tersenyum tipis meratapi kesalahannya, namun dia juga sedikit tidak terima ketika Nurman mengatakan dia cantik. Meski berambut panjang, tidak membuat Nurman menjadi cantik seperti Anggun bintang iklan sampo yang selalu tertawa bahagia.

"Boleh dibantu cari kue seperti apa?"

"Saya pertama kali beli kue sih, mbak. Biasanya temen saya, tapi sekarang dia lagi sibuk. Nah katanya tanyain aja ke mbak-mbak nya. jadi kue apa, mbak?" tanya balik Nurman.

Pelayan toko kembali dibuat bingung, Nurman tidak menjelaskan kue untuk apa dan untuk siapa. Sesekali pelayan perempuan itu tersenyum kebingungan, hingga akhirnya dia mengajak Nurman menuju display kue.

"Di sini kami menyidiakan kue custom, tapi ada juga pilihan lainnya seperti di display ini mas." Pelayan menunjukan display kue-kue di toko itu.
Nurman sedikit tertarik dengan satu kue berwarna merah di pojok kanan.

"Kalau kue itu buat anniversary bisa, mbak?" tanya Nurman.

"Bisa aja sih mas. Tapi yakin mau pilih kue spiderman untuk anniversary? Biasanya kue itu untuk ulang tahun anak kecil, mas."

"Iya juga ya, tapi dia juga suka film marvel kok, mbak. Emmm pilihin aja lah sama mbaknya buat anniversary bagusnya kue apa."

"Kalau untuk anniversary sih biasanya yang ini, mas. Nanti di atasnya bisa ditulis ucapan."

"Ucapan apa?"

"Bebas, mas."

"Tulis dilarang parkir boleh?"

"Boleh mas."

"Bercanda, mbak. Saya gak sebodoh itu. Ya udah bungkus yang itu aja."

"Boleh, tulisannya, mas?"

"Bebas aja lah."

"Baik mas, pesannya atas nama siapa?"

"Nurman, mbak. Kalau lilin di mana ya?"

"Lilin di kasir mas sekalian nanti bayar."

"Oh oke baik, makasih ya mbak."

"Sama-sama."

Nurman berjalan ke antrean kasir yang cukup panjang, dia tidak pernah berpikir jika toko kue akan seraimai ini.

"Ini yang ulang tahun hari ini banyak juga ya," batin nurman.
Setelah mengante lima belas menit, akhirnya giliran Nurman datang.

"Selamat malam, pesanan atas nama siapa mas?" sapa petugas kasir dengan ramah, Nurman malah sibuk memilih model lilin yang beradan di meja.

"Nurman, mbak." Singkatnya.

"Oh sebentar ya, mas."

"Kuenya ini ya mas." Setelah mendapatkan pesanan Nurman, karyawan toko pun memastikan pesanan. Nurman masih asik memilih lilin mana yang cocok untuk di hias di atas kue nya.

"Iya mbak," jawab Nurman singkat tanpa menoleh kue nya.

"Lilinnya satu yang ini ya, mbak." Nurman memberikan satu lilin untuk dihitung.
"Baik mas."

MANUSIA KOPLAKWhere stories live. Discover now