Chapter 1

352 18 4
                                    

Hari ke tiga puluh, bulan ke dua belas.

𝘋𝘪𝘥 𝘺𝘰𝘶 𝘬𝘯𝘰𝘸?

𝘞𝘩𝘢𝘵'𝘴 𝘴𝘱𝘦𝘤𝘪𝘢𝘭 𝘢𝘣𝘰𝘶𝘵 𝘵𝘩𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘵𝘦?

Tanggal yang sayangnya tepat pada hari ini tersebut, merupakan tanggal dimana seorang 𝙑𝙖𝙡𝙚𝙧𝙖 𝙏𝙖𝙠𝙨𝙖 𝙈𝙖𝙝𝙖𝙧𝙙𝙞𝙠𝙖 dilahirkan kedunia. Artinya, tepat 22 tahun sudah pemuda yang kerap di panggil Aksa ini menghirup udara bumi yang sayangnya penuh dengan polusi.

Disamping ulang tahunnya Aksa, hari ini juga tepat 11 tahun sang ibu menghilang tanpa jejak dan alasan sama sekalipun. Sepertinya ayahnya juga sudah menyerah, buktinya 2 tahun yang lalu sang ayah sudah tidak lagi sering pulang larut malam ditambah polisi yang juga menghentikan pencarian ibunya 6 tahun setelah tidak di temukannya titik terang.

Kalo di tanya sedih apa engak? Kecewa apa engak? Pasti iya jawabannya. Lagipula suami sama anak mana sih yang ngak ngerasa kehilangan, ngak ngerasa sedih, ngak ngerasa kecewa saat tahu wanita yang sudah seperti malaikat tanpa sayap di keluarganya itu hilang tanpa tahu ia masih hidup atau tidak, dalam keadaan sehat atau sakit.

Tapi yang namanya hidup kan ngak bisa kalau harus tetep stay di satu titik itu aja hanya karena kehilangan salah satu pendorongnya, kita harus terus berjalan dengan atau tanpa bagian yang utuh keadaannya. 

Setelah hilangnya sangat ibu, Aksa mencoba menjadi pribadi yang dewasa dan mandiri di depan sang ayah. Berbeda lagi bila ia berada di sekolahnya, karena bagaimana pun Aksa masihlah remaja yang mencoba mencari jati dirinya.

Di sekolahnya dulu Aksa dan teman temannya sangat terkenal akan kenakalan nya, dari mulai bolos, telat, tawuran dan segala Kenakalan-kenakalan lainnya. Akan tetapi disamping itu Aksa termasuk siswa yang berprestasi, banyak guru yang menyukainya karena sifatnya yang receh dan humble walaupun banyak ngeselinnya memang. Kalau kata guru sih, ngadepin Aksa itu bekalnya harus lulusan S2 jurusan kesabaran dan Pertahanan kewarasan, tapi tidak bisa dipungkiri juga kalau kelas ngak bakalan ramai dan seru tanpa adanya dia.

Setelah lulus dari sekolah menengah atas Aksa memilih untuk keluar dari rumah dan tinggal di apartemen yang ia beli dari uang hasil balapannya, mau belajar mandiri dia bilang.

Sekarang ini Aksa tengah melanjutkan kuliah S2 nya di jurusan psikologi. Jangan ditanya darimana dapat biayanya, karena yang jelas Aksa sudah tidak meminta uang kepada ayahnya sejak ia keluar dari rumah.

Tapi tenang Aksa cari uangnya dengan cara halal, dijamin. Kebetulan Aksa dari kecil suka fotografi ditambah ia juga seorang hacker handal yang cukup terkenal, jadi buat Aksa uang ngak susah sama sekali buat dicarinya.

Seperti pagi ini, jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi tapi pemuda itu belum menunjukkan tanda-tanda untuk bangun sama sekali sementara ia ada kelas pukul sepuluh nanti. Sepertinya anak itu tidur larut malam lagi, Ia bahkan tidak terganggu oleh dering ponsel yang menyala sejak satu jam yang lalu.

𝘿𝙧𝙧𝙩.... 𝘿𝙧𝙧𝙩.... 

Karena merasa terganggu dengan panggilan itu, dengan perasaan kesal Aksa mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menelfon nya tersebut.

"APA!!" Sentaknya dengan suara khas bangun tidur

"AKSA BABI!!! HEH MONYET DARI TADI GUE TELPON NGGAK DIANGKAT ANGKAT, DIMANA LO!!?" Teriak seorang wanita yang ternyata 𝘼𝙣𝙖𝙣𝙩𝙖𝙧𝙖𝙮𝙖 𝘼𝙨𝙢𝙞𝙩𝙖 sahabatnya

TRANSMIGRASI: KalpasastraWhere stories live. Discover now