Chapter 5

169 15 0
                                    

𝘽𝙧𝙪𝙠

Natha menjatuhkan tubuhnya diatas kasur. Ia pandangi langit-langit kamarnya, pikirannya menerawang jauh pada kejadian di mall beberapa jam yang lalu.

Ia tidak menyangka akan bertemu dengan antagonis perempuan bersama ibunya yang notabenya adalah keluarga kandungnya.

"Haahh...." helaan nafas keluar dari bibirnya

"Baru juga tadi pagi ketemu sama kakaknya, kenapa tadi malah ketemu mereka yang sebenarnya adek sama ibu gue sih" keluh Natha frustasi

Sebenarnya Natha baru kurang lebih tiga minggu ini berada di indonesia, ternyata sebelumnya ia tinggal di Australia. Sepertinya saat kecil ia dibuang ke negara tersebut agar keluarganya tidak bisa menemukannya, beruntung ada sepasang suami-istri menemukannya dan bersedia mengadopsi dirinya.

Dua bulan yang lalu orang tua angkatnya mengalami kecelakaan yang membuat mereka kehilangan nyawa, karena itu Natha yang asli memutuskan untuk ke Indonesia dan menetap di negara ini.

𝙙𝙧𝙧𝙩....𝙙𝙧𝙧𝙩...

Suara dering ponsel berhasil membuyarkan Natha dari lamunan nya, ia angkat panggilan itu setelah melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

"Hallo"

"𝘞𝘩𝘦𝘳𝘦 𝘢𝘳𝘦 𝘺𝘰𝘶" suara seorang pria terdengar dengan dingin

"Home" candanya

"..."

"Okay-okay, sorry. I'm in Indonesia now" jawab natha pada pria itu

Pria yang menelpon Natha itu bernama 𝘿𝙚𝙫𝙖𝙣𝙙𝙧𝙖 𝘿𝙤𝙢𝙞𝙣𝙞𝙘, ia adalah teman satu-satunya Natha yang sudah dirinya anggap sebagai kakak sendiri.

Pria yang kerap Natha panggil Devan ini merupakan keturunan Indonesia-Jerman yang tinggal di Australia untuk menempuh pendidikan di sana, yang secara kebetulan rumah mereka berdekatan dan membuat keduanya berteman.

"𝘐'𝘭𝘭 𝘧𝘰𝘭𝘭𝘰𝘸 𝘺𝘰𝘶" singkat devandra tiba-tiba

Mendengar hal itu natha merasa terkejut,"hahh... 𝘧𝘰𝘳 𝘸𝘩𝘢𝘵? Devendra, 𝘺𝘰𝘶 𝘫𝘶𝘴𝘵 𝘵𝘦𝘢𝘴𝘪𝘯𝘨 𝘮𝘦 𝘳𝘪𝘨𝘩𝘵?"

"𝘕𝘰. 𝘐 𝘥𝘰𝘯'𝘵." tegas pria itu tidak ingin bantahan

"B-but how about your-"

𝙏𝙪𝙩𝙩....𝙩𝙪𝙩𝙩....𝙩𝙪𝙩𝙩...

Sebelum natha menyelesaika ucapannya pria itu telah mematikan panggilannya, "hal-hallo...dev..devandra. Oh shit!!" kesalnya

Natha tidak tahu seperti apa sifat pria ini, bagaimanapun juga ia tidak memiliki ingatan akan kehidupan dari tubuh ini sebelumnya.

Ia tidak yakin, tapi ia rasa dengan masih hidupnya dirinya dalam novel ini sudah cukup menyebabkan 𝘣𝘶𝘵𝘵𝘦𝘳𝘧𝘭𝘺 𝘦𝘧𝘧𝘦𝘤𝘵, jadi saat ia mendengar bahwa temannya itu akan menyusulnya ia khawatir hal itu membuatnya semakin besar.



Lampu-lampu neon berkedip-kedip dengan warna-warna cerah, memantulkan cahaya yang memenuhi seluruh ruangan. Dinding-dinding diskotik dilapisi dengan kaca, menciptakan efek refleksi yang membingungkan. Lantai diskotik yang terbuat dari ubin keramik yang licin, memantulkan cahaya lampu-lampu neon.

Di tengah ruangan, orang-orang berdansa dengan semangat mengikuti irama musik yang menggelegar, bercampur menjadi satu dengan bau keringat dan minuman keras. Di sudut ruangan, terdapat bar yang dipenuhi oleh pelayan yang sigap mengantar minuman ke meja-meka yang dipenuhi oleh orang-orang yang menikmati malam mereka.

TRANSMIGRASI: KalpasastraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang