1

175K 1K 31
                                    

"Aku ga mau dijodohin Yah!" tolak Ashila saat ayahnya meminta persetujuannya untuk menjodohkan Ashila dengan anak dari sahabat ayahnya itu.

"Shila, ayah mohon banget sama kamu tolong kamu terima perjodohan ini. Ini permintaan ayah terakhir kalinya sayang, ayah mau melihat kamu bahagia, menikah dan kasih ayah cucu yang lucu Shil."

"Aku bakal nikah ko, tapi ga sekarang juga Yah. Shila masih kuliah, aku janji deh abis Shila lulus nanti Shila cari pacar buat nikah."

ayah Ashila menunduk. "Ashila, ayah udah pengen banget punya cucu, kamu ga mau turutin permintaan ayah nak?"

"Emang ayah sanggup tinggal sendiri di rumah kita ini? aku ga siap kalo harus ninggalin ayah," ujar Ashila.

"Jangan khawatirin ayah nak, lagi pula kan ada mang ujang yang jadi temen ayah dirumah."

"Tapi Ayah... Ashila belum siap jadi istri orang."

ayah menggenggam tangan putrinya. "Tolong turutin permintaan ayah kali ini ya sayang? ayah mohon sama kamu, ayah cuma takut umur ayah ga nyampe liat kamu nikah sayang."

Ashila menatap ayahnya dengan mata berkaca-kaca. "Jangan ngomong gitu Yah, Ashila takut ayah ninggalin shila buat nyusul bunda."

"Makanya itu mau ya sayang ayah jodohin kamu sama anaknya temen ayah?"

Dengan berat hati Ashila mengangguk menerima perjodohan. "Oke, Shila mau nurutin kemauan ayah asal ayah bahagia itu cukup buat shila."

"Makasih sayang, ayah sayang sama Shila."

"Shila juga sayang sama ayah," balas Ashila.

"Nanti malam kita dinner diluar ya, kita ketemu sama calon suami kamu."

"Cepet banget."

"Iya dong harus, kamu dandan yang cantik ya Shil."

"Aku kan emang udah cantik dari dulu ayah," kata Ashila.

ayah tertawa sambil mengusap kepala Ashila lembut. "Iya-iya anak ayah emang dari dulu udah cantik kaya bundanya."

•••

Ashila malam ini mengenakan dress biru muda yang pas ditubuh seksinya dan berdandan tipis sudah membuatnya terlihat sangat cantik.

Ashila dan ayahnya pergi ke restoran mewah, lalu diantar oleh pelayan ke meja yang sudah dipesan.

"Maaf kami datang agak terlambat, jalanan macet sekali tadi," kata ayah Ashila.

"Gapapa kok, kita juga baru sampe disini. Ayo silahkan duduk."

Ashila dan ayahnya duduk dikursi.

"Kamu Ashila ya, cantik banget ya, cocok jadi mantu saya dan jadi istri Regan. Regan ayo dong kamu sebagai laki-laki ajak kenalan duluan," kata papa Regan.

Ashila tersenyum canggung pada pujian teman ayahnya itu.

Ashila menatap laki-laki yang akan jadi suaminya itu berdiri dan mengulurkan tangan padanya.

"Salam kenal, gue Regan."

Ashila berdiri, lalu membalas uluran tangan Regan. "Salam kenal juga, Ashila."

Setelah bersalaman, keduanya duduk seperti semula.

"Dasar anak muda masih malu-malu pas kenalan nanti pas udah nikah juga ga tahan nempel-nempel terus kaya kita dulu," ujar papa Regan tertawa lalu diikuti tawa dari ayah Ashila.

"Kita langsung omongin pernikahannya aja ya," ujar ayah Ashila.

"Kami orang tua kalian sudah berencana menjodohkan kalian, sayang sekali mamanya Regan ga bisa ikut ke sini karena kondisinya memburuk," ujar ayah Ashila.

"Kalian nikah minggu depan, semuanya sudah kita siapkan, Regan, Ashila," ujar Papa Regan tiba-tiba membuat Regan dan Ashila syok karena terlalu mendadak.

"Papa kan tau aku sekarang ini lagi sibuk sama perusahaan," ujar Regan.

"Ga usah alesan Regan. Kerjaan bisa disampingkan dulu, dan bisa dikerjakan sama asisten kamu."

Regan menghela napas berat. "Terserah papa."

Papa Regan menatap Ashila. "Kalo kamu Ashila? apa kamu keberatan juga?"

Ashila menatap papa Regan, lalu menjawab, "Aku ga keberatan sama sekali om, kuliah aku bisa aku atur."

"Bagus kalo gitu, saya harap semuanya berjalan lancar sampai kalian menikah. Saya harap juga kalian tidak membuat masalah, terutama kamu Regan, jangan berulah lagi."

"Sudahlah kalo semuanya sudah beres mending kita pesan makan, anakku yang cantik ini belum makan dari sore," ujar Ayah Ashila.

Papa memanggil pelayan untuk meminta menu. "Pesan makanan yang banyak ya Shila, jangan malu-malu. Kamu juga harus panggil saya papa seperti Regan memanggil saya."

Ashila mengangguk. "Iya pa."

"Regan juga jangan panggil om lagi ya, tapi sekarang harus ayah, karena kamu akan jadi suaminya Ashila," ujar Ayah Ashila.

Regan mengangguk. "Baik ayah."

Semuanya memesan makanan, lalu memakannya setelah semua pesanan datang.

Ashila mengunyah steaknya sambil mencuri pandang pada Regan, calon suaminya. Ashila tersenyum tipis melihat Regan, ia tak menyangka hika calon suapinya akan setampan ini. Siapa sangka Ashila yang tadinya menolak perjodohan jadi sangat menantikan pernikahannya. Dia sepertinya tidak akan menyesal karena menyetujui perjodohan ini, ternyata Ashila jatuh cinta pada pandangan pertama pada Regan, selain wajahnya tampan, aura laki-laki itu sangat memikat hingga Ashila tidak bisa menolaknya.

Saat Ashila mencuri pandang menatap Regan, tiba-tiba pandangan mereka bertemu, Ashila langsung mengalihkan pandangannya karena malu kepergok sudah menatapnya diam-diam.

Ashila menatap Regan lagi, ia terkejut melihat Regan yang masih menatapnya, Ashila jadi salah tingkah saat terus-terusan ditatap oleh mata indah Regan.

Regan tersenyum lucu melihat tingkah Ashila, lalu menendang pelan kaki Ashila dibawah meja.

Ashila tersentak saat kakinya ditendang, ia melihat ke bawah meja lalu melihat kaki Regan yang menendang kakinya sambil tersenyum jahil.

Ashila berdiri dari duduknya. "Shila udah selesai makan mau ke toilet dulu ya ayah, papa, Regan."

Ashila melangkah ke toilet setelah dapat jawaban dari ketiga lelaki itu.

Ashila masuk ke toilet, ia mencuci tangannya, lalu merapikan penampilannya.

Setelah selesai, ia keluar dari toilet dan terkejut lagi untuk sekian kalinya melihat Regan tengah berdiri di depan toilet wanita.

"Ngapain disini?" tanya Ashila.

"Gue mau tanya sesuatu sama lo."

"Tanya apa?"

"Lo seneng dijodohin sama gue?" tanya Regan.

"Biasa aja," jawab Ashila malu.

"Oh ya udah ayo jalan bareng, mereka udah nunggu."

Ashila mengangguk setuju.

•••

"Engghh oohhh ohhh Regan aahhh emhhh jangan tinggalin aku ooohhh sayang aahhh."

"Ohhh aahhh iya Lily ohhh pernikahan aku cuma sandiwara aahhhh sayang ahhhh... aku cuma cinta sama kamu ahhh shhh aku ahhhh ahhhh shhh mau keluar ly."

"Aahhh Regan ahhhh sayanghhh keluarin didalem ajahhh ahhhh."

"Belum bisa sayanghhh ohhh ahhh aku ga boleh keluar di dalemhh ooogghhh."

"Aaahhhh...."

Regan mencabut kejan tanannya, lalu menyem burkan cairan kentalnya diatas perut lily.

•••
Update seminggu sekali, baca duluan dikryakrsa(link dibio)

Follow juga akun cadangan Diatasumur7 ,soalnya sering kehapus

Perjodohan🔞जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें