2

111K 832 3
                                    

Hari pernikahan Regan dan Ashila.

Ashila merasa lelah mengikuti acara pernikahan dari pagi hingga malam kini.

"Kenapa Shila sayang? kamu capek?" tanya Mama dengan perhatian melihat gerak gerik Ashila.

"Engga ko Ma, aku masih bisa selesaiin acaranya," balas Ashila dengan senyum manisnya.

Mama menggeleng tak setuju. "Kamu sama Regan boleh pulang duluan ko, pestanya biar mama sama papa yang urus."

"Regan, ajak istri kamu istirahat sana," suruh Papa Regan pada anaknya.

"Ayo Shil, aku juga capek mau langsung tiduran," ajak Regan.

Mama mencubit lengan Regan. "Ko tidur sih? Kamu harus bikin cucu dong buat Mama."

"Iya-iya Ma," kata Regan lalu membawa Ashila pergi dari keramaian pesta yang di halaman belakang rumah.

Regan dan Ashila masuk ke dalam kamar pengantin yang sudah dihias seromantis mungkin. Semenjak memasuki kamar, keduanya sama-sama canggung.

Regan mengeluarkan ponselnya, lalu melihat banyak pesan dari Lily. Dia membuka isi pesan Lily, ia menghela napas kasar setelah membacanya.

"Regan, aku mau mandi duluan ya," ujar Shila.

"Mandi aja, aku juga mau keluar dulu bentar ada urusan," ujar Regan.

"Tunggu dulu, bantu aku lepasin gaun ini," ujar Ashila menahan lengan Regan.

Ashila berdiri membelakangi Regan, lalu mengangkat rambutnya ke atas dan membiarkan Regan melepas resleting gaunnya.

Regan menatap leher putih Shila, entah kenapa rasanya sangat susah ia menelan ludah. Regan tak mau berlama-lama menatap leher indah itu, ia segera menarik resleting hingga kebawah. Jantung Regan berdetak kencang hanya dengan melihat punggung mulus Shila terekspos, padahal ia sering melihat seluruh tubuh lily tapi rasanya tidak pernah seberdebar ini. Regan tak dapat menahan tangannya untuk tidak mengusap punggung halus itu, tanpa ia sadari ia sudah menyentuh punggung Shila dengan sensual.

Ashila mendesah kecil, lalu menengok ke belakang pada Regan yang juga menatapnya. "Emhh Regan?"

Regan memejamkan matanya, lalu memegang kepalanya. "Sorry Shil, aku ga bermaksud apa-apa," kata Regan lalu langsung pergi meninggalkan Ashila di kamar.

Ashila menatap pintu yang baru saja ditutup oleh Regan, lalu melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Ashila menyalakan shower dan seketika seluruh tubuh telanjangnya basah. Ia mematikan shower, lalu menyabuni tubuhnya dengan sabun cair. Shila mengusap seluruh tubuhnya, saat ia menyentuh dadanya, Shila merasakan hal aneh yang belum terjadi sebelumnya.

"Tubuh aku kenapa... emhhh..."

Shila mendapat dorongan untuk meremas payudara besarnya, ia merasa butuh sentuhan pada tubuhnya itu.

Shila mengingat sentuhan jemari Regan tadi, kemudian ia menarik puting payudaranya dan merasa kenikmatan. "Emhhh ahhh Re—regan ahhhh ahhhh aku kenapa jadi gini enghh."

Shila menatap puting susunya yang mencuat tegang dan bulat cukup besar seperti buah cerry, entah kenapa ia membayangkan jika Regan menghisapnya dengan kuat, ia jadi ingin merasakannya.

Ashila menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu menyalakan air shower dan menyelesaikan mandinya secepat mungkin.

Setelah selesai mandi, Shila keluar dari kamar mandi.

"aku mikirin apa sih tadi, malu-maluin kalo sampe Regan tau," gumam Shila.

Shila memakai sebuah pakaian yang terbilang terbuka, ia terpaksa memakainya karena hanya ini yang ada didalam lemari pakaian, sepertinya mama yang mengatur ini agar Shila memakai lingerie seksi.

Shila membuka ponselnya, lalu bertanya dimana keberadaan Regan sekarang dalam sebuah pesan, namun Regan tak membalas pesannya. Shila memakai outher agar lingerienta tak terlihat, lalu keluar dari kamar mencari Regan.

Saat Shila keluar dari kamar, ia melihat sebuah pintu yang terbuka, saat hendak menutup pintu itu Shila dikagetkan dengan melihat Regan yang berstatus suaminya itu sekarang sedang bercumbu mesra dengan penyatuan alat kelamin.

Air mata Shila menetes, lalu ia segera kembali ke kamarnya dengan menangis.

Shila berbaring dikasurnya sambil menyelimuti tubuhnya dengan selimut. Shila pikir ia akan bahagia dengan menikah dengar Regan, namun nyatanya sangat pahit seperti ini melihat suaminya bersetubuh dengan perempuan lain disaat malam pertamanya sekaligus hari pertamanya.

Satu jam kemudian.

Shila masih belum tertidur, tepatnya ia tidak bisa tidur karena hatinya gelisah. Di kamar lain, suaminya sedang asik berhubungan badan dengan wanita lain, sementara ia ditinggalkan disini sendirian.

Ceklek.

Suara pintu terbuka, Ashila mengusap matanya agar tidak terlihat telah menangis. Dia bangun duduk di sisi ranjang dan menatap Regan. "Abis dari mana?" tanya Ashila.

"Maaf, tadi ada urusan sama tamu undangan yang kebetulan kolega bisnis," kata Regan.

"Kolega bisnis apa selingkuhan lo?" tanya Shila dengan dingin.

Regan berdecak. "Jadi lo udah tau, dia bukan selingkuhan asal lo tau Shil, Lily pacar gue udah dari lama."

Ashila mengangguk paham situasinya. "Jadi namanya Lily."

"Gue minta kita urus urusan masing-masing. Gue ga bakal ganggu lo, dan lo jangan ganggu gue."

"Oke kalo itu mau lo Regan, gue ga keberatan. Tapi kalo orang tua lo tau, lo yang tanggung jawab semuanya."

"Iya, gue bakal tanggung jawab kalo mama dan papa tau."

"Keren banget ya lo siap disalahin demi pacar lo itu," ujar Shila.

Regan tersenyum miring. "Dia cewek gue."

"Gue ga mau kita berhubuangan badan, gue jijik sama bekasan."

Regan tertawa remeh. "Tenang aja gue ga tertarik."

Shila mengangguk-angguk. "Bagus deh," ujar Shila, lalu melepas outhernya dan memamerkan lekuk tubuhnya yang seksi.

"Shit," umpat Regan melihat penampilan Shila yang sangat menggairahkan.

"Ngapain lo lepas itu?" tanya Regan.

"Gue mau tidur, salah?" tanya Shila dengan sinis.

Shila merebahkan tubuhnya, lalu memejamkan matanya untuk tidur.

Sedangkan Regan terus menerus menatap payudara Shila yang tampak besar dan putingnya terlihat menonjol sangatlah seksi dimata Regan.

Regan membaringkan tubuhnya disamping Shila, namun ia tidak bisa tidur setelah 30 menit ia berbaring dikasur.

Regan menatap ke samping tepat dimana Shila tertidur disampingnya, lalu ia memejamkan mata dan menarik tubuh Shila ke dalam pelukannya.

Tibur Shila terganggu karena Regan menarik tubuhnya. "Lepas Regan, lo ngapain sih peluk-peluk gue!"

Regan terus memejamkan matanya, berpura-pura tidur. Laki-laki itu bahkan menyampingkan egonya dan malah menenggelamkan wajahnya pada payudara Shila yang kenyal.

"Awas aja besok pagi kalo lo bangun gue mau pukul kepala lo Regan," kata Ashila kesal, namun ia pasrah dengan posisi itu karena dekapan Regan terlalu kuat.

•••
Update seminggu sekali, baca duluan dikryakrsa(link dibio)

Follow juga akun cadangan Diatasumur7 ,soalnya sering kehapus

Perjodohan🔞Where stories live. Discover now