eps 6

1.2K 120 17
                                    

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.




"Gojo-san..!"

Gojo terus saja menarik lengan Yuji agar ikut dengannya. Tak peduli meski Yuji terlantuk beberapa barang karena langkah cepat lelaki itu.

Ketukan sepatu yang keras terasa begitu nyaring di telapak kaki Gojo. Lelaki itu benar-benar tak memberi celah sama sekali pada Yuuji untuk berbicara.

Brak!

"Kau benar-benar menguji kesabaran ku." Gojo membanting Yuuji ke sofa. Membuat anak itu terduduk dengan raut wajah takut.

"A-apa salahku?" Yuji mencoba membela diri meski suaranya hanya terdengar di ujung. "Aku tak berniat apa-apa. Anda tak harus memukul Fushiguro karena hal itu!"

Delikan mata yang tajam itu sungguh membuat nyali Yuji ciut. Di tatap oleh sepasang mata tajam lelaki tampan yang matanya menyelinap di antara celah kacamata hitamnya itu membuat Yuji kehilangan kata-kata nya.

"Kau itu beruntung karena menikah denganku. Harusnya kau bersyukur." Gojo mengusap rambutnya ke belakang. Memang benar bahwa sebelumnya Gojo berniat membuat anak ini jatuh cinta padanya agar ia bisa mengaturnya. Ia hanya harus sedikit lebih sabar sampai anak ini benar-benar ada dalam genggaman nya. Masalahnya adalah, Gojo itu tipe yang tidak sabaran. Jangankan bersabar, menunggu Geto lima menit saja ia tak mampu.

"Siapa yang peduli dengan itu?!?!" Yuji meledak juga akhirnya. Entah kenapa dia marah. Dia marah dengan sikap Gojo yang seenaknya. Dia benar-benar tidak mengerti dengan lelaki di hadapannya ini. Kadang dia menakutkan, tapi kadang dia bersikap manis. Kadang dia acuh tak acuh, tapi kemudian dia terlihat sangat baik.

Yuji hanya seorang remaja yang polos. Ia mudah jatuh cinta. Ia berpikir bahwa tak masalah menaruh hati pada lelaki itu bahkan meski mereka akan kandas nantinya. Namun sesaat kemudian Yuji di tampar oleh kenyataan bahwa lelaki ini bahkan tak menganggapnya sebagai pasangan sama sekali.

"Aku bahkan bukan barang punyamu, kau harusnya pukul saja aku daripada kau memukul Fushiguro."

Gojo mengamati dengan telak bagaimana Yuji bergerak putus asa di hadapannya. Menunduk dengan perasaan bersalah karena telah menyebabkan kekacauan. Gojo tahu, remaja itu pasti merasa bersalah karena temannya jadi dipukul karena nya. Awalnya ia kesal. Karena bahkan disaat seperti ini, Yuji masih saja memikirkan lelaki lain. Tapi dari situ Gojo menyadari sesuatu.

Ia menemukan tali yang bisa mengekang anak ini.

Sukuna mungkin pintar. Ia memanfaatkan kepolosan Yuji dan entah bagaimana anak ini menuruti perkataan orang tua itu. Sukuna bukan lawan yang bisa di remehkan. Tapi Gojo juga bukan orang yang lemah. Dia juga bisa menemukan celahnya sendiri.


"Yuji.." Gojo duduk di samping Yuji dan merangkulnya. Kakinya ia silang kan hingga berbenturan dengan kaki Yuji yang tertekuk rapi. Ia menyeringai, berbisik halus pada calon istrinya itu. "Aku muak dengan semua drama perjodohan ini. Dan aku sudah cukup bersabar denganmu."

Pulchritude |GoYuu|Donde viven las historias. Descúbrelo ahora