Chapter 1

42 21 4
                                    

Happy Reading 😊
Jangan lupa follow author+vote+comment
Semoga kalian suka dengan ceritanya.

Pernikahan merupakan hal sakral yang melibatkan pertukaran janji dan sumpah dihadapan orang tua, keluarga, teman serta pejabat agama yang mengabsahkan pernikahan tersebut.

Pernikahan bisa dikatakan pekerjaan dengan kontrak seumur hidup, tapi itu tidak berlaku untuk pasangan yang memilih resign lalu mencari pilihan lain.

Memikirkan semua itu membuat Kayla seperti terperangkap kedalam sebuah gua yang jalan keluarnya sudah tertutup rapat dan sulit untuk dibuka kembali. Yup, itulah yang terjadi saat ini, dimana dia tidak punya pilihan lain selain menerima lamaran tersebut.

"Kayla, lamaran untuk kamu sudah diterima." Ungkap Rani yang merupakan sepupu sekaligus sahabat Kayla.

"Oooh," sahut Kayla yang hanya menggangguk mendengar ucapan Rani, namun dengan wajah mengernyit lalu berpikir sejenak dan kemudian tersadar, "HAH? LAMARAN? untuk siapa?"

"Responnya telat banget, hehehe. Untuk kamu lah, siapa lagi coba?"

"Kok bisa? aku kan belum setuju, ibu dan bapak juga nggak kasih tau apa-apa tuh soal lamaran ini,"

"Nggak tau juga tapi, keluarga juga sudah mengiyakan lamaran itu."

"Aku harus ngomong sama ibu."

"Jangan sekarang, diluar masih banyak orang."

"Biarin aja, supaya bisa batal sekalian."

"Kayla, Kay! aduh gawat nih." Rani terlambat selangkah untuk menghentikan Kayla yang sudah lebih dulu menuju ruang tamu untuk menemui ibunya.

"Ibu, aku mau ngo....mong." Ucapannya tiba-tiba terhenti dan seketika nyalinya ciut melihat banyaknya keluarga dari pihak laki-laki yang datang termasuk calon suaminya yang datang untuk menyampaikan niat baik untuk melamar Kayla.

"Kayla, kok kamu bisa ada disini?" Tanya ibu Kayla yang takut jika anaknya berbuat sesuatu yang memalukan lagi, "kamu kenalan dulu sama mereka, ini Umair serta rombongan keluarganya."

"Wow keluarga cemara sekali, baru lamaran aja keluarganya sudah sebanyak ini yang datang, apalagi kalau acara resminya, mungkin sekampung datang semua," Gumam Kayla, "hehehe iya, salam kenal semuanya, nama saya Kayla."

"Ooh jadi ini calonnya Umair? MasyaAllah cantiknya, pantes saja Umair ingin segera mempersutingnya." Ucap salah satu keluarga dari Umair. Umair hanya menunduk tersipu malu melihat calon istrinya dengan parasnya yang cantik serta rambutnya yang terurai dengan indah.

"Hehehe iya," Sahut ibu Kayla, "kali ini ibu minta tolong sama kamu, jangan buat ulah lagi, nanti kita bicara kalau semua tamu sudah pulang." Bisik ibu Kayla.

"Nggak mau, pokoknya aku mau kita ngomong sekarang, aku mau dengar penjelasan ibu yang tiba-tiba menerima lamaran tanpa persetujuan aku." Sahut Kayla dengan suara pelan.

"Kayla, kamu ngapain disini? Ayo kita masuk kedalam. Hehehe maaf ya pak, bu, kami permisi dulu." Rani datang tepat waktu lalu menarik tangan Kayla dengan cepat agar tidak membatalkan lamaran tersebut.

Kayla berusaha melepaskan rangkulan tangan Rani tapi rangkulan itu cukup kuat sehingga dia hanya pasrah diseret masuk kembali kedalam kamar dengan perasaan kesal menatap tajam kearah Rani.

Tak berselang lama, Umair beserta keluarganua pun akhirnya pulang dengan membawa kabar baik untuk orang tuanya sedangkan Kayla, dia harus mendengar kabat yang menurutnya 'kabar buruk'untuk menjadi sebuah kenyataan.

Kayla AdzkiyaWhere stories live. Discover now