Bagian 5 -🌸Beneran nikah??🌸-

18 8 0
                                    

Tidak terasa kalau bulan yang mereka lalui sudah begitu cepat, baik Chan maupun Shena sama sekali tidak menyangka waktu nya sudah tiba

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tidak terasa kalau bulan yang mereka lalui sudah begitu cepat, baik Chan maupun Shena sama sekali tidak menyangka waktu nya sudah tiba.

Tau nggak rasanya? Baru tadi Chan ngucapin janji suci di depan para saksi, Shena rasanya sudah ingin cerai dengan laki-laki yang sekarang tengah duduk berdampingan dengan nya di pelaminan ini.

Mana muka Chan kelihatan menyebalkan di muka Shena.

"Chan,"

Laki-laki itu menoleh, Shena mempraktikkan cara tersenyum di depan laki-laki itu "Senyum.."

"Senyum? Di kira Poto KTP apa?"

"Chan pliss.."

"Pernikahan ini petaka buat saya paham?"

"Di pikir hanya kamu!?"

Perdebatan mereka berhenti sejenak waktu sambut tamu undangan.

"Pikiran aku udah cape duluan ngebayangin punya laki macam kamu tau ga? Mana nanti serumah lagi..." Bisik nya di telinga Chan.

"Abis ini cerai boleh ngga?'' Chan balas berbisik.

"Shit!" Chan reflek mengumpat waktu punggung nya terasa panas.

Reflek Shena menepuk bahu laki-laki itu lumayan kencang
"Kalian kenapa?"

"Gapapa mah... Ini mas Chan tadi bercanda." Ujar Shena.

"Heh denger ya bujang lapuk!" Bisik Shena, mendekat ke arah laki-laki itu
"Kita bukan lagi main boneka Barbie yang di jodoh-jodohin tau ga? Kita nikah beneran Chan."

Chan menyeringai "Oke, kalau begitu apakah saya harus totalitas?" Katanya, Shena menaikan sebelah alisnya bingung waktu Chan tanya dan laki-laki itu makin mendekati dia.

"Apa Maksudn--"

"Wah pasutri baru udah ngga sabar banget kayanya ya?"

"Abang bayoo tahan bang masih siang!"

Seluruh tamu undangan, khusunya anak-anak Eska langsung ricuh melihat tindakan seorang Christoper Chandra Bayuaji yang tidak terduga bahkan mempelai wanitanya pun masih nampak syok dengan tindakan si laki-laki.

"Begini yang kamu mau kan?"

"Cuman ciuman? Sepertinya anda sudah ahli dengan hal begini ya Chan?"

Chan tidak suka di tantang, karena semakin di tantang laki-laki itu makin punya rasa mengalahkan si penantang dengan kemenangan yang lebih parah.

Sama seperti halnya sekarang, untuk pertama kalinya Shena menyesal...

Di mulai dari Chan yang mencengkram pinggangnya agar mereka semakin mendekat, sampai akhirnya bibir Shena terasa keluh waktu dia merasakan sesuatu yang dingin dan manis itu menyatu dengan bibir nya.

Shena jelas pening, benar-benar dia tidak pernah merasa selemas dan seantusias ini.

Bohong kalau mereka tidak terbawa suasana dalam permainan sendiri... sampai akhirnya Chan merasa kalau Shena sudah kehabisan nafas.

"Benar katamu...saya ini handal terlebih kalau di suguhkan dengan bibir ranum punya mu."

"This is yummy and favorit part."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Daisy -Bangchan-Where stories live. Discover now