[10] Stop & Go

Fakta

Naruhina canon story.

After the war.
Naruto milik Masashi Kishimoto.

.

.

Suasana begitu dingin dan mencekam, setidaknya itu yang Hinata rasakan.

Kakashi meletakkan kedua tangannya di bawah dagu dan menyorot dingin pada Toneri yang berdiri tepat dihadapannya.

"Kau mengenal dia Hinata?" Kesunyian dibunuh begitu saja oleh suara datar yang menyuarakan pertanyaan untuk Hinata.

Si gadis mengangguk yakin. "Kami berteman." Jawaban serupa dia berikan seperti saat Sakura bertanya.

"Dimana pertama kali kalian bertemu?" Lagi Kakashi kembali bertanya. Matanya menyorot Hinata lembut namun penuh rasa ingin tahu.

"Di desa Hanagakure." Hinata kembali menjawab dengan jujur.

Pupil mata Kakashi bergerak ke samping dan kembali memandang Toneri.

"Kau berada disini saat hari dimana para Shinobi mengumpulkan formulir pendaftaran untuk ujian Jounin. Lalu pada saat yang sama Hinata masih berada di desa. Satu minggu setelahnya Hinata tercatat meninggalkan desa bersama beberapa Hyuga yang lainnya.

"Semua keluar masuk masyarakat yang berada di desa ini dicatat dengan baik oleh Shinobi yang menjaga gerbang desa. Kau tercatat masuk ke Konoha satu hari sebelum batas pengumpulan formulir pendaftaran. Setelah itu tidak ada catatan yang menjelaskan bahwa kau telah meninggalkan desa. Lalu beberapa hari yang lalu kau tercatat memasuki desa lagi.

"Jelaskan bagaimana bisa tidak ada riwayat catatan saat kau meninggalkan desa?"

"Karena aku tidak meninggalkan desa sama sekali." Toneri menjawab dengan tenang.

Shikamaru yang berdiri di sisi Hokage mengerutkan keningnya dalam.

"Lalu siapa yang berada di desa sebelumnya?" Si tunggal Nara melempar tanya.

"Hanya boneka."

Jawaban kelewat tenang yang Toneri berikan justru membuat suasana didalam sana makin mencekam.

"Maksudmu, kau mengendalikan boneka-boneka itu dengan benang cakra dari Hanagakure, begitu?" Sakura berseru tidak percaya.

"Aku tidak mengendalikan mereka dengan benang cakra. Mereka bergerak sendiri sesuai perintah."

"Mereka? Jadi ada lebih dari satu?" Kini giliran Naruto yang bertanya.

"Hanya satu yang mirip denganku. Sisanya punya wajah yang berbeda."

"Berapa jumlahnya?" Sasuke bertanya.

"Entahlah aku tidak menghitungnya. Yang jelas aku tidak membawa semuanya."